Angin kencang di wilayah Cirebon, Jawa Barat, diprediksi masih berlangsung hingga Selasa (8/12/2020). Warga diminta waspada.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Angin kencang di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat (4/12/2020) telah merusak puluhan rumah dan memicu jatuhnya korban jiwa. Kondisi tersebut diprediksi masih mengancam Cirebon hingga Selasa (8/12/2020).
Angin kencang dan hujan deras melanda hampir seluruh Cirebon, Jumat sore. Cuaca buruk bahkan memicu tembok pabrik CV Sinar Jaya di Pangenan ambruk. Tembok setinggi 4 meter itu menimpa empat pekerja.
Akibatnya, dua pekerja meninggal dan dua orang lainnya menderita luka berat. Polisi tengah menyelidiki kasus tersebut.
Pada saat yang sama, angin kencang merusak sedikitnya 43 rumah di Desa Sarajaya, Kecamatan Lemahabang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
”Kerusakan terjadi di bagian atap atau genteng rumah warga. Pohon-pohon juga tumbang,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan, Sabtu (5/12/2020).
Pohon tumbang juga terjadi di Desa Karangsembung dan Desa Karangmekar. Hari ini, pihaknya bersama aparat desa, polisi, dan TNI membersihkan pohon tumbang dan material rumah warga yang rusak.
Untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa dan kerusakan akibat angin kencang, Alex meminta masyarakat lebih waspada jika beraktivitas di luar rumah. Warga juga diimbau tidak berada di dekat reklame, pohon, tiang listrik, dan bangunan yang berpotensi roboh saat angin kencang.
Dari Januari hingga kini, pihaknya mencatat lebih dari 40 kejadian angin kencang. Peristiwa itu juga beberapa kali menelan korban jiwa. Awal Oktober lalu, angin kencang membuat pohon tumbang di daerah Ciperna dan melukai empat pengendara sepeda motor.
Sebulan sebelumnya, 50 rumah di Desa Karangmalang dan Desa Karangsembung rusak dilanda angin kencang. Genteng rumah warga bertebaran. Tiga warga setempat luka ringan.
Tinggi gelombang di perairan utara Cirebon dan Indramayu bisa mencapai 3,5 meter.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Ahmad Faa Izyin, juga meminta warga di Cirebon meningkatkan kewaspadaan. ”Diprediksi dalam tiga hari ke depan ada angin kencang, puting beliung, dan hujan lebat di Cirebon,” katanya.
Menurut dia, kecepatan angin kencang bisa mencapai 30 knot atau 56 kilometer per jam. Padahal, dalam kondisi normal, kecepatan angin tercatat 20 kilometer per jam.
Ia juga mengimbau nelayan tidak melaut dalam kondisi tersebut. ”Tinggi gelombang di perairan utara Cirebon dan Indramayu bisa mencapai 3,5 meter. Warga bisa mengakses informasi perkiraan cuaca di situs BMKG,” ujarnya.