Pembangkit Listrik Tenaga Uap Unit 1 Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjadi kluster penularan Covid-19 meski protokol kesehatan telah diterapkan. Sebanyak 28 orang ditemukan positif dari kluster industri tersebut.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Pembangkit Listrik Tenaga Uap Unit 1 Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjadi kluster penularan Covid-19. Sebanyak 28 orang ditemukan positif dari kluster itu.
Berdasarkan laporan Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Cirebon, Sabtu (14/11/2020), sebanyak 15 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dari kluster PLTU 1 Cirebon. ”Total jumlah kasus di PLTU adalah 28 orang,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni.
Kasus itu bermula ketika 31 Oktober lalu, seorang karyawan yang tidak sedang bertugas melaporkan mengalami gangguan penciuman. Manajemen perusahaan lalu meminta karyawan itu istirahat di rumah dan menjalani tes usap tenggorokan. Hasilnya, yang bersangkutan positif Covid-19.
Atas temuan itu, pihak perusahaan lalu melacak riwayat kontak kasus, termasuk terhadap rekan kerjanya. Pada Jumat (6/11/2020), perusahaan memutuskan semua pekerja mengikuti tes usap massal. Hasilnya, 28 orang positif. Dua orang di antaranya telah sembuh dan 26 orang lainnya masih positif.
”Perusahaan sudah melakukan isolasi mandiri di tempat khusus untuk pekerja yang terpapar,” ucap Eni. Isolasi mandiri dilakukan karena pasien tanpa gejala sehingga memungkinkan tidak dirawat di rumah sakit. Pihaknya terus memantau penanganan kluster industri tersebut.
Head of Communication Cirebon Power Yuda Panjaitan membenarkan temuan kasus positif Covid-19 di antara karyawan PLTU 1 Cirebon. ”Jumlahnya belasan orang. Semuanya tanpa gejala dan kondisinya tampak sehat,” ucapnya.
Pihaknya belum tahu sumber penularan Covid-19 di PLTU 1 Cirebon karena selama ini protokol kesehatan dijalankan secara ketat. Setiap karyawan diwajibkan mengenakan masker dan menjaga jarak. Fasilitas cuci tangan dengan sabun tersebar di berbagai titik.
Manajemen perusahaan juga telah membagi waktu kerja karyawan dengan menerapkan bekerja dari rumah (work from home). Setiap karyawan yang habis bepergian atau pekerja baru wajib menjalani tes uji cepat.
Operasional pembangkit dan aktivitas pekerja tetap berjalan normal.
”Bahkan, sekarang harus tes PCR (reaksi rantai polimerase),” lanjutnya. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat terkait penanganan Covid-19.
Meskipun sejumlah pekerja di bagian penanganan batubara terkonfirmasi positif Covid-19, katanya, operasional PLTU 1 yang berkapasitas 1 x 660 megawatt tersebut tidak terganggu. ”Operasional pembangkit dan aktivitas pekerja tetap berjalan normal,” ucapnya.
Kluster PLTU Cirebon turut menyumbang penambahan 42 kasus positif pada Sabtu. Hingga kini, total kasus positif di Cirebon mencapai 1.582 orang. Sebanyak 98 orang di antaranya meninggal dunia dan 520 orang lainnya masih dalam perawatan atau isolasi mandiri. Cirebon menjadi daerah dengan kasus positif tertinggi di Jabar bagian timur.