Covid-19 di Lampung Capai 2.251 Kasus, Gugus Tugas Perketat Penegakan Protokol Kesehatan
Kasus positif Covid-19 di Lampung saat ini mencapai 2.251 kasus. Pasca libur cuti bersama akhir Oktober 2020 lalu, terjadi penambahan kasus baru Covid-19 yang cukup signifikan di Lampung.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Kasus positif Covid-19 di Lampung saat ini mencapai 2.251 kasus. Pasca libur cuti bersama akhir Oktober 2020 lalu, terjadi penambahan kasus baru Covid-19 yang cukup signifikan di Lampung.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Lampung, pada Senin (9/11/2020), tercatat 86 kasus baru Covid-19. Sementara satu pekan terakhir, tercatat 367 kasus baru. Penambahan kasus baru Covid-19 minggu ini termasuk yang paling tertinggi dibandingkan pekan sebelumnya yang tercatat 238 kasus.
Penambahan konfirmasi positif Covid-19 pada Senin paling banyak berasal dari Bandar Lampung dengan 41 kasus. Selain itu, kasus Covid-19 juga tercatat di Pesawaran 19 orang, Lampung Tengah 10 orang, Kota Metro 6 orang, Lampung Timur 4 orang, Lampung Selatan 3 orang, dan Tanggamus 3 orang.
Sebagian besar kasus positif Covid-19 di Lampung didominasi orang tanpa gejala. Dari 2.251 kasus, sebanyak 1.407 orang sudah selesai menjalani isolasi mandiri. Adapun tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Lampung cukup tinggi, mencapai 62,5 persen.
Kendati begitu, gugus tugas belum dapat memastikan apakah penambahan yang terjadi berkaitan dengan aktivitas masyarakat saat berwisata (Reihana)
Kendati begitu, angka reproduksi efektif Covid-19 di Lampung juga masih fluktuatif. Dalam dua pekan terakhir, angka reproduksi efektif berkisar 0,49-1,1 persen. Angka reproduksi efektif yang semakin meningkat menunjukkan penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 belum sepenuhnya bisa dikendalikan.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung Reihana, mengatakan, penambahan kasus Covid-19 di Lampung memang cukup signifikan pekan ini. "Kendati begitu, gugus tugas belum dapat memastikan apakah penambahan yang terjadi berkaitan dengan aktivitas masyarakat saat berwisata," ujarnya.
Petugas masih melakukan penelusuran kontak terhadap sejumlah kasus baru Covid-19 yang teridentifikasi beberapa hari terakhir. Petugas masih menelusuri riwayat pasien Covid-19 yang sudah teridentifikasi.
Saat ini, tercatat ada 1.442 orang yang masih dalam pemantauan petugas. Mereka dipantau karena memiliki kontak erat dengan 65 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Petugas juga sedang sudah melakukan penapisan terhadap 76.383 orang yang memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah.
Zona merah
Saat ini, Kota Bandar Lampung masih berstatus zona merah Covid-19. Ibukota Provinsi Lampung itu menjadi daerah dengan kasus Covid-19 terbanyak, yakni mencapai 1.117 kasus. Jumlah itu setara dengan 49,6 persen dari total kasus Covid-19 di Lampung.
Sementara itu, ada delapan kabupaten yang berstatus zona oranye, yakni Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Lampung Utara, dan Kota Metro. Sementara, empat kabupaten lain yang berstatus zona kuning adalah Tulang Bawang Barat, Way Kanan, Lampung Barat, dan Pesisir Barat. Adapun Kabupaten Mesuji masih berstatus zona hijau Covid-19.
Di tengah meningkatnya kasus Covid-19, petugas gabungan dari gugus tugas penanganan covid-19 terus melakukan patroli untuk memantau kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain menyisir pusat pasar dan swalayan, petugas juga melakukan patroli di jalan-jalan utama Kota Bandar Lampung.
Komandan Regu Tim Penegakkan Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19 Bandar Lampung Sersan Satu Hamdan menuturkan, setiap hari, ada lebih dari 500 orang yang melanggar protokol kesehatan.
Masyarakat umumnya masih enggan menggunakan masker saat mengendadarai sepeda motor di jalan raya. Selain itu, petugas juga masih menemukan banyak warga yang tidak menggunakan masker saat berada di tempat keramaian, seperti pasar maupun swalayan.
Kendati begitu, saat ini, kesadaran masyarakat dalam mengenakan masker dinilai semakin meningkat. Namun, aktivitas warga yang mulai normal membuat jalanan dan pusat perbelanjaan lebih ramai sehingga masyarakat sulit menjaga jarak.