Pemkab Banyumas Siapkan Hotel di Baturraden untuk Isolasi
Kasus lonjakan Covid-19 terus meningkat di Banyumas, Jawa Tengah. Untuk mengantisipasi membeludaknya pasien di rumah sakit, hotel Rosenda di Baturraden dipersiapkan menjadi tempat isolasi.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Kasus Covid-19 terus meningkat di Banyumas, Jawa Tengah. Sejumlah hotel di Baturraden pun dipersiapkan menjadi tempat isolasi.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pada 25 November lalu, pasien positif Covid-19 bertambah 88 orang, pasien meninggal bertambah pula 7 orang. Positivity Rate 6,28 persen.
”Penyebaran Covid-19 di Banyumas lebih banyak disebabkan oleh transmisi lokal yang sudah tidak terkendali karena masyarakat kurang disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan. Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat terkait protokol kesehatan harus segera ditingkatkan,” paparnya.
Untuk mengantisipasi melubernya jumlah pasien di RS, Pemkab menggunakan sejumlah hotel untuk isolasi. ”Kapasitasnya kurang lebih 200 orang,” kata Husein di Purwokerto, Banyumas, Kamis (26/11/2020).
Menurut Husein, pasien di rumah sakit yang sudah membaik tetapi masih positif segera dipindahkan ke Hotel Rosenda, Pondok Slamet, dan Wisma Wijayakusuma Baturraden. ”Harapannya pasien Covid-19 yang berada di IGD dapat ditangani lebih baik,” paparnya.
Bagi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri, lanjut Husein, dipantau dan membuat surat pernyataan mematuhi ketentuan isolasi mandiri tidak pergi ke mana-mana. Karena itu, gugus tugas desa, RW dan RT agar diaktifkan kembali dengan melibatkan Babinkamtibmas dan Babinsa.
Penyebaran Covid-19 di Banyumas lebih banyak disebabkan oleh transmisi lokal yang sudah tidak terkendali karena masyarakat kurang disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan. (Achmad Husein)
Husein juga menyampaikan, Loka Wisata Baturraden ditutup lagi mulai 26 November hingga 10 Desember 2020. Di Banyumas, hingga kini jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 1.341 orang. Dari jumlah itu, 823 orang sembuh, 41 orang meninggal, dan 477 orang masih dirawat dan isolasi.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Purbalingga menyiapkan gedung eks-SMP Negeri 3 Purbalingga digunakan sebagai gedung isolasi darurat penanganan Covid-19. Gedung ini akan menampung dan menggabungkan pasien positif Covid-19 yang saat ini menempati gedung isolasi darurat di Puskesmas Gambarsari dan Gedung Korpri Kabupaten Purbalingga.
”Mudah-mudahan dengan isolasi yang disentralkan ke gedung eks-SMPN 3 Purbalingga ini bisa memudahkan tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk mengawasi pasien secara ketat,” kata Pejabat Sementara Bupati Purbalingga Sarwa Pramana seperti dikutip dari siaran pers.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Hanung Wikantono menambahkan, sarana dan prasarana termasuk tenaga kesehatan sudah disediakan. ”Menurut rencana, kami akan memberdayakan tenaga kesehatan dari 11 puskesmas rawat inap yang ada untuk diperbantukan di sini,” tuturnya.
Pasien positif Covid-19 Kabupaten Purbalingga yang saat ini dirawat di tempat isolasi darurat Puskesmas Gambarsari sebanyak 8 orang dan 23 orang di gedung Korpri. Adapun gedung eks-SMPN 3 Purbalingga ini diperkirakan mampu menampung sebanyak 94 sampai 100 pasien.
”Saat ini ada 477 pasien positif Covid-19 yang membutuhkan perawatan. Ketika di sini bisa menampung, maka lumayan bisa mengurangi beban rumah sakit yang sudah penuh,” katanya.