Jelang Tatap Muka, 20 Guru di Cirebon Positif Covid-19
Sebanyak 20 guru di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terkonfirmasi positif. Jumlah itu masih bisa bertambah karena belum semua guru menjalani tes usap massal.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Di tengah rencana pemerintah membuka pembelajaran tatap muka pada 1 Januari 2021, sebanyak 20 guru di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terkonfirmasi positif. Jumlah itu masih bisa bertambah karena belum semua guru menjalani tes usap.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni, Senin (23/11/2020), mengatakan, sebanyak 20 guru positif Covid-19 setelah menjalani tes usap tenggorokan massal pekan lalu. Tes massal itu merupakan bagian dari program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) bulan ini.
Pihaknya meminta 1.095 sekolah dasar mengirimkan enam guru untuk menjalani tes usap demi mencegah penularan Covid-19 kepada siswa. ”Namun, rata-rata sekolah hanya mengirimkan tiga guru karena mereka takut swab (tes usap),” ujar Eni.
Dengan demikian, terdapat 3.285 guru yang tengah menjalani tes usap di 60 puskesmas. Untuk sementara, terdeteksi 20 guru positif Covid-19. Mereka berusia 35-58 tahun. Daerah asalnya beragam, seperti Babakan, Depok, Jamblang, dan Klangenan.
”(Sebanyak 20 guru) ini masih bisa bertambah karena belum semua hasil tes keluar. Targetnya secepatnya,” lanjutnya. Namun, Eni belum tahu pasti persentase guru yang telah menjalani tes usap.
Jika diketahui positif, program BIAS ditunda di sekolah yang bersangkutan. ”Meskipun jumlah yang positif sangat kecil, kami tetap berharap semua guru negatif,” lanjutnya.
Seluruh masyarakat sudah mulai bebas beraktivitas, berinteraksi, dan bepergian sehingga kalau kurang protokol kesehatan gampang terpapar.
Pihaknya meminta masyarakat lebih waspada terkait penyebaran Covid-19. ”Seluruh masyarakat sudah mulai bebas beraktivitas, berinteraksi, dan bepergian sehingga kalau kurang protokol kesehatan gampang terpapar,” katanya.
Hingga kini, kasus positif di daerah berpenduduk 2,2 juta jiwa itu mencapai 1.998 orang. Sebanyak 130 orang di antaranya meninggal meski 1.204 orang dinyatakan sembuh. Cirebon menjadi daerah dengan kasus positif tertinggi di Jabar bagian timur. Jumlah tes usap Cirebon juga tertinggi, mencapai 32.165 orang.
Temuan kasus guru positif Covid-19 tersebut menjadi alarm bagi Pemkab Cirebon untuk memulai pembelajaran tatap muka pada 1 Januari 2021. Sebelumnya, pemerintah pusat menyerahkan keputusan itu kepada pemerintah daerah dengan catatan mendapat izin berjenjang dari satuan pendidikan dan orangtua hingga pemda.
Terkait hal ini, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Pahim mengatakan belum membahas rencana pembelajaran tatap muka. ”Kami belum rapat. Sekolah masih PJJ (pembelajaran jarak jauh) karena banyak kecamatan zona merah,” ujarnya.