Gempa bumi kembali mengguncang Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (18/11/2020) siang. Sebelumnya, gempa berkekuatan M 6,3 yang berpusat di perairan Kepulauan Mentawai juga dirasakan hingga ke Padang.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Gempa bumi kembali mengguncang Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (18/11/2020) siang. Sebagian masyarakat merasakan gempa berkekuatan M 5,3 itu. Sebelumnya, gempa berkekuatan M 6,3 yang berpusat di perairan Kepulauan Mentawai juga terasa hingga ke Padang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa tektonik itu terjadi pada Rabu pukul 11.41 di wilayah Samudra Hindia Pantai Barat. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter pembaruan (update) dengan magnitudo M 5,2.
Pusat gempa terletak pada koordinat 1,75 Lintang Selatan dan 100,42 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 47 kilometer arah barat daya kota Painan, Pesisir Selatan, Sumbar. Gempa berada pada kedalaman 46 kilometer.
Tivani Monic Sandria (24), warga Padang, mengatakan, gempa terasa mengayun beberapa detik. Saat kejadian, Monic sedang mengajar melalui aplikasi konferensi video di laboratorium komputer sekolah bersama dua guru lainnya.
”Awalnya, kami masih bertahan di laboratorium. Namun, karena guncangannya makin kuat, akhirnya kami keluar. Tidak lama setelah gempa reda, kami kembali mengajar,” kata Monic, guru IPS di SMP Islam Al-Azhar 32 Padang.
Di Kelurahan Andalas, Padang Timur, Padang, gempa terasa mengayun sekitar 10 detik. Benda-benda di sekitar rumah, seperti air di dalam botol minuman dan pintu rumah, tampak bergoyang.
Awalnya, kami masih bertahan di laboratorium. Namun, karena guncangannya makin kuat, akhirnya kami keluar. Tidak lama setelah gempa reda, kami kembali mengajar. (Monic)
Sementara itu, di kota Painan, Pesisir Selatan, yang lebih dekat dengan pusat kejadian, gempa juga dirasakan oleh masyarakat.
”Gempa memang dirasakan dan bangunan bergetar. Belum ada laporan kerusakan akibat gempa ini. Kalau melihat kekuatannya, belum berdampak,” kata Hasnul Karim, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Pesisir Selatan, Rabu siang.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, guncangan gempa ini dirasakan di Painan dan Tua Pejat sebesar III-IV MMI. Di Padang, Padang Panjang, Padang Pariaman, dan Solok Selatan sebesar II-III MMI. Adapun di Pasaman, Pasaman Barat, dan Sijunjung getaran terasa II MMI.
Belum ada laporan
”Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan, gempa ini tidak berpotensi tsunami,” kata Rahmat, dalam keterangan tertulis, Rabu siang.
Rahmad menjelaskan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Sebelumnya, gempa berkekuatan M 6,3 (diperbarui menjadi M 6,0) juga terjadi pada Selasa (17/11/2020) pukul 08.44. Pusat gempa berada pada koordinat 2,90 Lintang Selatan dan 99,07 Bujur Timur, tepatnya di laut pada jarak 112 kilometer arah barat daya kota Tua Pejat, Kepulauan Mentawai, pada kedalaman 13 kilometer.
Rahmat mengatakan, berdasarkan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrum, gempa di perairan Kepulauan Mentawai ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas penyesaran di Investigator Fracture Zone (IFZ) dekat dengan batas tumbukan lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip fault).
Gempa tersebut dirasakan relatif kuat, antara lain, oleh masyarakat Kepulauan Mentawai hingga Kota Padang. Tidak ada kerusakan ataupun korban jiwa akibat kejadian ini. Menurut BMKG, gempat di Kepulauan Mentawai tidak berpotensi tsunami.