logo Kompas.id
NusantaraHambar Gagasan dalam Berebut...
Iklan

Hambar Gagasan dalam Berebut Pemilih Mengambang di Makassar

Serupa masakan kurang gurih menjadi analogi untuk debat terakhir Pilwali Makassar. Keempat calon dianggap tidak menyajikan gagasan komprehensif dan cenderung sloganistik. Perlu kerja keras meyakinkan pemilih rasional.

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/G9rDs4InpzYJ0zFLAyNP4KDYwVA=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2FDSC01934_1607071389.jpg
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Warga menyaksikan debat pasangan calon Pilwali Makassar, di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (4/12/2020).

Debat terakhir Pemilihan Wali Kota Makassar diwarnai perspektif tidak jauh beda dari debat sebelumnya. Semua kandidat berusaha menampilkan warna sembari berebut meraih pemilih mengambang yang diprediksi cukup besar. Namun, seperti coto yang kurang garam juga tauco, debat ini dianggap antiklimaks dan hambar gagasan komprehensif dari para calon.

Debat ketiga dari proses Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, berlangsung sekitar tiga jam, Jumat (4/12/2020) pagi. Debat ini berlangsung di Jakarta karena tidak mendapatkan izin dari kepolisian untuk digelar di Makassar. Selain membahas terkait kebijakan penanganan Covid-19, debat kali ini juga membahas kebijakan inklusif, baik itu terkait perempuan, anak, penyandang disabilitas, masyarakat miskin, hingga masalah narkotika dan obat berbahaya.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000