Virus Korona Menyusup lewat Celah Kecil Aktivitas Keseharian Kepala Daerah
Sedikitnya 33 kepala daerah tertular virus korona, delapan di antaranya meninggal. Sebagian dari mereka disiplin menerapkan protokol kesehatan, tetapi ternyata virus masuk melalui celah kecil yang lupa ditutupi.
Oleh
ANGGER PUTRANTO/ SUCIPTO/SIWI YUNTA
·5 menit baca
Covid-19 merupakan ancaman yang tidak memandang kasta politik. Sedikitnya 33 kepala daerah pernah ”merasakan” kehadiran virus tersebut dalam tubuhnya. Bahkan, delapan di antaranya meninggal akibat Covid-19. Padahal, tak sedikit yang ketat menjalankan protokol kesehatan.
Kasus terakhir menimpa Bupati Situbondo Dadang Wigiarto (54). Sebelum jatuh sakit, Dadang diketahui cukup aktif mengikuti sejumlah kegiatan. Bupati Situbondo dua periode tersebut menghadiri penghargaan Kelompok Budaya Kerja Manrovenesia di Kota Batu, Jawa Timur, 13 November 2020.
Pada 16 November, Dadang melakukan kunjungan kerja di sejumlah titik di Malang, Jawa Timur. Selanjutnya pada Sabtu, 21 November, ia juga menghadiri kegiatan bakti sosial dan bersih-bersih sampah di sepanjang Pantai Desa Kilensari, Panarukan, Situbondo.
Kegiatan bersih-bersih sampah itu menjadi kegiatan resmi Dadang untuk terakhir kali. Dadang juga bertemu beberapa tamu dalam sejumlah kegiatan di luar kedinasan.
Dadang dirawat di RSUD Rahem, Situbondo, sejak Senin (23/11/2020), dan sehari setelahnya ia menjalani uji usap untuk memastikan apakah dirinya terinfeksi Covid-19.
Pada Rabu (24/11/2020) hasil uji usap menyatakan Dadang terkonfirmasi positif Covid-19. Sehari setelah dinyatakan positif, Dadang mengembuskan napas terakhir. Hipertensi yang ia derita diduga kuat menjadi salah satu titik lemah ketika imunitasnya harus berperang melawan serangan virus SARS-CoV-2.
Bupati Situbondo itu diketahui cukup ketat menjalankan protokol kesehatan selama pandemi. ”Beliau (Bupati Dadang) sangat ketat menjalankan protokol kesehatan. Ia kerap mengenakan masker medis bahkan saat pidato. Ia juga sudah tidak mau berjabat tangan. Ajudan yang mengawal Bapak juga pasti dibekali handsanitizer untuk digunakan setiap dibutuhkan,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Situbondo Dadang A Bintoro.
Namun, harus diakui, tugasnya sebagai bupati membuat Dadang banyak menghadiri aneka kegiatan dan memaksa dirinya bertemu banyak orang. Dalam sehari, rata-rata Dadang bisa menghadiri enam agenda berbeda dan bertemu puluhan orang tamu berbeda.
Kasus Bupati Situbondo menambah daftar panjang 32 kepala daerah terjangkit Covid-19, di mana delapan di antaranya mengembuskan napas terakhir.
Selain Dadang, tujuh kepala daerah meninggal karena Covid-19, yakni Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh, Wali Kota Tanjung Pinang Syahrul, Wali Kota Banjarbaru Adhani, Wakil Bupati Way Kanan Edward Antony, Pelaksana Tugas Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Bupati Berau Muharram, dan Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor
Celah masuknya Covid-19
Bagaimana Covid-19 bisa menjangkiti kepala daerah yang disiplin menerapkan protokol kesehatan? Sejumlah temuan mengonfirmasi ada sejumlah celah yang bisa membuat virus Covid-19 menyebar. Di antaranya ketidaksengajaan berkerumun, jamuan makan, dan bertemu sejumlah orang di ruangan tertutup.
Dadang A Bintoro yang juga menjabat Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Persandian Situbondo mengatakan, salah satu potensi penularan terjadi saat makan dalam sebuah jamuan. Tentu saat itu, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto melepas maskernya untuk makan.
