Yakinkan Warga Mencoblos, Ribuan KPPS di Sidoarjo Jalani Tes Covid-19
Ribuan KPPS di Sidoarjo jalani tes cepat Covid-19, Kamis (26/11/2020). Pengetesan ini merupakan upaya deteksi dini sebaran penyakit dan memastikan para petugas dalam kondisi sehat agar masyarakat tak ragu berpartisipasi.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Ribuan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mulai menjalani tes cepat Covid-19, Kamis (26/11/2020). Pengetesan ini merupakan upaya deteksi dini sebaran penyakit dan memastikan para petugas dalam kondisi sehat agar masyarakat tidak ragu berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo Muhammad Iskak mengatakan, sebanyak 31.779 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan menjalani tes cepat sebelum pelaksanaan pemungutan suara pada 9 Desember. Adapun sesuai rencana, tes cepat berlangsung selama tujuh hari kerja atau hingga Jumat (4/12/2020).
”Namun, mengingat banyaknya jumlah anggota KPPS ditambah dengan linmas masing-masing dua orang per tempat pemungutan suara (TPS), pelaksanaan tes cepat dimungkinkan melebihi jadwal. Meski demikian, maksimal H-1 pencoblosan sudah harus selesai,” ujar Iskak.
Untuk teknis pelaksanaan tes cepat Covid-19, KPU Sidoarjo menggandeng sejumlah rumah sakit swasta dengan sistem swakelola. Awalnya, Iskak berharap bisa difasilitasi Dinas Kesehatan Sidoarjo dengan memanfaatkan layanan kesehatan di puskesmas yang tersebar di setiap kecamatan.
Namun, sesuai ketentuan perundangan, puskesmas tidak diperbolehkan menerima anggaran penyelenggaraan uji cepat Covid-19 dari KPU Sidoarjo. Kerja sama dengan puskesmas dimungkinkan apabila pelaksanaannya dilakukan secara gratis dan ditanggung oleh anggaran pemerintah daerah.
Menurut Iskak, ada tiga rumah sakit yang menjadi penyelenggara uji usap bagi petugas KPPS dan linmas, di antaranya RS Siti Khodijah dan RS Fatimah. Untuk jumlah linmasnya, sebanyak 7.061 orang, karena setiap TPS ada dua orang. Total TPS di Sidoarjo sebanyak 3.531 unit yang akan menampung 1,4 juta pemilih.
Apabila dalam satu TPS terdapat dua anggotanya yang reaktif, harus dilakukan penggantian petugas.
Istirahat
Apabila terdapat satu anggota KPPS dalam satu TPS yang hasil tes cepatnya reaktif, orang tersebut tidak diizinkan bertugas saat pencoblosan. Dia diminta beristirahat selama 14 hari. Akan tetapi, apabila dalam satu TPS terdapat dua anggotanya yang reaktif, harus dilakukan penggantian petugas.
Petugas pengganti akan diusulkan oleh KPPS yang lain atau pemerintah desa. Selanjutnya, petugas pengganti akan menjalani tes cepat sebelum bertugas untuk memastikan kondisi kesehatannya dan mencegah sebaran Covid-19 di pilkada nanti.
Anggota Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia KPUD Sidoarjo Fauzan Adim menambahkan, untuk tempat pelaksanaan uji cepat Covid-19, tidak di rumah sakit tersebut. Selain karena berisiko tinggi terhadap penularan penyakit, tidak semua rumah sakit memiliki tempat yang representatif.
”Teknisnya, petugas dari rumah sakit akan mendatangi tempat pelaksanaan pengetesan. Beberapa kecamatan digabung untuk memudahkan petugas,” kata Fauzan.
Sebagai gambaran, pelaksaan uji cepat Covid-19 pada Kamis ini dijadwalkan berlangsung di pendopo Kecamatan Sedati mulai pukul 15.00 hingga pukul 21.00. Tes dibagi dalam lima sesi, setiap sesi berlangsung 1,5 jam.
Contoh lain, pada Selasa (1/12/2020) pelaksanaan tes cepat akan difokuskan di lima lokasi, yakni pendopo Kecamatan Candi, Balai Desa Ngampelsari, Balai Desa Wedoroklurak, Balai Desa Jambangan, dan Balai Desa Kedungkendo. Tes cepat di pendopo Kecamatan Candi diikuti 434 anggota KPPS dan 124 anggota Linmas yang berasal dari Desa Sugihwaras, Gelam, Desa Candi, Larangan, dan Sumorame.
Sementara pelaksanaan tes cepat Covid-19 di Balai Desa Ngampelsari diikuti 441 orang dengan rincian 378 anggota KPPS dan 108 Linmas. Mereka berasal dari 54 TPS yang tersebar di Desa Ngampelsari, Balongdowo, Balonggabus, Kendalpecabean, dan Kebonsari.
Pilkada Sidoarjo diikuti tiga pasangan calon, yakni pasangan Bambang Haryo Soekartiono dan Taufiqulbar yang diusung lima partai, yakni Gerindra, Golkar, PPP, PKS, dan Demokrat. Kemudian paslon Achmad Muhdor dan Subandi yang diusung PKB dan Nasdem, serta pasangan Kelana Aprilianto dan Dwi Astutik yang diusung PDI-P dan PAN.
KPUD Sidoarjo telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pelaksanaan pilkada nanti. Ada dua materi yang disosialisasikan, yakni tentang pelaksanaan pilkada itu sendiri serta tentang penerapan protokol kesehatan pencegahan dan penanggulangan sebaran Covid-19.
Agar aman dari Covid-19, KPUD Sidoarjo telah menyiapkan alat pelindung diri untuk penyelenggara dan pemilih di semua TPS. Logistik alat pelindung diri sudah tuntas didistribusikan ke desa dan kelurahan, tinggal disalurkan ke setiap TPS pada H-1 pencoblosan nanti.