Asrama haji di Kupang bakal menjadi tempat karantina calon jemaah haji sebelum dan setelah pulang dari tanah suci. Asrama haji juga disiapkan menjadi pusat pembinaan toleransi selain menjalankan fungsi keagamaan di NTT.
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·5 menit baca
KUPANG, KOMPAS - Asrama haji bakal menjadi tempat karantina calon jemaah haji sebelum dan setelah pulang dari tanah suci. Asrama haji juga disiapkan menjadi pusat pembinaan toleransi seperti di NTT, selain menjalankan fungsi keagamaan. Masa tunggu calon haji di NTT selama 21 tahun, dengan jumlah 13.422 orang.
Menteri Agama Fachrul Razi saat meresmikan Gedung Balai Nikah dan Asrama Haji serta Institut Agama Kristen Negeri Kupang, di Kupang, Jumat (27/11/2020) mengatakan, awal kehadiran Asrama Haji hanya untuk mempersiapkan keberangkatan dan kepulangan Jemaah haji. Dalam perkembangan kegiatan ditingkatkan dengan manasik haji, persiapan umroh, dan kegiatan keagamaan bagi pelajar dan masyarakat.
“Ke depan Asrama Haji juga bakal menjadi tempat karantina calon jemaah haji sebelum berangkat dan setelah pulang dari Tanah Suci. Ini penting sehingga setiap jemaah dipastikan sehat sebelum dan setelah pulang, dan kembali ke kediaman masing-masing,”kata Fachrul Razi.
Ia mengatakan, sebagai sarana agama, asrama haji untuk meningkatkan hubungan sosial dan peningkatakan pengetahuan beragama bagi umat islam. Untuk itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama NTT selaku pengelola Asrama Haji wajib menjadikan asrama haji sebagai penguatan toleransi dan moderasi beragama.
“Ini penting, saya senang ade-ade dari Papua ditempatkan di sini, tinggal di asrama ini, sambil mengikuti kegiatan belajar di Institut Agama Kristen Negeri atau IAKN Kupang. Saya harap asrama haji menjadi salah satu komponen keagamaan yang memberi sumbangan penting bagi kehidupan toleransi di NTT dan bisa menginspirasi asrama haji di tempat lain,”kata Razi.
Toleransi
Ia mengatakan, soal toleransi, Kemenag tidak hanya asal omong. Kemenag sudah melakukan itu di NTT. Asrama haji tidak hanya untuk umat Islam tetapi anak-anak dari Papua beragama Kristen, pun bisa memanfaatkan asrama haji ini untuk mendukung proses belajar mengajar mereka di IAKN.
Kementerian Agama memiliki program “Cinta Papua”, dengan sejumlah kegiatan, antara lain, menyekolahkan 255 anak Papua ke tujuh perguruan tinggi di Indonesia salah satunya di Kota Kupang. Semua komponen bangsa harus sama-sama menjaga persatuan dan kesatuan ini dengan berbagai cara.
Soal kuota haji 2021, ia mengatakan, Arab Saudi tidak ingin terlalu dini bicara kuota. Karena itu, pemerintah menyediakan tiga alternative, yakni yakni kuota penuh, sebanyak 221.000 calon, kuota 50 persen atau 30 persen dari kuota yang ada, bisa saja Arab Saudi membatalkan kembali, atau tidak semua. “Mudah-mudahan dia tetap dengan kuota penuh,”katanya.
Kemenag juga mengajak masyarakat Indonesia belajar toleransi dari NTT. Toleransi sangat penting bagi Indonesia yang yang memiliki keberagaman suku dan agama. Kebhinekaan itu bukan sebagai pemecahbelah, tetapi justru menjadi pemersatu.
Ke depan Asrama Haji juga bakal menjadi tempat karantina calon jemaah haji sebelum berangkat dan setelah pulang dari Tanah Suci. Ini penting sehingga setiap jemaah dipastikan sehat sebelum dan setelah pulang, dan kembali ke kediaman masing-masing (Fachrul Razi)
Ia menuturkan, pekan lalu bertemu salah satu duta besar negara sahabat. Dia bangga dengan persatuan dan kesatuan di Indonesia, padahal Indonesia terdiri dari berbagai pulau, suku, agama, ras, dan budaya. Sementara di negara duta besar itu hanya ada satu suku dan satu agama, tetapi mereka saling bunuh selama 27 tahun, sampai hari ini. Ini bukti bahwa bhineka itu justru saling mengingatkan dan mempersatukan.
