Petugas KPU Berperahu 30 Jam untuk Distribusikan Logistik di Buru Selatan
Proses distribusi logistik pemilu dan alat pelindung diri dari ancaman Covid-19 untuk Pilkada Kabupaten Buru Selatan, Maluku, mulai dilakukan pada 5 Desember. Proses distribusi memakan waktu sekitar 30 jam berperahu.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Proses distribusi logistik untuk pilkada di Kabupaten Buru Selatan, Maluku, diperkirakan menghabiskan waktu sekitar 30 jam dengan perahu motor. Komisi Pemilihan Umum setempat berencana memulai proses distribusi pada Sabtu (5/12/2020) mendatang. Logistik pemilu dan alat pelindung diri dari ancaman Covid-19 pun dinyatakan sudah lengkap.
Ketua KPU Buru Selatan Syarif Mahulauw, lewat sambungan telepon pada Kamis (3/12/2020), mengatakan, tidak ada kendala berarti dalam pengadaan logistik pemilu, seperti surat suara dan berbagi blangko serta alat pelindung diri dari Covid-19. Semua kebutuhan itu sudah ada di Kantor KPU Buru Selatan di Namrole, ibu kota kabupaten.
Menurut dia, secara serentak semua logistik diangkut ke kecamatan, kemudian dibawa ke desa-desa. Dari enam kecamatan di Buru Selatan, hanya dua kecamatan yang dapat dijangkau dengan jalan darat, selebihnya menggunakan perahu motor. ”Waktu tempuh dengan perahu motor diperkirakan sekitar 30 jam, bahkan bisa lebih lama,” ujarnya.
Selanjutnya, di ibu kota kecamatan, logistik disimpan, kemudian dibawa ke 78 desa dan kelurahan paling lambat satu hari jelang pemilihan pada 9 Desember. Pada pagi hari, logistik dibawa ke tempat pemungutan suara. Sebanyak 47.076 pemilih akan menyalurkan hak politik mereka di 201 tempat pemungutan suara (TPS).
Pilkada Buru Selatan diikuti tiga pasangan, yakni Abdurahman Soulisa-Elisa F Lesnussa, Safitri Malik Soulisa-Gerson Eliezer Selsily, dan Hadji Ali-Zainudin Booy. Safitri Malik Soulisa merupakan istri dari Tagop Soulisa yang menjadi bupati di Buru Selatan dua periode terakhir. Safitri diusung PDI-P.
Terkait penerapan protokol kesehatan, kata Syarif, para petugas di tempat pemungutan suara yang berjumlah 1.407 orang kini sedang menjalani tes cepat Covid-19. Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Buru Selatan di Namrole. ”Kami minta hasil tes sudah diserahkan sebelum distribusi logistik. Kalau ada yang terindikasi bermasalah dengan kesehatan, segera diganti,” katanya.
Menurut data Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku, hingga Kamis siang, jumlah kasus positif Covid-19 di Buru Selatan sebanyak 10 orang. Semua pasien merupakan tenaga medis yang baru saja melakukan perjalanan dinas ke Ambon. Sebelumnya, pada pekan lalu, Buru Selatan masuk dalam zona hijau.
Dari empat kabupaten di Maluku yang menggelar pilkada, jumlah kasus Covid-19 terbanyak ada di Buru Selatan. Sementara di tiga daerah lain, Seram Bagian Timur kini berada pada zona hijau, Kepulauan Aru mencatatkan satu kasus, dan Maluku Barat Daya mencatatkan tujuh kasus. Data tersebut diperkirakan masih terus berubah hingga hari pemilihan mendatang.
Ketua Harian Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Kasrul Selang berharap petugas pemungutan suara memperhatikan dengan sungguh-sungguh protokol Covid-19. ”Seperti contoh, pakai masker yang benar itu tutup mulut dan hidung, bukan tutup dagu. Juga tolong jaga jarak. Ini harus terus diingatkan,” ucapnya.
Kasrul juga mengimbau masyarakat, terutama para pendukung dan simpatisan, agar tidak menimbulkan kerumunan setelah penghitungan suara. Perayaan kemenangan dilarang dilakukan dengan cara konvoi atau pesta di pos pemenangan. Para kandidat dan elite politik diminta dapat mengendalikan pendukung mereka.
Sementara itu, Ketua KPU Maluku Syamsul R Kubangun mengatakan, pihaknya terus memantau persiapan pilkada. Sejauh ini tidak ada hambatan berarti. Baik logistik pemilu maupun alat pelindung diri dari Covid-19, semuanya sudah tersedia di setiap kantor KPU dan menunggu distribusi. ”Rata-rata yang belum tuntas adalah rapid test (tes cepat) Covid-19,” katanya.
Tes diperuntukkan bagi petugas TPS. Di setiap TPS terdapat tujuh petugas. Menurut data KPU, di Seram Bagian Timur terdapat 337 TPS yang tersebar di 198 desa/kelurahan, Kepulauan Aru sebanyak 251 TPS yang tersebar di 119 desa/kelurahan, dan Maluku Barat Daya sebanyak 199 TPS yang tersebar di 118 desa/kelurahan.