Percepat Pengiriman Bantuan Bagi Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru
Pengiriman bantuan bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang, dipercepat. Itu ditempuh guna memaksimalkan penanganan terhadap penyintas di tengah pandemi Covid-19 yang kasusnya melonjak belakangan ini.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jatim mempercepat pengiriman bantuan bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. Itu ditempuh guna memaksimalkan penanganan terhadap penyintas bencana di tengah pandemi Covid-19 yang kasusnya melonjak belakangan ini.
Kepala Pelaksana BPBD Jatim Yanuar Rachmadi mengatakan pihaknya telah mengirimkan 10 anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi bencana. Selain itu, tim TRC langsung membawa bantuan peralatan dan logistik untuk membantu penanganan di lapangan dan meringankan beban derita masyarakat yang terdampak bencana.
“Bantuan peralatan yang dibawa antara lain light tower untuk penerangan saat malam atau cuaca gelap, dua unit tenda pengungsi, tenda keluarga, dan tenda pantau, genset, mobil evakuasi serta dua unit kendaraan serbaguna,” ujar Yanuar, Selasa (1/12/2020).
Sementara itu bantuan logistik yang dikirim antara lain beras 10 ton, mie instan 500 karton, minyak goreng 200 liter, makanan penambah gizi 120 paket, lauk-pauk 120 paket, serta masker 5.000 lembar. Ditambahkan pula cairan pembersih tangan (handsanitizer) dan disinfektan masing-masing 20 liter mengingat bencana terjadi di tengah pandemi Covid-19.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan selain BPBD Jatim, pihaknya juga meminta Dinas Sosial bergerak cepat mengirimkan bantuan tenaga, peralatan maupun logistik untuk penanganan warga terdampak erupsi terutama para pengungsi.
Bantuan dari Dinsos Provinsi Jatim antaralain berupa 50 paket untuk keluarga, 50 paket perlengkapan pribadi untuk anak-anak, dan paket makanan untuk 50 keluarga. Selain itu ada perlengkapan dapur untuk 50 keluarga, 50 paket sandang, Kasur dan masker 500 lembar. Sebanyak 10 anggota Tagana juga diberangkatkan.
"Bantuan tersebut diarahkan langsung ke tempat pengungsian. Tentu semua dikoordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang," ujar Khofifah di Bandara Juanda sebelum berangkat untuk melakukan misi dagang ke Palembang, Sumatera Selatan.
Bantuan yang saat ini dikirimkan merupakan langkah awal kesigapan Pemprov Jatim dalam menangani bencana alam. Nanti, akan ada bantuan-bantuan lanjutan yang akan dikirimkan secara bertahap sesuai kebutuhan lapangan. Tentunya kebutuhan bantuan itu akan dikoordinasikan dengan Bupati Lumajang selaku pemegang kendali di lapangan.
Bantuan peralatan yang dibawa antara lain light tower untuk penerangan saat malam atau cuaca gelap, dua unit tenda pengungsi, tenda keluarga, dan tenda pantau, genset, mobil evakuasi serta dua unit kendaraan serbaguna (Yanuar Rachmadi)
Khofifah menambahkan posko penguatan dari Pemprov Jatim menyatu di posko pengungsian yang berada di lapangan Kamarkajang Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Hal itu untuk mendukung penanganan bencana dan membantu dapur umum darurat yang didirikan di sekitar tempat pengungsian.
Berdasarkan laporan BPBD Jatim, setidaknya terdapat 250 hingga 500 warga terdampak erupsi Gunung Semeru yang mengungsi. Secara umum kondisi pengungsi ini tertangani dengan baik. Masyarakat telah diminta agar selalu waspada, menjaga jarak aman, dan tetap mentaati protokol kesehatan.
Mantan Mensos ini mengimbau masyarakat di kawasan rawan bencana agar mewaspadai aliran lahar panas apabila terjadi hujan deras. Dengan kondisi seperti itu, masyarakat Dusun Curah Koboan, Desa Supiturang dan Dusun Rowobaung, Desa Oro-oro Ombo Kecamatan Pronojiwo serta Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, segera keluar dari rumah.
Kondisi tersebut berpotensi terjadi aliran lahar panas terjadi apabila turun hujan. Bagi masyarakat yang beraktifitas sebagai penambang pasir di aliran DAS (Daerah Aliran Sungai) Rejali, Besuk Semut, dan Besuk Sat, juga meminta segera menghentikan pekerjaan dan menyelamatkan diri.
Lontaran batuan pijar
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru meningkat sejak Sabtu dan pada Selasa pukul 01.23 terdapat awan panas guguran dari kubah puncak. Awan panas guguran ini berjarak luncur 2-11 kilometer kearah Desa Besok Kobokan di sisi tenggara puncak Gunung Semeru.
Peningkatan aktivitas itu terpantau oleh Pos Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang berada di wilayah Gunung Sawur Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Gunung Semeru memiliki tipe strato dengan kubah lava. Puncak tertinggi Mahameru berada di ketinggian 3.676 meter diatas permukaan laut. Aktivitas saat ini terdapat di kawah Jonggring Seloko yang berada di tenggara puncak Mahameru yang terbentuk sejak 1913.
Berdasarkan laman magma.esdm peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru berpotensi terjadi lontaran batuan pijar di sekitar puncak. Selain itu material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.
Potensi bahaya lain yang perlu diwaspadai adalah awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah atau ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan puncak. Apabila terjadi hujan dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.