Logistik Pemilu dan Alat Pelindung di Kepulauan Aru Telah Lengkap
KPU Kepulauan Aru memastikan logistik pemilu dan alat pelindung diri dari Covid-19 yang diperuntukkan bagi penyelenggara pilkada telah lengkap. Selanjutnya, logistik akan didistribusikan ke TPS mulai 4 Desember.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Hingga Rabu (2/12/2020) siang, petugas Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, telah selesai menyiapkan logistik pemilu dan alat pelindung diri dari Covid-19 untuk segera didistribusikan ke tempat pemungutan suara mulai Jumat (4/12/2020). Semua kebutuhan untuk pelaksanaan pemilihan kepala daerah dinyatakan sudah lengkap.
Komisioner KPU Kepulauan Aru, Yos Sudarso Labok, saat dihubungi pada Rabu siang, menuturkan, persiapan logistik pilkada sempat mengalami kendala. Sekitar 2.500 surat suara ditemukan rusak pada saat penyortiran. Pihaknya lalu menghubungi penyedia surat suara dan meminta pengadaan ulang. Kini, surat suara pengganti telah diterima pihaknya dan dikemas untuk persiapan distribusi.
Sementara alat pelindung diri dari Covid-19 berupa masker, pelindung wajah, cairan pembersih tangan, disinfektan, alat pengukur suhu, dan sarung tangan juga sudah disiapkan. ”Hari ini pengepakan logistik pemilu dan alat pelindung diri. Semua sudah rapi dan disimpan di kantor KPU di Dobo (ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru). Tinggal menunggu waktu distribusi,” ujarnya.
Menurut dia, rangkaian persiapan yang belum rampung adalah pemeriksaan cepat Covid-19. Saat ini, proses pemeriksaan terhadap petugas pemilu mulai dari tingkat tempat pemungutan suara sedang dilakukan. Total sebanyak 1.757 orang diperiksa. Pemeriksaan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Aru di Dobo.
Ia mengatakan, paling lambat tiga hari sebelum pelaksanaan pilkada, 9 Desember, proses pemeriksaan sudah selesai. Pemeriksaan diprioritaskan bagi petugas yang berada di daerah terjauh dari Dobo. ”Kami sudah menyiapkan penggantinya jika ada petugas yang hasil pemeriksaannya reaktif. Sejauh ini, mereka yang diperiksa hasilnya nonreaktif,” ucap Yos.
Distribusi logistik pemilu, lanjutnya, akan diprioritaskan bagi daerah terjauh. Proses distribusi diawali dari Dobo ke ibu kota kecamatan. Dari 10 kecamatan di Kepulauan Aru, ada kecamatan yang ditempuh dengan perjalanan laut di atas 18 jam. Semua kecamatan dijangkau dengan perjalanan laut menggunakan perahu motor.
Paling lambat satu hari sebelum hari pemilihan, logistik dibawa ke desa-desa untuk selanjutnya menuju tempat pemungutan suara. Di Kepulauan Aru terdapat 251 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 119 desa/kelurahan. Adapun jumlah pemilih sebanyak 65.884 orang.
Pilkada Kepulauan Aru 2020 diikuti hanya oleh dua pasangan, yakni Johan Gonga-Muin Sogalrey yang berhadapan dengan Timotius Kaidel-La Gani Karnaka. Johan-Muin merupakan bupati dan wakil bupati saat ini. Johan-Muin diusung koalisi besar pimpinan PDI-P, sedangkan Timotius-La Gani diusung oleh PKB, Golkar, dan PKS.
Secara terpisah, Ketua KPU Maluku Syamsul R Kubangun mengatakan, pihaknya terus memantau persiapan pilkada di empat kabupaten di Maluku. Tiga kabupaten lain adalah Seram Bagian Timur, Buru Selatan, dan Maluku Barat Daya. ”Dari sisi medan, Kepulauan Aru yang paling sulit,” ujarnya.
Secara keseluruhan, kata Syamsul, tidak ada kendala berarti yang ditemui di lapangan. Logistik dan alat pelindung diri dari Covid-19 sudah dapat dipenuhi. Ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang memberikan dukungan terhadap kerja penyelenggaraan pemilu.
Kapolda patroli
Dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh Humas Kepolisian Daerah Maluku pada Rabu siang, Kepala Polda Maluku Inspektur Jenderal Refdi Andri memantau kesiapan pengamanan pilkada di Maluku. Ia memulai kunjungannya ke Kepulauan Aru, kemudian ke Maluku Barat Daya. Selanjutnya, ia akan turun ke Buru Selatan dan Seram Bagian Timur.
Refdi meminta agar setiap personel yang ditugaskan ke TPS telah benar-benar memahami protokol kesehatan Covid-19. ”Personel harus dibekali dengan obat-obatan, vitamin, baik yang diminum maupun suntik. Jangan sampai anggota kami malah menjadi beban di lapangan karena sakit,” katanya.
Ia juga meminta kepada para elite agar menerapkan protokol kesehatan. Pimpinan partai, pasangan calon, simpatisan, dan kader juga harus bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat agar taat hukum dan tertib. Masyarakat juga diimbau agar mematuhi protokol kesehatan serta menjaga keamanan dan ketertiban.