Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 di Lembata Pascaerupsi Gunung Ile Lewotolok
Pemerintah Kabupaten Lembata diingatkan agar tetap waspada terhadap ledakan kasus Covid-19 pascaerupsi Gunung Ile Lewotolok, Minggu (29/11/2020).
Warga Kupang dan tenaga kesehatan antre menjalani tes usap di RSUD Yohannes, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (25/11/2020). Tenaga kesehatan yang melayani pasien Covid-19 ini setiap 1-2 pekan wajib menjalani tes usap.
KUPANG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, diingatkan agar tetap waspada terhadap ledakan kasus Covid-19 pascaerupsi Gunung Ile Lewotolok, Minggu (29/11/2020). Penumpukan ribuan pengungsi di lokasi tertentu berdampak buruk bagi penyebaran Covid-19.
Juru bicara Satuan Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Nusa Tenggara Timur (NTT), Marius Jelamu, di Kupang, Kamis (3/12/2020), mengatakan, pada 20 Juli 2020, Pemkab Lembata mengisolasi Desa Babukerong, Kecamatan Nagawutung, karena ditemukan kasus Covid-19 pertama kali di pulau itu. Kasus ini pun segera ditangani tim medis Lembata sampai daerah ini kembali ke zona hijau.


