Jelang Pilkada Indramayu, Sosialisasi Protokol Kesehatan dan Tes Digenjot
Selain diatur jadwal kedatangannya, calon pemilih wajib menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan. Sebanyak 3.286 tempat pemungutan suara juga akan disemprot cairan disinfektan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — Dua pekan sebelum Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Komisi Pemilihan Umum setempat gencar melakukan protokol kesehatan. Seluruh petugas juga menjalani tes uji cepat. Upaya itu untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Komisioner KPU Indramayu, Dewi Nurmalasari, mengatakan, pihaknya telah menyosialisasikan tata cara pemungutan suara sesuai protokol kesehatan. Metode sosialisasi dilakukan secara daring dan tatap muka. Selain petugas KPU, 50 sukarelawan demokrasi turut membantu sosialisasi tersebut.
”Sudah banyak (sosialisasi). Kami menyisir langsung ke masyarakat di 31 kecamatan,” ucap Dewi, Rabu (25/11/2020), di Indramayu. Pihaknya juga telah menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara sesuai protokol kesehatan.
Calon pemilih, misalnya, diatur jadwal kedatangannya. KPU mewajibkan calon pemilih menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan. Sebanyak 3.286 tempat pemungutan suara juga akan disemprot cairan disinfektan.
KPU juga membekali alat pelindung diri bagi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang mencapai 31. 804 orang. APD tersebut berupa masker, pelindung wajah, dan sarung tangan.
Mereka juga akan menjalani tes uji cepat mulai Kamis (26/11/2020) hingga Sabtu (5/12/2020) di 49 puskesmas di Indramayu. ”Sebanyak 3.969 anggota pengawas TPS dari Bawaslu juga akan dites. Kalau ada yang reaktif, kami langsung tes swab (usap tenggorokan),” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Indramayu Deden Bonni Koswara.
Pihaknya juga bakal memberi bantuan APD dan vitamin terhadap petugas. Berbagai langkah tersebut untuk mencegah kluster penyebaran Covid-19 pada Pilkada Indramayu. Apalagi, calon pemilih saat ini lebih dari 1,3 juta orang.
Setidaknya dua pegawai KPU Indramayu sempat terpapar Covid-19 yang diduga dari transmisi lokal. Calon bupati Indramayu nomor urut 3, Daniel Mutaqien Syafiuddin, juga terkonfirmasi Covid-19 pekan lalu. Daniel masih menjalani isolasi di RSUD Indramayu.
Hingga Selasa (24/11/2020), kasus positif Covid-19 di Indramayu mencapai 637 orang. Sebanyak 38 orang meninggal dan 334 orang masih dalam perawatan. Adapun 265 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Partisipasi pemilih
Rektor Universitas Wiralodra Indramayu Ujang Suratno mendorong KPU lebih gencar menyosialisasikan protokol kesehatan dalam pemungutan suara pilkada. Persiapan yang minim dapat menurunkan partisipasi pemilih.
Pada Pilkada 2015, partisipasi pemilih hanya 59,37 persen. ”Bukan pandemi saja partisipasinya rendah. Apalagi, sekarang. Mungkin bisa di bawah itu. Padahal, KPU menargetkan partisipasi pemilih 77 persen,” ungkapnya.
Itu sebabnya, Ujang mendesak KPU berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pendidikan tinggi dan media untuk menggaet calon pemilih. Apalagi, pemilih pemula yang komposisinya diperkirakan mencapai 30 persen. ”KPU juga harus memastikan teknis pemungutan suara agar calon pemilih merasa aman,” ujarnya.