Tingkat Kesembuhan Tinggi, Hotel Isolasi di Cirebon Diminati
Fasilitas isolasi mandiri di hotel untuk pasien Covid-19 tanpa gejala di Cirebon, Jawa Barat, diminati. Bahkan, pasien rela mengantre. Padahal, gedung isolasi lainnya masih kosong.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Fasilitas isolasi mandiri di hotel untuk pasien Covid-19 tanpa gejala di Cirebon, Jawa Barat, diminati karena tingkat kesembuhannya dinilai tinggi. Pasien bahkan rela mengantre masuk ke hotel. Padahal, sebuah gedung isolasi lainnya masih kosong.
Hingga Kamis (12/11/2020), sebanyak 104 tempat tidur di Hotel Ono’s dan 46 tempat tidur di Hotel Langensari yang digunakan untuk isolasi mandiri telah penuh. ”Masih ada 20 pasien yang waiting list (mengantre) mau masuk ke hotel,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon Edy Sugiarto.
Selain pasien Covid-19 di Kota Cirebon, fasilitas isolasi mandiri yang disediakan gratis oleh Pemerintah Kota Cirebon itu juga dinikmati 20 pasien asal Kabupaten Cirebon dan dua pasien dari Kabupaten Majalengka. Mereka umumnya tenaga kesehatan yang bekerja atau punya keluarga di Kota Cirebon.
”Kami menerima mereka karena alasan kemanusiaan. Akan tetapi, mulai hari ini isolasi mandiri di hotel khusus warga Kota Cirebon,” ujarnya.
Sebenarnya, Pemkot Cirebon menyediakan gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BPPKKB) sebagai tempat karantina. Gedung yang berada di depan Rumah Sakit Daerah Gunung Jati ini bisa menampung 40 pasien.
Tingkat kesembuhan pasien di hotel juga tinggi, 81 persen. Rata-rata mereka sembuh tujuh sampai 10 hari.
”Namun, pasien enggak mau di sana. Padahal, kami menjamin makan dan minum pasien,” ucapnya. Fasilitas di gedung tersebut juga tidak semewah di hotel yang dilengkapi air panas, televisi setiap kamar, hingga jaringan internet nirkabel.
”Tingkat kesembuhan pasien di hotel juga tinggi, 81 persen. Rata-rata mereka sembuh tujuh sampai 10 hari,” ucapnya. Biasanya, pasien Covid-19 sembuh setelah 14 hari.
Pasien yang menjalani isolasi mandiri di hotel merupakan yang tanpa gejala atau bergejala ringan. Adapun pasien dengan gejala berat dirawat di rumah sakit.
Hingga kini, kasus positif Covid-19 di kota berpenduduk sekitar 340.000 jiwa itu mencapai 642 orang. Sebanyak 35 orang meninggal dan 238 orang masih menjalani isolasi. Sebanyak 369 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Edy mendorong pasien Covid-19 agar memanfaatkan fasilitas isolasi di gedung BPPKKB yang masih lowong. Apalagi, sebanyak tujuh tempat tidur di setiap hotel isolasi disediakan khusus bagi tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.
Sejak Maret hingga kini, tercatat 74 tenaga kesehatan di RSD Gunung Jati yang positif Covid-19. Dua di antaranya meninggal. Mereka adalah Tatang Koswara (55) dari bagian anestesi dan Rohaetin (32), perawat yang meninggal beberapa hari setelah melahirkan.
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengatakan, hingga kini, belum ada lagi hotel yang bersedia menjadi tempat isolasi mandiri. ”Kami tidak sewa 10 kamar, tetapi semuanya. Diisi tidak diisi, kami tetap bayar,” ucapnya.
Azis menjamin, dua hotel yang menjadi tempat isolasi sejak awal Oktober lalu hingga akhir tahun ini tidak akan ditinggalkan pelanggannya. Apalagi, hotel tersebut menerima penghargaan dari Pemkot Cirebon karena turut menanggulangi pandemi Covid-19.
”Setelah isolasi selesai, kami, semua pejabat, akan tidur di sana untuk membuktikan hotelnya aman dari Covid-19. Semua yang berkorban demi penanganan Covid-19 akan mendapatkan sesuatu,” ujarnya.