Mahasiswa IAKN paling banyak di Indonesia ada Kupang, yakni 5.660 orang, diantaranya ada 40 mahasiswa asal Papua mengikuti pendidikan di IAKN Kupang. IAKN bukan hanya sekedar institusi keagamaan tetapi juga menjadi tempat mengembangkan dan mencerdaskan anak-anak bangsa. Ini menjadi tanggungjawab bersama.
Ia mengingatkan agar IAKN Kupang perlu focus menigkatkan mutu sesuai misi dan visi IAKN Kupang. Perlu peningkatan sistem, tata kelola, teknologi dan kerjasama yang diimbangi dengan pemberdayaan sumber daya manusia.
IAKN kupang harus bisa bersaing secara regional, nasional dan internasional. Lulusan IAKN Kupang dituntut mampu bersaing dengan competitor lainnya. Seluruh lulusan IAKN Kupang harus sadar bahwa mereka membawa bendera IAKN Kupang, untuk dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia.
IAKN harus meningkatkan penelitian. Makin banyak penelitian makin meningkat pula mutu IAKN itu. Mutu dalam proses pendidikan sangat dibutuhkan, proses sangat penting untuk menghasilkan lulusan yang baik. IAKN Kupang dituntut mampu menata setiap aspek sumber daya (dosen tenaga kependidikan mahasiswa dan tenaga kurikulum dan sumber keuangan yang baik.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag NTT Marsel Sarman mengatakan, daftar tunggu haji di NTT sebanyak 13.422 orang dengan lama masa tunggu 21 tahun. Kuota calon haji dari NTT setiap tahun 670 orang, terbagi dalam satu setengah kloter.
“Kami minta setengah kloter itu digabung jadi satu sehingga jumlah calon Jemaah menjadi 900 orang. Setengah kloter ini mayoritas lansia, yang harus bergabung dengan kloter Jawa Timur. Ini cukup merepotkan,”kata Sarman.
Ia pun meminta pemerintah agar pendidikan lembaga keagamaan seperti madrasah, sekolah minggu, sekolah menengah atas katolik, dan sekolah Kristen tidak ditutup atau moratorium. Sekolah bercirikan keagamaan ini sangat membantu pendidikan akhlak generasi bangsa sejak dini.
Kami minta setengah kloter itu digabung jadi satu sehingga jumlah calon Jemaah menjadi 900 orang. Setengah kloter ini mayoritas lansia, yang harus bergabung dengan kloter Jawa Timur. Ini cukup merepotkan (Marsel Sarman)
Gedung Asrama Haji yang diresmikan itu setara hotel bintang tiga dengan 168 tempat tidur atau 42 kamar. Fasilitas yang disiapkan antara lain, aula pertemuan, dan fasilitas pendukung.
Wakil Gubernur NTT Joseph Nae Soi mengucapkan terimakasih atas bantuan pembangunan IAKN Kupang, dan pengalihan status dari sekolah tinggi menjadi institute, setelah delapan tahun berdiri sebagai sekolah tinggi. “Tugas kami ke depan, menjaga mutu lulusan agar bisa bersaing dengan perguruan tinggi negeri lain,”kata Nae Soi.
Rektor IAKN Kupang Harun Natonis mengatakan, ada tiga program studi yang sedang dikembangkan di IAKN Kupang, yakni pendidikan agama Kristen, musik gerejawi, dan pastoral konseling. Lima tahun ke depan, IAKN Kupang memiliki 30 tenaga doktor untuk memperkuat mutu pendidikan yang ada.
IAKN Kupang telah mengadakan nota kesepahaman bersama dengan tiga perguruan tinggi di Kupang, dan dua perguran tinggi di luar negeri dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah itu. “Dari sekolah ini kami ingin meyumbang lulusan terbaik bagi Indonesia, tentu dengan kerja keras, disiplin, dan tanggungjawab,”kata Harun.