Pemkot Kota Malang secara ketat mewajibkan tamu yang masuk memakai masker, mencuci tangan, dan dipindai suhu tubuhnya sebelum masuk Balai Kota. Namun, masih ada celah yang longgar.
Tamu lalu lalang di ruang penerimaan tamu bergantian. Tak terlihat ada jeda waktu untuk membersihkan ruangan dengan disinfektan saat tamu berganti. Saat menggelar acara Oktober lalu Pemkot Malang juga mengundang lebih dari 50 tamu lebih di aula Balai Kota. Sebagian peserta memilih duduk berdekatan. Pemkot menghidangkan minuman yang memungkinkan peserta membuka masker di pertemuan yang berlangsung lebih dari 1,5 jam itu.
Tidak terlacak kasus penularan Covid-19 di pertemuan itu, tetapi berkaca pada kasus kluster Starbucks di Seoul, Korea Selatan, yang muncul Agustus lalu, ada celah di mana virus berpotensi menular di tempat itu.
Kasus Starbucks bisa memberi gambaran bahwa sekadar membuka masker untuk minum di ruang tertutup atau penuh pengunjung, orang mungkin bisa tertular virus korona. Mengutip dari Bloomberg.com dalam kasus itu, 27 pengunjung tertular Covid-19 saat makan dan minum di restoran berventilasi minim itu. Namun, tak ada seorang pun pelayan yang tertular karena selama mereka bekerja terus mengenakan masker.
Kelalaian juga mungkin dilakukan orang-orang sekitar pejabat. Di Balikpapan, Kalimantan Timur, saat Tito Karnavian mendatangi rapat koordinasi protokol kesehatan, pada Juli 2020, kerumunan tetap terjadi walau panitia sudah memberikan tempat yang baik untuk wawancara dengan jaga jarak.
Sekadar membuka masker untuk minum di ruang tertutup atau penuh pengunjung, orang mungkin bisa tertular virus korona.
Karena alasan waktu, wartawan mencegat Tito untuk mewawancarai tanpa menjaga jarak cukup di luar ruangan yang disediakan. Padahal, dalam rapat koordinasi itu dibahas mengenai protokol kesehatan. ”Jangan sampai ada kerumunan dalam jumlah besar. Pemilihan perlu diperhatikan dan diatur jadwalnya,” kata Tito saat itu.
Setelah delapan bulan Covid-19 ditemukan di Indonesia, kasus ini malah kian memuncak. Data terakhir dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Minggu (29/11/2020) tercatat ada penambahan 6.265 kasus baru. Kasus baru ini tercatat sebagai kasus terbanyak sejak penemuan kasus pertama Covid-19 di Indonesia awal Maret 2020. Kini total sudah ada 534.266 kasus Covid 19 dengan 16.815 korban jiwa kumulatif di Indonesia.
Banyaknya kasus membuat para kepala daerah yang ada saat ini khawatir. Abdullah Azwar Anas, Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia, mengakui ini adalah simalakama. Ia berharap kepada pemerintah pusat agar para kepala daerah yang memiliki komorbid masuk dalam kelompok prioritas pemberian vaksin. Hal ini dilakukan mengingat tugas dan tanggung jawab para kepala daerah yang membuat mereka masuk dalam kelompok rentan.
”Kami berharap selain tenaga kesehatan, TNI/Polri, dan kelompok rentan yang mendapat prioritas vaksin, para kepala daerah yang memiliki komorbid juga bisa divaksin lebih awal. Syukur-syukur semua kepala daerah,” tuturnya.
Bupati Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Muharram saat dirawat karena positif Covid-19 di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan berpesan lewat akun Instagram-nya pada 11 September 2020 agar masyarakat Berau tetap patuhi protokol kesehatan, gunakan masker, dan rajin mencuci tangan. ”Semoga wabah ini cepat berlalu,” ucapnya. Namun, Selasa (22/9/2020), ia mengembuskan napas terakhir.
Pesan itu menjadi pesan sarat makna bukan hanya bagi warga Berau, melainkan juga bagi kita semua bahwa bahaya Covid-19 itu nyata. Lengah sedikit, korona akan menyusup lewat celah kecil yang mungkin lupa ditutupi.