Digitalisasi Dorong Pemulihan Ekonomi di Masa Normal Baru
Sektor pariwisata di Lampung yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 tengah memasuki era normal baru. Selain penerapan protokol kesehatan, pelaku usaha di sektor pariwisata didorong bertransformasi ke digital.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Sektor pariwisata di Lampung yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 tengah memasuki era normal baru. Selain penerapan protokol kesehatan, pelaku usaha di sektor pariwisata juga didorong bertransformasi ke sistem digital. Selama masa normal baru, digitalisasi telah mendorong pemulihan perekonomian.
Hal itu mengemuka dalam webinar bertajuk ”Pemulihan Ekonomi Kawasan Wisata Pesawaran melalui Transformasi Pembayaran Digital” yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung di Bandar Lampung, Senin (30/11/2020).
Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung Budiharto Setyawan mengatakan, pandemi Covid-19 telah memukul sektor pariwisata di sejumlah daerah, termasuk di Lampung. Untuk itu, diperlukan strategi untuk pemulihan dan penguatan ketahanan perekonomian bagi pelaku usaha pariwisata dan UMKM.
Selain menerapkan protokol kesehatan, pelaku usaha harus beradaptasi menggunakan sistem digital. Apalagi, Indonesia memiliki pangsa pengguna internet yang terus meningkat. Pada 2021, pengguna internet di Indonesia diproyeksikan akan mencapai 148,35 juta jiwa atau setara dengan 54 persen dari populasi penduduk.
Selama pandemi Covid-19, Bank Indonesi juga mencatat adanya peningkatan transaksi elektronik yang didominasi oleh pembayaran uang elektronik 91,4 persen dan transaksi perdagangan elektronik 80,87 persen.
”Selama pembatasan sosial skala besar berlangsung, penggunaan pembayaran secara digital mampu mendorong pemulihan perekonomian pada sektor pariwisata. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan transaksi,” kata Budiharto.
Selama pembatasan sosial skala besar berlangsung, penggunaan pembayaran secara digital mampu mendorong pemulihan perekonomian pada sektor pariwisata.
Pemanfaatan sistem digital juga sekaligus mendorong kemudahan dan keamanan saat bertransaksi. Transaksi menggunakan uang elektronik juga mengurangi risiko penyebaran virus SARS-CoV-2 melalui uang tunai.
Di sektor industri pariwisata, sistem digital bisa dimanfaatkan untuk pembayaran tiket wisata, hotel, atau jasa travel. Pelaku UMKM juga bisa memanfaatkan transaksi elektronik untuk penjualan oleh-oleh pada wisatawan.
Kepala Dinas Kabupaten Pesawaran Elsafri Fahrizal menuturkan, pemerintah daerah berupaya mengembangkan ekosistem digital di sejumlah destinasi unggulan di Pesawaran. Pihaknya bekerja sama dengan Telkomsel untuk meningkatkan jangkauan internet di berbagai tempat wisata, antara lain Pulau Pahawang dan Pulau Tegal. Selain itu, pemkab juga bekerja sama dengan pengembang aplikasi Link Aja untuk meningkatkan transaksi uang elektronik di sektor pariwisata.
Pemerintah juga terus mendorong agar pelaku usaha pariwisata di Pesawaran beradaptasi dengan kondisi pandemi. Selain menerapkan protokol global terkait standar kebersihan, kesehatan, dan keamanan di tempat wisata harus ditingkatkan untuk mengembalikan tingkat kepercayaan wisatawan, perilaku higienis dan standar kesehatan juga harus terus berlanjut pascapandemi.
Secara terpisah, Ketua Kelompok Sadar Wisata Pulau Pahawang Suhendi mengatakan, pelaku jasa wisata sudah berkomitmen mematuhi protokol kesehatan demi mencegah pandemi Covid-19. Selain pengecek suhu, wisatawan juga diwajibkan mencuci tangan dan menjaga jarak selama berada di lokasi wisata.