20.000 Petugas Diturunkan Menyosialisasi Pelaksanaan Pilkada di Kota Makassar
Sosialisasi terkait protokol kesehatan di tempat pemungutan suara dan mengajak warga datang ke TPS akan dilakukan KPU Makassar dengan menurunkan lebih 20.000 petugas KPPS dan petugas ketertiban.
Oleh
RENY SRI AYU
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Lebih dari 20.000 petugas akan diturunkan untuk melakukan sosialisasi kepada warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terkait pilkada yang digelar 9 Desember. Mereka adalah petugas KPPS dan penertiban TPS.
Petugas ini akan turun dari rumah ke rumah mengantar undangan memilih sekaligus menyosialisasikan hal-hal teknis perubahan di TPS, terutama terkait protokol kesehatan. Mereka terdiri dari 16.758 petugas KPPS serta 4.788 petugas ketertiban TPS.
Gunawan Mashar dari Divisi Teknis dan Penyelenggara KPU Makassar, Rabu (25/11/2020), mengatakan, petugas akan mulai diturunkan akhir bulan ini setelah lebih dahulu diberi bimbingan teknis.
”Mereka nanti akan mengantar undangan sembari menjelaskan hal yang harus dilakukan di TPS, misalnya, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Juga terkait pengukuran suhu tubuh dan misalnya pemilih harus membawa alat tulis sendiri untuk keperluan tanda tangan,” kata Gunawan.
Gunawan mengatakan, sosialisasi juga akan mencakup ajakan ke TPS dan meyakinkan warga bahwa protokol kesehatan akan dijaga di setiap TPS hingga mereka tidak perlu ragu. KPU juga menyiapkan bilik khusus untuk pemilih yang terdeteksi memiliki suhu tubuh di atas 37,3 derajat celsius.
Mereka nanti akan mengantar undangan sembari menjelaskan hal yang harus dilakukan di TPS, misalnya mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. (Gunawan Mashar)
Saat ini, sekretariat KPU Makassar menunggu kedatangan seluruh logistik, terutama formulir undangan, agar petugas bisa diturunkan.
Sekretaris KPU Makassar Ashrar Marlang mengatakan saat ini belum semua logistik tiba. Salah satu yang belum tiba adalah undangan memilih.
Pelipatan surat suara
Adapun penyortiran dan pelipatan surat suara sudah tuntas. Petugas sedang merekap data surat suara rusak untuk dilaporkan ke KPU Sulsel.
”Berdasarkan data kemarin, ada 6.274 surat suara yang rusak. Umumnya kerusakan meliputi noda di lembaran kertas. Selebihnya ada foto pasangan kabur atau kesalahan bentuk ukuran kertas. Untuk kotak suara, juga sudah selesai dilipat,” kata Ashrar.
Selain surat suara, bilik dan kotak suara, stempel, serta tinta, sebagian APD juga sudah datang. APD meliputi masker, sarung tangan, dan pelindung wajah. Untuk perlengkapn seperti ember pencuci tangan, cairan pencuci tangan, dan pembersih tangan belum tiba.
Terkait pilkada mendatang, sejumlah warga mengaku akan datang walau masih ada keraguan tentang dijalankannya protokol keseharan.
”Tetap datang, tapi lihat situasi di TPS. Tentu saya akan pakai masker. Semoga petugas di TPS juga bisa memastikan agar seluruh protokol kesehatan dijalankan dan semua bisa nyaman dan aman memilih,” kata Supriadi (49), warga Kelurahan Mappala Kecamatan Tamalate.