Belum Semua Logistik dan APD Diterima Kabupaten di NTB
Tujuh hari menjelang pilkada serentak, sejumlah daerah di NTB, seperti Lombok Utara dan Bima, belum menerima seluruh logistik, baik untuk pemilihan maupun alat pelindung diri.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Persiapan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 9 Desember 2020 terus berlangsung di sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu termasuk di Nusa Tenggara Barat yang sedang mendistribusi logistik termasuk alat pelindung diri. Hanya, belum semua logistik bisa didistribusikan karena masih ada sejumlah barang yang belum diterima Komisi Pemilihan Umum sejumlah kabupaten.
Ketua KPU Kabupaten Lombok Utara Juraidin, saat dihubungi dari Mataram, Rabu (2/12/2020), mengatakan, sebagian besar alat pelindung diri (APD) sudah didistribusikan ke panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat desa.
”Hanya dari semua item APD, tinggal thermogun dan sarung tangan lateks yang belum didistribusikan. Hal itu karena kami belum terima dari pusat,” kata Juraidin.
Juraidin menambahkan, kedua barang APD itu ditargetkan tiba pada Jumat (4/12/2020). Begitu barang diterima, mereka akan langsung distribusikan ke semua PPS.
Juraidin menargetkan, seluruh APD sudah didistribusikan lebih awal atau paling telat dua hari menjelang hari pemilihan. Hal itu karena sehari menjelang pemilihan, mereka baru mulai mendistribusikan logistik, seperti kotak suara, surat suara, formulir-formulir, dan lainnya.
”Jadi H-1, baru kami distribusikan logistik pemilihan ke PPS kemudian lanjut ke TPS. Itu termasuk ke kawasan seperti Gili yang pendistribusian logistiknya menggunakan kapal,” kata Juraidin.
Saat ini, menurut Juraidin, hampir semua logistik pemilihan sudah sampai di gudang KPU Lombok Utara dan dalam proses pengemasan. ”Tinggal semua formulir yang belum kami terima. Sekarang masih dalam perjalanan ke Lombok Utara,” kata Juraidin.
KPU Lombok Utara menargetkan selesai mengemas semua logistik pada 4-5 Desember. Lalu pada 8 Desember mulai didistribusikan. Seluruh logistik pemilihan akan dibungkus dengan pembungkus plastik karena distribusi dilakukan pada musim hujan.
Hanya dari seluruh item APD, tinggal thermogun dan sarung tangan lateks yang belum didistribusikan. Itu karena kami belum terima dari pusat. (Juraidin)
”Logistik pemilihan untuk semua desa sama-sama dibungkus plastik. Tidak hanya Gili yang harus lewat laut,” kata Juraidin.
Di samping kesiapan logistik, termasuk APD, menurut Juraidin, kesiapan petugas mulai dari panitia pemilihan kecamatan (PKK) hingga KPPS juga jadi perhatian. Hal itu, terutama terkait penerapan standar protokol kesehatan. Bimbingan teknis sudah diberikan, misalnya untuk APD hingga penggunaan aplikasi penghitungan suara elektronik.
Dihubungi terpisah, Ketua KPU Bima Imran mengatakan, mereka juga saat ini tengah dalam proses distribusi APD. Sebagian besar sudah didistribusikan. Dari 11 item APD, ada beberapa yang belum mereka terima. Akan tetapi, Imran tidak bisa merinci apa saja barang tersebut.
Daerah terjauh
Sementara untuk logistik pemilihan, distribusinya akan dilakukan pada 6-8 Desember. ”Pada hari pertama, kami ke daerah-daerah terjauh dulu seperti Tambora, Langgudu, dan Lambu. Dari daerah itu, seperti Langgudu, ada juga yang harus melalui laut,” kata Imran.
Sementara untuk wilayah terdekat, kata Imran, akan dilakukan sehari menjelang pemilihan atau 8 Desember. Wilayah terdekat yang berada di ibu kota kabupaten atau sekitar gudang KPU di Monta.
Di NTB, tujuh kabupaten kota akan melaksanakan pilkada serentak. Ketujuh daerah itu, yaitu Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, dan Bima.
Terkait penerapan protokol kesehatan, semua pihak, baik penyelenggara maupun para kontestan dari ketujuh daerah itu telah menyatakan komitmen untuk mematuhinya pada seluruh tahapan pilkada. Deklarasi komitmen terhadap protokol kesehatan telah dilakukan, baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten kota masing-masing.