RI Targetkan Jaringan 4G di Pelosok Negeri pada 2022
Pemerintah akan menyelesaikan pembangunan seluruh layanan internet di 34 provinsi pada 2022, dengan membangun 9.113 base transceiver station 4G di seluruh wilayah, termasuk daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal.
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Pemerintah akan menyelesaikan pembangunan seluruh layanan internet di seluruh pelosok negeri pada tahun 2022. Sejumlah 9.113 base transceiver station 4G bakal dibangun di 34 provinsi, termasuk daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal.
Dalam Program Bakti Kominfo tahun 2020, dibangun 1.209 BTS 4G aktif di 34 provinsi. Khusus di NTT, ada 18 BTS 4G di Manggarai Barat yang dibangun untuk mendukung pariwisata super premium di daerah itu.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam telekonferensi tentang pemanfaatan BTS 4G di Desa Komodo, Pulau Komodo, Manggarai Barat, Jumat (13/11/2020), mengatakan, Kementerian Kominfo telah memiliki peta jalan untukpenyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi secara merata di seluruh wilayah RI sampai tahun 2022. Program ini dalam rangka akselerasi transformasi digital.
”Terima kasih kepada mitra kerja kami, yakni operator-operator seluler yang proaktif untuk memastikan BTS 4G yang pasif menjadi aktif kembali. Tahun 2021 Bakti Kominfo akan membangun 4.200 BTS 4G di seluruh Indonesia dan tahun 2022 dibangun lagi 3.704 BTS 4G di seluruh wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal atau 3T sehingga total pembangunan BTS 4G sampai 2022 sebanyak 9.113 BTS 4G. Dengan demikian, akhir tahun 2022 semua desa dan kecamatan di seluruh Indonesia sudah terlayani sinyal 4G,” tutur Johnny.
Kementerian Kominfo memastikan, tahun 2022 Indonesia bebas daerah blank spot, seperti yang terjadi di sejumlah wilayah saat ini. Permasalahan jaringan Telkomsel di sejumlah daerah perbatasan dengan negara tetangga, seperti RI-Timor Leste, pun akan teratasi. Dengan demikian, pulsa Telkomsel masyarakat perbatasan tidak lagi tersedot Telekomunikasi Timor leste.
Ia mengatakan, pada akhir tahun 2020, semua puskesmas di seluruh Indonesia, termasuk 3.126 puskesmas yang baru dibangun, akan disiapkan menjadi target Program Bakti Kominfo. Pembangunan BTS 4G tanpa membebani pemda setempat, kecuali dalam penyediaan lahan untuk pembangunan BTS 4G di wilayah itu.
Kementerian Kominfo memastikan, tahun 2022 Indonesia bebas daerah blank spot, seperti yang terjadi di sejumlah wilayah saat ini.
Khusus wilayah NTT, sebanyak 424 desa belum mendapatkan sinyal 4G akan dibangun tahun 2021 dan 2022. Dengan demikian, sejumlah wilayah di NTT yang masuk kategori 3T bisa terlayani jaringan internet. Di Manggarai Barat sebagai daerah pariwisata super premium telah dibangun 18 BTS 4G.
Johnny meminta kepala desa dan masyarakat, siswa, dan pelaku usaha menjaga infrastruktur yang dibangun. ”Manfaatkan layanan internet itu sebaik mungkin untuk mendukung kesejahteraan hidup dan pengembangan pengetahuan di berbagai sektor, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, pertanian, perdagangan, peternakan, dan sektor lain,” ucapnya.
Wakil Gubernur NTT Joseph Nae Soi menyebutkan, tekat Pemprov NTT menjadikan pariwisata sebagai penggerak utama ekonomi dan pembangunan di NTT membutuhkan jaringan komunikasi dan informasi yang memadai. Kemajuan pembangunan saat ini selalu dikaitkan dengan layanan telekomunikasi yang memadai.
Perkembangan dunia pariwisata seiring dengan kehadiran layanan teknologi telekomunikasi dan informasi di wilayah itu. Tanpa layanan internet, pembangunan pariwisata di NTT tidak akan berkembang.
”Terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Kominfo dan jajarannya yang terus memperhatikan pembangunan infrastruktur komunikasi dan informatika di NTT, khususnya di Labuan Bajo dan sekitarnya. Pemda dan masyarakat akan memanfaatkan sarana dan prasarana layanan internet ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Nae Soi.
Direktur Bakti Kominfo Anang Latif mengatakan, Program Bakti Kominfo telah membangun 21 BTS 4G di daerah kawasan pariwisata super prioritas. ”Ada 18 BTS di NTT dan tiga BTS di NTB. Semoga ini bermanfaat untuk pengembangan destinasi super prioritas ini,” ucapnya.
Kepala Desa Komodo, Pulau Komo, Manggarai Barat, H Aksan menyatakan, kehadiran layanan internet di pulau itu sangat membantu masyarakat setempat, termasuk aparat desa. Sejak kehadiran jaringan internet di pulau tersebut, hampir setiap saat selalu ada masyarakat, termasuk anak-anak sekolah, datang ke kantor desa memanfaatkan layanan internet yang ada untuk belajar. Demikian pula nelayan dan pelaku usaha wisata.
”Laporan mengenai dana desa setempat pun berjalan lancar berkat kehadiran internet ini. Fasilitas BTS yang ada akan dijaga dengan baik oleh pemerintahan desa dan masyarakat sehingga tetap berfungsi membantu masyarakat,” ujar Aksan.
Latif (34), seorang pemandu pariwisata di Komodo, mengatakan sangat terbantu dengan kehadiran BTS di pulau itu. Sejumlah 22 pemandu wisata di desa tersebut tidak kesulitan lagi berkomunikasi dengan wisatawan dan pengusaha wisata di Labuan Bajo.
Kehadiran layanan internet di Pulau Komodo mendorong Latif dan teman-teman yang terlibat sebagai pemandu wisata lebih banyak belajar bagaimana melayani tamu sesuai standar layanan wisatawan internasional. ”Kami akan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris di samping keterampilan lain melalui layanan internet yang ada,” lanjutnya.