Kecelakaan di Tol Ngawi-Sragen, Korban Tewas Bertambah Jadi 3 Orang
Jumlah rombongan anggota DPRD Kabupaten Malang yang meninggal dalam kecelakaan di Tol Ngawi-Sragen, Jawa Tengah, pekan lalu, bertambah menjadi tiga orang. Korban terakhir adalah Amari yang meninggal Kamis sore.
Oleh
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Amari, salah satu rombongan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang kecelakaan di Tol Ngawi-Sragen, meninggal, Kamis (19/11/2020) sore. Amari menjalani perawatan selama sepekan di RS Dr Moewardi Solo, Jawa Tengah, seusai mengalami kecelakaan Jumat (13/11/2020).
Amari merupakan korban ketiga yang meninggal akibat kecelakaan tersebut. Almarhum menyusul dua rekannya, sesama kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Malang, yang telah meninggal lebih dulu.
Keduanya adalah almarhum Hari Cahyono yang meninggal 18 November dan Hariyanto yang meninggal dunia di lokasi kecelakaan. Hari Cahyono sempat menjalani perawatan enam hari di RS Dr Moewardi. Jenazahnya dimakamkan di Desa Tambakasri, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Rabu (18/11/2020) malam.
Kabar meninggalnya Amari dibenarkan kader muda PDI-P Kabupaten Malang Zulham A Mubarrok. ”Benar, tadi sore beliau berpulang. Sekitar pukul 15.30 di RS Dr Moewardi Solo. RS yang sama dengan almarhum Pak Hari Cahyono,” katanya, Kamis malam, melalui telepon.
Menurut Zulham, malam ini juga jenazah Amari dibawa ke rumah duka di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Jenazah dimakamkan Jumat pagi.
Di mata Zulham, Amari merupakan sosok yang baik, yang berjasa bukan hanya terhadap partai tetapi juga Kabupaten Malang. Zulham mengaku mengenal baik almarhum karena berasal dari daerah pemilihan (dapil) 6 pemilihan legislatif, meliputi Kecamatan Pakis, Singosari, dan Lawang.
”Satu dapil dengan saya waktu proses pencalegan. Saya kenal baik, kami juga pernah berjuang bersama memenangkan Pak Jokowi,” ucapnya. Kabar meninggalnya Amari menambah duka mendalam bagi seluruh kader partai dan seluruh anggota dewan.
Zulham, menambahkan, Amari sebenarnya hendak menggantikan Didik Gatot Subroto di DPRD Kabupaten Malang setelah Didik maju dalam pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember nanti. Didik menjadi calon Wakil Bupati Malang bergandengan dengan petahana Bupati Malang M Sanusi.
”Beliau PAW (pergantian antarwaktu) Pak Didik. Surat baru mau keluar. Karena beliau meninggal jadi ada PAW lagi nantinya,” ucapnya.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Didik Gatot Subroto menilai sosok Amari merupakan pekerja keras. Karier politiknya juga cukup bagus. Yang bersangkutan, saat ini juga tengah ikut berjuang menyukseskan pasangan Sanusi-Didik untuk memenangi pilkada Kabupaten Malang.
”Karier politiknya bagus. Dia mengawali karier sebagai kepala dusun, kemudian merangkak menjadi kepala desa, sempat juga menjadi pengurus PAC (Pengurus Anak Cabang) PDIP. Kemudian, beliau tidak mencalonkan kepala desa tetapi ikut berkompetisi di pileg kemarin,” katanya. Didik membenarkan jika almarhum diusulkan menggantikan dirinya melalui PAW.
Sebagai informasi, saat kecelakaan terjadi, korban bertiga tengah dalam perjalanan menuju Yogyakarta dalam rangka kunjungan kerja. Mobil minibus Grand Livina N 478 BF yang mereka kendarai menabrak truk dari belakang di Kilometer 522.500, Jumat dini hari. Hariyanto meninggal di lokasi. Sementara Amari dan Hari Sasongko dilarikan ke RS Dr Moewardi.