Logistik Pilkada Kepulauan Aru Mulai Tiba di Kecamatan
Proses distribusi logistik untuk Pilkada Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, mulai tiba di tingkat kecamatan. Selama masa tenang, warga berharap tidak terjadi manuver politik dari calon dan tim sukses.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS - Logistik untuk pemilihan kepala daerah Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, mulai didistribusikan dari Dobo, ibu kota kabupaten, pada Jumat (4/12/2020) siang. Hingga Jumat malam, baru satu kecamatan yang menerima logistik tersebut, sedangkan sebagian besar diperkirakan tiba pada Sabtu besok.
Komisioner KPU Kepulauan Aru Yos Sudarso Labok, saat dihubungi pada Jumat malam, menuturkan, kecamatan yang sudah menerima logistik adalah Aru Tengah. "Sudah tiba di Benjina, ibu kota kecamatan. Nanti dua hari sebelum pemilihan mulai distribusi ke desa-desa," ujarnya. Benjina dijangkau menggunakan perahu motor dengan waktu perjalanan sekitar 2 jam dari Dobo.
Sementara itu, kata Yos, sembilan kecamatan yang tersisa masih dalam perjalanan dan diperkirakan tiba pada Sabtu besok. Kecamatan terjauh adalah Aru Tengah Selatan dan Aru Selatan Timur yang dekat dengan perbatasan Indonesia-Australia. Kondisi perairan relatif teduh sehingga perjalanan laut diperkirakan cukup lancar.
Menurut Yos, selain membawa logistik pemilu seperti surat suara, berbagai formulir, dan perlengkapan kepemiluan lainnya, proses distribusi tersebut juga membawa serta alat pelindung diri dari Covid-19. Ada masker, pemeriksa suhu, cairan pembersih tangan, disinfektan, dan sarung tangan. Semuanya sudah lengkap.
"Semua petugas pemungutan suara juga sudah menjalani tes cepat Covid-19 dan hasilnya nonreaktif. Masyarakat jangan khawatir dan tetap jaga protokol kesehatan pada saat hari pemilihan 9 Desember mendatang," katanya. Total keseluruhan petugas pemungutan suara adalah 1.757 orang.
Menurut data KPU Kepulauan Aru, di daerah itu terdapat 251 tempat pemungutan suara yang tersebar di 119 desa/kelurahan. Jumlah pemilih yang akan menyalurkan hak pilih sebanyak 65.884 orang, terdiri atas 32.766 pemilih pria dan 32.118 pemilih perempuan.
Pilkada Kepulauan Aru 2020 diikuti hanya dua pasangan, yakni Johan Gonga-Muin Sogalrey berhadapan dengan Timotius Kaidel-La Gani Karnaka. Johan-Muin merupakan bupati dan wakil bupati saat ini. Johan-Muin diusung koalisi besar pimpinan PDI Perjuangan, sementara penantang diusung oleh PKB, Golkar, dan PKS.
Masa tenang
Sesuai jadwal yang dikeluarkan KPU, masa kampanye akan berakhir pada Sabtu (5/12) dan mulai memasuki masa tenang. Sejumlah warga yang dihubungi berharap agar semua pasangan calon dan tim sukses tidak melakukan manuver yang memperkeruh suasana. "Kami dengar ada isu \'serangan fajar\' pakai uang. Ini bisa bikin kacau suasana," kata Tomy Werilanan (32), warga Aru.
Selain Kepulauan Aru, Pilkada serentak tahun 2020 di Maluku juga berlangsung di tiga kabupaten lain, yakni Seram Bagian Timur, Buru Selatan, dan Maluku Barat Daya. "Hampir semua warga sudah punya pilihan. Dipengaruhi atau diintimidasi dengan cara apa pun, masyarakat sulit berubah. Biarkan masyarakat memilih sesuai hati nuraninya," kata Mahfud Rumatoras (37), warga Seram Bagian Timur yang dihubungi secara terpisah.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar M Roem Ohoirat mengimbau semua pihak, terutama para calon, elite partai politik, maupun tim sukses agar menjaga ketenangan selama masa tenang hingga setelah pemilihan. Roem menjamin, aparat Polri yang bertugas di lapangan akan bersikap netral.