Rektor Positif Covid-19, 75 Persen Staf Universitas Lampung Kerja di Rumah

Rektor Universitas Lampung Karomani menjalani isolasi di RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung, karena positif Covid-19. Selain melakukan pelacakan terhadap staf, Universitas Lampung mengeluarkan kebijakan bekerja di rumah.

KOMPAS/VINA OKTAVIA

Juru bicara Universitas Lampung (kiri), Nanang Trenggono, bersama Ketua Satgas Covid-19 Unila Asep Sukohar (tengah) saat memberikan keterangan pers di Bandar Lampung, Senin (23/11/2020).

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Rektor Universitas Lampung Karomani masih menjalani isolasi di RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung, setelah dinyatakan positif Covid-19. Selain melakukan penelusuran terhadap staf, Universitas Lampung juga mengeluarkan kebijakan agar 75 persen pegawainya bekerja dari rumah.

Ketua Satgas Covid-19 Universitas Lampung Asep Sukohar mengatakan, saat ini,  kesehatan Rektor Unila dalam kondisi baik dan stabil. ”Kondisi beliau sangat baik. Saat ini, saturasi oksigen 98 persen atau masih dalam kondisi normal,” kata Asep saat memberikan keterangan pers di Bandar Lampung, Senin (23/11/2020).

Dia menjelaskan, sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, Karomani sempat pergi ke Jakarta untuk menghadiri acara di Gedung MPR. Saat itu, Karomani diminta menjadi pembicara dalam kegiatan FGD ”Mengukuhkan Kebangsaan yang Berperadaban” pada 9-10 November 2020. Karomani ke Jakarta menggunakan mobil pribadi.

Baca juga: Jumlah Pelancong yang Reaktif Covid-19 di Bandar Lampung Bertambah

KOMPAS/VINA OKTAVIA

Ketua Satgas Covid-19 Universitas Lampung Asep Sukohar saat diwawancarai di Bandar Lampung, Senin (23/11/2020).

Pada Selasa (10/11/2020) sore, Karomani bersama ajudan dan sopirnya tiba di Lampung. Keesokan harinya, Karomani masih sempat memimpin rapat terbatas bersama para wakil rektor.

Menurut dia, Karomani mulai mengeluh sakit dan tidak masuk kantor sejak 12 November 2020. Dia juga sempat mengalami demam dan kehilangan nafsu makan. Hasil swab pun menyatakan Karomani positif Covid-19 pada 20 November 2020.

Karomani mulai mengeluh sakit dan tidak masuk kantor sejak 12 November 2020. Dia juga sempat mengalami demam dan kehilangan nafsu makan. (Asep Sukohar)

Enung Juhartini, istrinya, juga dinyatakan positif Covid-19. Keduanya dibawa ke RSUD Abdul Moeloek untuk menjalani isolasi sejak 21 November 2020. Hingga kini, mereka masih menjalani isolasi di rumah sakit tersebut.

Dia menambahkan, Satgas Covid-19 Unila sudah melakukan tracing terhadap 25 orang yang sempat berkontak dengan Karomani. Sejumlah orang, antara lain, para wakil rektor, ajudan, sopir, dan beberapa staf di lingkungan rektorat sudah menjalani tes cepat dan swab. Namun, hingga kini pihak Unila masih menunggu hasil.

Juru bicara Universitas Lampung, Nanang Trenggono, mengatakan, untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di lingkungan kampus, pihaknya sudah melakukan penyemprotan disinfektan. Unila juga mengeluarkan kebijakan agar 75 persen stafnya bekerja dari rumah. Saat ini, hanya 25 persen pegawai yang bekerja dari kantor. Kendati begitu, Nanang memastikan pelayanan untuk mahasiswa tetap berjalan.

Baca juga: Kasus Meningkat, Ketersediaan Ruang Isolasi di Bandar Lampung Menipis

KOMPAS/VINA OKTAVIA

Data perjalanan Rektor Universitas Lampung sebelum dinyatakan positif Covid-19.

Pihaknya juga menekankan, pegawai yang bekerja dari rumah diminta membatasi bepergian ke luar rumah, seperti swalayan atau pasar tradisional.

Pada Senin (23/11/2020), satu dosen di Fakultas Pertanian Unila juga meninggal karena Covid-19. Kendati begitu, hingga kini tidak ditemukan transmisi lokal penularan Covid-19. Sejumlah kasus positif Covid-19 yang ditemukan di Unila berasal dari penularan di luar lingkungan kampus.