2 Tewas dan 3 Orang Tertimbun akibat Longsor di Banyumas
Longsor dan banjir melanda sejumlah titik di Banyumas. Dua orang tewas dan 3 orang lainnya diduga masih tertimbun material longsor. Kewaspadaan perlu ditingkatkan di musim penghujan.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS – Bencana tanah longsor menyebabkan 1 orang tewas di Desa Banjarpanepen dan 1 orang tewas di Desa Bogangin, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (17/11/2020). Selain itu, 3 orang di Desa Banjarpenepen diduga masih tertimbun materi longsor.
“Satu keluarga tertimbun longsor. Ada 4 orang diduga terimbun material. Baru satu orang yang ditemukan meninggal, yaitu Wagiyah istri dari Bapak Basuki,” kata Kepala Desa Banjarpanepen Mujiono, Selasa.
Mujiono mengatakan, korban yang terdiri dari kepala keluarga, Basuki (52), Wagiyah (46) sang istri, dan dua orang anaknya, yaitu Lukas (11) dan Yudas (9). Anak pertama keluarga ini, yaitu Sulis (23) selamat karena tidak tidur di rumah saat longsor terjadi.
“Diduga Basuki dan dua orang anaknya masih tertimbun. Kami sudah mencari ke semua tetangga dan kerabatnya tidak ada yang tahu. Sementara dipastikan mereka ada di rumah itu,” tutur Mujiono.
Ketua RT 02/RW 01 Kristiyanto mengatakan, hujan lebat dengan intesitas cukup deras terjadi sepanjang malam. Longsor yang menimpa Basuki terjadi sekitar pukul 14.00. “Selain menyebabkan 1 rumah hilang disapu longsor, dua rumah di sekitarnya juga rusak, tapi 3 orang di rumah itu selamat,” paparnya.
Longsoran tampak dari atas rumah Basuki yang rata ambruk dan hanya menyisakan atap-atap bangunan. Jenazah Wagiyah ditemukan sekitar 20 meter dari lokasi rumah itu. Lereng bukit yang longsor tingginya lebih dari 300 meter dan lebarnya sekitar 20 meter. Warga saling gotong-royong membersihkan material longsor dan mencari korban yang diduga masih tertimbun.
Diduga Basuki dan dua orang anaknya masih tertimbun. Kami sudah mencari ke semua tetangga dan kerabatnya tidak ada yang tahu. Sementara dipastikan mereka ada di rumah itu (Mujiono)
Koordinator Tagana Kabupaten Banyumas Ady Candra menyampaikan, satu orang meninggal dunia di Desa Bogangin, Sumpiuh atas nama Wagimin (50). “Korban meninggal dunia karena tertimpa material longsor,” kata Ady.
Longsor juga memutus jalan desa di Desa Karanggintung, Kemranjeng. Jalan sepanjang 300 meter terbawa longsor di akibat tanah bergerak. Warga harus memutar hingga 2 kilometer untuk menuju desa sebelah.
Selain longsor, hujan lebat sejak semalam juga menyebabkan Jalan Nasional penghubung Yogyakarta-Purwokerto terendam banjir di Desa Kedungpring, Kemranjen, Banyumas pada Selasa pagi. Antrean kendaraan tampak mengular hingga 2 kilometer. Hinggga pukul 08.00 jalan itu hanya bisa dilewati oleh kendaran besar seperti truk dan bus.
“Air dari Sungai Gatel meluap karena hujan deras semalam. Genangannya sekitar 500 meter dan kedalaman sekitar 0,5 meter,” kata Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kepolisian Sektor Kemranjen Ajun Inspektur Polisi Dua Irawan.
Trisno (27) salah satu pengendara sepeda motor sudah menunggu banjir surut lebih dari 1 jam. “Saya mau kerja tapi malah kebanjiran. Mau lewat tapi takut motornya mogok,” kata Trisno.
Bagas (23) salah satu sales rokok dari Yogyakarta juga kebingungan karena mobilnya cukup rendah untuk menerabas banjir. “Belum tahu ini mau gimana. Mau berputar tapi jauh. Mungkin akan menunggu surut,” tuturnya.