Perlu Alokasi Tepat di Tengah Keterbatasan Anggaran
Program pemulihan ekonomi yang menyentuh langsung masyarakat luas perlu menjadi prioritas bagi kepala daerah terpilih nanti. Jangan hanyut dengan membangun proyek mercusuar yang semata menghabiskan dana besar.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·3 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Besarnya anggaran yang terpakai untuk menangani Covid-19 bakal berdampak pada pengurangan kas daerah. Menjadi tantangan bagi calon kepala daerah terpilih pada pilkada serentak nanti dalam mempersiapkan pengalokasian dana yang tepat untuk mengatasi dampaknya di masyarakat.
”Dengan anggaran yang bakal sangat terbatas, jangan mengalokasikannya pada proyek-proyek mercusuar,” ujar M Farisi, dosen Fakultas Hukum Universitas Jambi, yang juga Ketua Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi Jambi, Minggu (22/11/2020).
Ia menjelaskan, pendapatan daerah tahun ini diprediksi berkurang drastis sebagai dampak pandemi. Selain ini, anggaran yang ada pun banyak digeser untuk menangani pencegahan hingga penanggulangan Covid-19.
Anggaran yang besar pada tahun depan juga bakal diperlukan untuk mengantisiasi dampak ekonomi dan sosial dari pandemi. ”Program pemulihan ekonomi yang menyentuh langsung masyarakat luas perlu menjadi prioritas untuk saat ini,” lanjutnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada Semester I tahun ini merosot tajam. Ekonomi terkontraksi 0,79 persen. Kondisi itu jauh lebih buruk dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada 2019 yang mencapai 4,40 persen dan 2018 yang mencapai 4,74 persen.
Sejalan dengan itu, pandemi telah merontokkan performa ketenagakerjaan di Jambi. Pengangguran bertambah 252.800 orang akibat terdampak Covid-19.
Pengamat Ekonomi Universitas Batanghari, Pantun Bukit, mengatakan, tantangan besar bagi kepala daerah terpilih nanti adalah membuka seluas-luasnya peluang kerja. Ini berarti membuka kesempatan bagi masuknya investasi. Namun, terbukanya keran investasi perlu selaras dengan keseimbangan ekosistem. ”Jangan sampai investasi dibuka dengan merusak lingkungan. Ini malah akan menciptakan masalah baru,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Provinsi Jambi akan menggelar pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi pada 9 Desember 2020. Tiga pasangan calon akan bertarung memperebutkan suara terbanyak.
Pasangan nomor urut 1, Cek Endra dan Ratu Munawaroh, didukung Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Pasangan nomor urut 2, Fachrori Umar dan Syafril Nursal, didukung Partai Gerindra, Demokrat, Hanura, dan PPP. Sementara pasangan nomor urut 3, Al Haris dan Abdullah Sani, didukung PAN, PKS, dan PKB.
Kepala daerah terpilih agar menjalankan program yang menyentuh langsung pemulihan sumber-sumber penghidupan masyarakat Jambi, yakni sektor pertanian dan perkebunan.
Pantun mengimbau kepala daerah terpilih agar menjalankan program yang menyentuh langsung pemulihan sumber-sumber penghidupan masyarakat Jambi, yakni sektor pertanian dan perkebunan. Ia pun mendorong agar pengembangan industri hilir komoditas dua sektor itu diperkuat. Dengan demikian, petani, masyarakat, dan daerah akan memperoleh nilai tambah dari komoditas-komoditas itu.
Pada Sabtu (21/11/2020) malam, tiga pasangan calon kepala daerah Provinsi Jambi hadir mengikuti debat Pilkada Wakil Gubernur Jambi. Tiga calon wakil menjelaskan program-program kerjanya terkait peningkatan sumber daya manusia menuju peningkatan pelayanan publik jika terpilih pada Pilkada Serentak 9 Desember 2020 mendatang.
Secara umum, ketiganya calon wakil gubernur menyampaikan program-program kerja yang beragam, mulai dari digitalisasi pelayanan publik, pengaduan online, peningkatan peningkatan standar pendidikan, penempatan pejabat kompetensi, hingga peningkatan kesejahteraan pegawai.
Persoalan krusial di bidang lingkungan hidup juga terlontar dalam debat, antara lain soal bagaimana menangani kebakaran hutan dan lahan yang terus berulang tiap tahun hingga mengatasi tambang emas liar yang melibatkan masyarakat ekonomi lemah.