Pemerintah Provinsi Lampung bersiap melakukan uji coba vaksin Covid-19 terhadap 78 sukarelawan. Saat ini, pemerintah daerah sedang menyiapkan sistem rantai dingin untuk menjaga kualitas vaksin.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Lampung bersiap melakukan uji coba vaksin Covid-19 terhadap 78 sukarelawan. Saat ini, pemerintah daerah sedang menyiapkan sistem rantai dingin (cold chain) untuk menjaga kualitas vaksin.
”Vaksin untuk uji coba sudah tersedia,” ujar Juru Bicara Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung Reihana seusai Rapat Koordinasi Terbatas Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19 di Bandar Lampung, Jumat (27/11/2020).
Saat ini, kata Reihana, pemerintah daerah sedang menyiapkan coldroom yang sesuai untuk menyimpan vaksin Covid-19 Sinovac yang akan didistribusikan ke daerah. Untuk menjaga kualitasnya, vaksin itu harus disimpan dalam coldroom yang memiliki temperatur di bawah 8 derajat celsius.
Menurut dia, uji coba vaksin akan dilakukan pada orang dengan rentang usia 18-59 tahun. Uji coba vaksin Covid-19 ini akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.
Sementara itu, secara keseluruhan, sasaran vaksinasi Covid-19 di Lampung ditargetkan mencapai 4.988.624 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 22.141 orang sasaran merupakan tenaga kesehatan dan petugas di fasilitas pelayanan kesehatan. Adapun 2.862.051 orang merupakan penerima bantuan iuran BPJS, 475.375 orang petugas pelayanan publik, dan 1.629.060 orang merupakan masyarakat umum.
Secara keseluruhan, sasaran vaksinasi Covid-19 di Lampung ditargetkan mencapai 4.988.624 orang.
Berdasarkan kajian epidemiologi, kelompok prioritas yang akan menjadi sasaran vaksin adalah petugas pelayanan publik yang sering berkontak dengan masyarakat luas. Mereka antara lain polisi, TNI, petugas bandara, petugas pelabuhan, dan petugas pelayanan publik lainnya. Selain itu, kelompok berisiko tinggi, seperti pekerja usia produktif. Selain itu, masyarakat yang tinggal di kawasan padat penduduk juga masuk kelompok berisiko.
Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Lampung masih menunggu distribusi vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat. Berdasarkan informasi dari pusat, vaksin Covid-19 belum tiba di Indonesia sehingga belum didistribusikan ke daerah.
Menurut dia, ketersediaan sumber daya manusia untuk melakukan vaksinasi Covid-19 di Lampung sudah mencukupi. Saat ini, seluruh petugas kesehatan di 78 rumah sakit dan 301 puskesmas yang tersebar di Lampung sudah terlatih dan terampil dalam memberikan vaksin.
Bertambah
Sementara itu, pada Jumat (27/11/2020), kasus baru Covid-19 di Lampung bertambah 157 kasus. Secara kumulatif, total kasus Covid-19 di Lampung sebanyak 3.592 kasus. Dari jumlah itu, 173 orang meninggal akibat Covid-19.
Terkait penanganan Covid-19 di Lampung, anggota Komisi V DPRD Lampung, Deni Ribowo, meminta, pemerintah lebih cepat dalam melakukan upaya pengujian spesimen, penelusuran kasus, dan pengobatan (3T). Menurut dia, ketiga poin itu menjadi hal penting dalam penanganan Covid-19.
Deni menilai, salah satu penyebab lambatnya upaya pengujian di Lampung adalah kurangnya mesin reaksi rantai polimerase (PCR) untuk melakukan uji usap (swab). Saat ini, sampel usap yang masuk ke laboratorium sudah melebihi kapasitas uji mesin PCR yang ada.
Kendati begitu, DPRD mengapresiasi upaya pemerintah daerah yang telah berupaya menambah fasilitas mesin PCR. Dalam waktu dekat, Lampung akan mendapat satu mesin PCR dan dua PCR mobile untuk meningkatkan kapasitas uji usap di Lampung. Dia berharap, penambahan tiga mesin PCR itu bisa meningkatkan kecepatan pengujian kasus Covid-19 di Lampung.