Jalur sepeda di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diresmikan. Masyarakat diimbau menaati rambu lalu lintas demi keselamatan bersama.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Bupati Banyumas Achmad Husein meresmikan 6,33 kilometer jalur sepeda di area Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (15/11/2020). Ditargetkan tahun depan ada penambahan jalur khusus sepeda menjadi 10 kilometer.
”Jalur sepeda gowes ini betul-betul untuk gowes, jangan sampai nanti campuran. Ini haknya penggowes, jangan sampai ini jadi parkir mobil,” kata Husein saat meresmikan jalur sepeda dengan ditandai bersepeda bersama dari alun-alun Purwokerto, Minggu.
Husein juga mengatakan, dengan disediakannya jalur bagi pesepeda, hendaknya pengendara sepeda juga tidak bersepeda di luar jalur yang sudah disediakan. Jalur yang disediakan diberi tanda dengan warna garis hijau di pinggir jalan. ”Karena sudah diberi jalur, jangan bersepeda di luar jalur,” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie menyampaikan, sepanjang 2020, total jalur sepeda yang sudah dibangun sepanjang 6.330 meter. Jalur sepeda ini berada di ruas Jalan Wiryaatmaja, Jalan Masjid, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, Jalan Komisaris Bambang Suprapto, dan Jalan MT Haryono.
Jalur sepeda gowes ini betul-betul untuk gowes, jangan sampai nanti campuran. Ini haknya penggowes, jangan sampai ini jadi parkir mobil.
Kepala Bidang Angkutan dan Keselamatan Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Hermawan mengatakan, jalur sepeda yang tersedia di Purwokerto pada 2019 hanya sekitar 5 kilometer. Tahun ini, jalur dibangun serta disesuaikan dengan pergantian sistem satu arah yang telah diterapkan untuk mengurai kemacetan lalu lintas.
”Tahun depan ditargetkan panjang jalur sepeda mencapai 10 kilometer atau sekitar 50 persen dari total panjang jalan kabupaten di kawasan kota yang panjangnya sekitar 20 kilometer,” kata Hermawan.
Hermawan juga mengingatkan kepada para pegowes untuk menaati rambu-rambu lalu lintas. Meskipun bersepeda, jika lampu pengatur lalu lintas menunjukkan warna merah, pesepeda juga harus ikut berhenti. ”Untuk menerapkan protokol Covid-19, saat bersepeda juga maksimal berjejer dua sepeda,” tuturnya.
Dody Yuli Prakoso (27) dari Komunitas Sepeda Onthel Purwokerto mengapresiasi tersedianya jalur sepeda bagi para pengendara sepeda. ”Dengan adanya jalur hijau ini, kami senang sekali karena pemerintah memperhatikan pesepeda di Purwokerto,” kata Dody.
Mohammad Edi (49), warga Purwokerto, yang juga ikut gowes bersama pun senang dengan adanya jalur khusus pesepeda ini. ”Senang ada jalur ini, jadi bisa lebih nyaman bersepeda,” ujarnya.
Selain peresmian jalur sepeda, pada Minggu pagi juga diluncurkan aplikasi Si Bagoes, singkatan dari Aplikasi Banyumas Gowes Sehat dan Selamat. Aplikasi kolaborasi dari Dinas Komunikasi dan Informatika Banyumas, Kepolisian Resor Kota Banyumas, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas ini dibuat untuk mengumpulkan basis data para pegowes di Banyumas.
”Ini dalam rangka membuat database komunitas sepeda di Banyumas dan memantau kegiatan komunitas pesepeda di Banyumas,” kata Agus.
Meski berulang kali disuarakan untuk menjaga jarak antarpesepeda saat berkumpul di Alun-alun Purwokerto, kerumunan massa pun tidak terhindarkan. Meski sebagian besar memakai masker dengan benar, masih ada beberapa orang yang tidak memakai masker dengan benar. Masker hanya digantungkan di leher. Bupati Banyumas dan panitia berulang kali mengingatkan agar protokol kesehatan ditaati demi keselamatan bersama.