Tinggal Sarung Tangan Lateks, APD untuk Pilkada di Sumbar Hampir Lengkap
Enam hari menjelang Pilkada Serentak pada 9 Desember 2020, pengadaan alat pelindung diri atau APD untuk anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara di Sumatera Barat hampir lengkap.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS -- Enam hari menjelang Pilkada Serentak pada 9 Desember 2020, pengadaan alat pelindung diri atau APD untuk anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara di Sumatera Barat hampir lengkap. Sebagian besar APD sudah dikirimkan ke KPU tingkat kabupaten/kota. KPU Sumbar tinggal menunggu pengiriman sarung tangan berbahan lateks dari KPU RI.
Ketua KPU Sumbar Yanuk Sri Mulyani di Padang, Kamis (3/12/2020), mengatakan, KPU kabupaten/kota sudah menerima sebagian besar APD untuk pilkada. Tinggal sarung tangan lateks yang belum dikirimkan dan masih menunggu pengadaan dari KPU RI.
“Karena sarung tangannya bukan berbahan biasa, berbahan lateks, ini kemarin agak terlambat. Namun, dipastikan tanggal 4 Desember 2020 sarung tangannya sudah sampai di KPU Sumbar,” kata Yanuk, Kamis sore.
Yanuk melanjutkan, APD lainnya, seperti pistol termometer, masker, cairan pembersih tangah, pelindung wajah, sarung tangan plastik, dan hazmat, sudah dikirimkan ke KPU kabupaten/kota. Di Sumbar, secara keseluruhan terdapat sebanyak 12.548 tempat pemungutan suara (TPS).
Terkait logistik pilkada, Yanuk mengatakan, juga sudah didistribusikan, kecuali segel. KPU Sumbar awalnya cuma mengadakan segel sebanyak 14 segel per TPS. Namun, dengan keluarnya Peraturan KPU Nomor 18 Tahun 2020, setiap TPS harus ada 19 segel.
“Kami adakan lagi (segelnya). Hari Kamis ini sudah sampai di provinsi dan segera dikirimkan ke kabupaten/kota. Untuk buku panduan, juga sudah sampai provinsi dan oleh mobil kargo langsung dikirimkan ke kabupaten/kota,” ujar Yanuk.
Yanuk melanjutkan, logistik berupa surat suara pemilihan gubernur sudah didistribusikan semuanya ke KPU di 19 kabupaten/kota di Sumbar. Saat ini, ada KPU yang sedang proses sortir dan pelipatan, ada pula KPU yang telah selesai melakukannya.
Menurut Yanuk, sudah ada sebagian KPU kabupaten/kota yang melaporkan kerusakan sejumlah surat suara. Namun, ia belum mempunyai rekap jumlah surat suara rusak dan masih menunggu laporan dari KPU kabupaten/kota hingga hari ini. Dari hasil rekap itu, KPU Sumbar meminta penyedia mencetak kembali surat suara sebanyak jumlah yang rusak.
KPU Sumbar meminta penyedia mencetak kembali surat suara sebanyak jumlah yang rusak. (Yanuk Sri Mulyani)
“Surat suara rusak, kami belum bisa sampaikan data keseluruhan. Karena ada KPU yang masih proses sortir. Tapi memang ada yang rusak. Di Agam, misalnya, ada kerusakan sekitar 3.000 lembar. Kota Solok hanya rusak 5 lembar. Setelah disortir, ada kabupaten/kota yang melaporkan banyak surat suara rusak, ada yang sedikit,” ujar Yanuk.
Secara terpisah, Ketua KPU Pasaman Rodi Andermi mengatakan, hampir semua APD sudah diterima, kecuali sarung tangan lateks. APD yang sudah ada, antara lain, sarung tangan biasa, pistol termometer, baju hazmat, pelindung wajah, masker, tisu, alat cuci tangan, dan disinfektan beserta alat semprotnya.
“Mulai besok, APD (yang sudah ada) mulai kami distribusikan ke kecamatan dan diprioritaskan kecamatan sulit dijangkau, seperti Mapat Tunggul, Mapat Tunggul Selatan, dan Duo Koto,” kata Rodi, ketika dihubungi dari Padang, Kamis sore.
Sementara untuk logistik pilkada, seperti surat suara, kata Rodi, sudah selesai disortir dan dilipat. Untuk surat suara pemilihan gubernur, ada kerusakan sekitar 2.600 lembar, sedangkan untuk surat suara pemilihan bupati, ada kerusakan sekitar 1.418 lembar.
Rodi melanjutkan, kerusakan surat suara pemilihan gubernur itu sudah disampaikan ke KPU Sumbar untuk diganti. Adapun untuk kerusakan surat suara pemilihan bupati, Rodi sudah meminta ke percetakan untuk mencetak ulang dan diperkirakan tiba di KPU Pasaman pada Jumat (4/12/2020) besok.
“Kami masih menunggu alat kelengkapan TPS lain, seperti daftar pasangan calon kabupaten yang dalam perjalanan, sampul yang belum lengkap, dan segel. Kalau sudah lengkap, tanggal 6 Desember 2020 mulai kami distribusikan ke kecamatan,” ujar Rodi.