Jadi Wabup Cirebon, Istri Bekas Bupati Diminta Tidak Korupsi
Wahyu Jiptaningsih ditetapkan sebagai Wakil Bupati Cirebon terpilih sisa masa jabatan 2019-2024. Istri bekas Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra yang juga terpidana korupsi itu diminta tidak mengikuti jejak suaminya.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Cirebon menetapkan Wahyu Jiptaningsih sebagai Wakil Bupati Cirebon terpilih sisa masa jabatan 2019-2024. Istri bekas Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra, yang juga terpidana korupsi itu, diminta tidak mengikuti jejak suaminya.
Dalam rapat di Kantor DPRD Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (2/12/2020), Wahyu Jiptaningsih yang akrab disapa Ayu meraih 36 suara dari 47 legislator yang hadir. Calon lainnya, Cunadi, hanya memperoleh satu suara. Sebanyak 10 surat suara dinyatakan tidak sah. Pemilihan berjalan lancar sekitar satu jam.
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Mohamad Lutfi mengatakan, kehadiran wakil bupati diharapkan membuat pelayanan publik lebih optimal. Dalam setahun terakhir, Bupati Cirebon Imron Rosyadi memimpin roda pemerintahan seorang diri, tanpa wakil.
”Jangan sampai pelayanan kepada masyarakat yang tidak prima terulang lagi,” katanya.
Sebelumnya, Sunjaya Purwadisastra-Imron Rosyadi terpilih sebagai pemimpin Cirebon periode 2019-2024. Namun, Sunjaya yang merupakan petahana ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi akhir Oktober 2018.
Sunjaya menjadi terpidana korupsi jual-beli jabatan dan dijatuhi vonis 5 tahun penjara dengan subsider 6 bulan kurungan. Sunjaya masih kembali menjalani perkara untuk tindak pidana pencucian uang di KPK. Untuk mengisi kekosongan jabatan, Imron diangkat menjadi Bupati Cirebon.
Lutfi berharap, bupati dan wakil bupati mementingkan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi dan sekelompok orang. Kita tidak ingin jual-beli jabatan terjadi lagi. Apalagi, Cirebon sekarang membutuhkan akselerasi pembangunan,” ungkapnya.
Pada 2019, tingkat kemiskinan di Cirebon yang berpenduduk 2,2 juta jiwa mencapai 9,94 persen. Cirebon menjadi daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi kelima di antara 27 kabupaten/kota di Jabar.
Saat diwawancara wartawan, Ayu menyampaikan terima kasih terhadap PDI-P yang sudah memberi rekomendasi kepadanya sebagai Wabup Cirebon. ”Saya akan menjaga nama baik PDI-P agar PDI-P bisa berjaya lagi,” ungkapnya dengan suara terisak.
Ayu juga siap menerima masukan dari organisasi kemasyarakatan dan media demi kemajuan Cirebon. Ketika ditanya komitmennya terhadap antikorupsi, Ayu yang dikawal simpatisannya tidak menjawab dan segera masuk ke mobil.
(Korupsi) itu, kan, kasus suaminya. Justru, orang yang sudah kecelakaan pasti lebih berhati-hati.
Bendahara DPC PDI-P Rudiana meminta masyarakat tidak menghakimi Ayu terkait kasus korupsi suaminya. ”(Korupsi) itu, kan, kasus suaminya. Justru, orang yang sudah kecelakaan pasti lebih berhati-hati. Kami akan tetap mengawal Bu Ayu, termasuk mengkritisinya,” ungkapnya.
Apalagi, bekas Wakil Bupati Cirebon Tasiya Soemadi alias Gotas yang mendampingi Sunjaya periode 2013-2018 juga terjerat korupsi dana hibah dan bantuan sosial. Selain divonis 5 tahun 6 bulan penjara, Gotas juga didenda Rp 200 juta dengan subsider 6 bulan.
Pihaknya mengklaim, Ayu berpengalaman menjalankan pemerintahan karena mendampingi suaminya yang menjabat bupati lima tahun. Ayu juga merupakan Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPC PDI-P Kabupaten Cirebon.
Rudiana menampik harta kekayaan Ayu menjadi pertimbangan dalam pemilihan calon wabup. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Ayu tercatat memiliki harta Rp 55,3 miliar. Sementara Cunadi hanya Rp 500 juta.
Harta Ayu juga mengalahkan kekayaan suaminya yang per akhir Desember 2019 mencapai Rp 185 juta. Pada 2015, harta Sunjaya lebih dari Rp 17 miliar. Kekayaan Ayu bahkan melebihi harta Imron (Rp 7,1 miliar) juga Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Cirebon Hilmi Rivai menilai, kehadiran wabup Cirebon akan menyempurnakan jalannya roda pemerintahan. ”Selama ini, Pak Bupati (Imron) mengerjakan tugas dobel. Akhirnya, beliau kecapaian dan harus beristirahat,” katanya.