Anak-anak di Sumsel Masih Rentan Tertular Covid-19
Anak diharapkan tidak dilibatkan dulu dalam sejumlah kegiatan yang rawan. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada risiko penularan Covid-19. Di Sumsel, terhitung sudah 752 anak yang tertular.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
PALEMBANG,KOMPAS—Anak-anak di Sumatera Selatan diharapkan tidak dilibatkan dulu dalam sejumlah kegiatan yang rawan menularkan Covid-19. Butuh kajian mendalam dari semua pihak untuk menerapkannya di tengah pandemi yang belum usai ini.
Hal ini mengemuka dalam rapat yang digelar Pemerintah Provinsi Sumsel bersama tim Ahli Percepatan Penanganan Covid-19 di Palembang, Jumat (4/12/2020). Di Sumsel, ada 752 anak usia dibawah 1 tahun -14 tahun yang terjangkit Covid-19, dengan 12 anak diantaranya meninggal dunia. Kasus terbanyak dialami anak usia 5-14 tahun. Jumlah kasusnya mencapai 522 orang. Sebanyak lima orang diantaranya meninggal dunia.
Ahli epidemiologi dari Universitas Sriwijaya Iche Adriayani Liberty mengatakan, sebaiknya anak-anak jangan dilibatkan dulu dalam kegiatan yang mengundang kerumunan. Sumsel kini belum pulih dari pandemi Covid-19. Apalagi, anak termasuk golongan yang dinilai rentan.
“Saat ini, mobilitas masyarakat tergolong cukup tinggi. Covid-19 di Sumatera Selatan masih membahayakan, bahkan mematikan bagi anak-anak,” kata dia.
Iche mengatakan, ada rencana pemerintah bakal menggelar pembelajaran tatap muka. Namun, semua harus dilakukan berdasar pertimbangan matang. Ini pun dilakukan secara bertahap dimulai dari komposisi 25 persen.
“Untuk Januari saja, pelaksanaanya masih bertahap. Apalagi saat ini yang kondisinya masih belum membaik,” ucapnya. Menurut Iche, pembukaan pembelajaran tatap muka juga salah satu upaya untuk mensosialisasikan penggunaan vaksin di Sumsel.
Koordinator Tim Tenaga Ahli Percepatan Penanganan Covid-19 Sumsel Edwar Juliartha mengatakan, pihaknya sangat berhati-hati menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan kelompok rentan. “Untuk orang dewasa saja sangat sulit mengaturnya, apalagi anak-anak,” ucapnya.
Jika hal ini tidak diperhatikan secara ketat, Edwar khawatir penyebaran Covid-19 akan semakin meluas. Dia menerangkan, dalam menyelenggarakan sebuah acara, banyak hal yang mesti diperhatikan, mulai dari jarak, dan jumlah orang.
“Bahkan ada acara yang semula ditargetkan ribuan orang tapi karena Covid-19, langsung diperkecil menjadi kurang dari 300 orang dan digelar di lapangan yang luas,” ucapnya.
Terpisah, Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah Sumsel Eko Wirawan menuturkan, pelibatan anak dalam kegiatan memang harus berdasarkan kajian mendalam. “Saat ini, kami masih mengumpulkan data terkait risiko dan dampaknya jika anak dilibatkan dalam kegiatan tertentu,” ucapnya. Kalaupun harus benar melibatkan anak, dipastikan mekanisme protokol kesehatan harus sangat ketat.