Hujan Deras Picu Banjir dan Pohon Tumbang di Balikpapan
Hujan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Balikpapan sejak dini hari mengakibatkan banjir di sejumlah permukiman, Jumat (6/11/2020). Hujan juga mengakibatkan sebuah pohon besar tumbang yang menimpa rumah dan mobil.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS – Hujan berintensitas tinggi yang mengguyur Kota Balikpapan, Kalimantan Timur sejak Jumat (6/11/2020) dini hari mengakibatkan banjir di sejumlah permukiman warga. Selain itu sebuah pohon besar tumbang dan menimpa kendaraan serta rumah warga.
Hujan mulai turun sekitar pukul 03.00 Wita hampir di seluruh wilayah Balikpapan. Sekitar satu jam kemudian, Sungai Ampal yang membelah Balikpapan meluap di wilayah Kecamatan Balikpapan Kota dan Balikpapan Selatan.
Oleh karena sistem drainase yang buruk, air tidak mengalir dengan baik. Akibatnya, sekitar 150 keluarga terdampak banjir di Perumahan Bukit Damai Sentosa, Perumahan Tumaritis, Perumahan Sosial Sepinggan, Perumahan Sosial Batu Ampar, dan Perumahan PT HER 1.
Di Jalan Mayor Zainal Arifin, Kecamatan Balikpapan Kota, rumah warga di sekitarnya terendam hingga satu meter. Beberapa warga menyelamatkan barang-barang ke lantai dua di rumah mereka pada pagi hingga siang hari. Beberapa warga lain mengungsi di rumah kerabat untuk menunggu air surut.
“Air mulai masuk ke dalam rumah sejak subuh tadi. Lama-lama air naik hampir satu meter di bagian dapur,” ujar Sukinah (42), warga RT 31, Kelurahan Damai, Kecamatan Balikpapan Kota.
Hujan baru benar-benar berhenti sekitar pukul 12.00 Wita. Meski demikian, hingga pukul 17.00 Wita, air masih menggenang dengan ketinggian sekitar 40 cm di RT 31, Kelurahan Damai. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, kepolisian, dan TNI sudah menyalurkan bantuan berupa makanan dan mengevakusi warga yang rumahnya masih terendam.
Akibat banjir ini, warga sulit mengakses air bersih sebelum banjir benar-benar surut. Warsan (40), warga RT 031 Kelurahan Damai, membeli air mineral galon untuk kebutuhan keluarganya hingga air benar-benar surut.
”Untuk masak, wudu, dan minum. Kami tidak mengungsi. Biasanya malam sudah surut,” katanya.
Akibat banjir ini, warga sulit mengakses air bersih sebelum banjir benar-benar surut.
Sistem drainase buruk
Kepala BPBD Kota Balikpapan, Suseno, mengatakan, selain karena cuaca, sistem drainase yang buruk juga membuat banjir selalu datang berulang. Di sekitar Jalan Mayor Zainal Arifin, Kelurahan Damai, terdapat banyak rumah yang letaknya lebih rendah dari sungai.
”Drainase yang tidak baik membuat air sulit mengalir. Yang paling terdampak terutama di permukiman yang berada di tempat rendah,” ujar Suseno, ketika dihubungi.
Ia mengatakan, banjir kali ini surut lebih lama dibanding banjir di bulan Juli. Biasanya, air mulai surut dalam 2-3 jam saja setelah hujan reda. Ia mengimbau kepada warga agar waspada dan mengamankan barang berharga sejak saat ini. Sebab, diperkirakan hujan masih akan turun dalam beberapa hari ke depan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat, jumlah curah hujan di Balikpapan hari itu 114 milimeter atau masuk kategori hujan sangat lebat. Hujan ringan hingga hujan lebat disertai petir diperkirakan masih akan turun hingga Minggu (8/11/2020).
“Bagi warga yang berada di daerah rawan banjir, mulai antisipasi dengan menyelamatkan barang berharga. Sebab, beberapa hari ke depan, diperkirakan hujan turun sekitar pukul 02.00 Wita dini hari,” ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi Sultan Aji Muhamad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Diyan Novrida.
Selain banjir, hujan juga mengakibatkan sebuah pohon tumbang di Jalan Siaga, Kelurahan Damai, Kecamatan Balikpapan Kota. Pohon itu menimpa sebuah mobil yang terparkir dan merusak sebuah atap halaman rumah warga. Sebuah kedai berukuran sekitar 3 meter x 3 meter juga rusak tertimpa dahan pohon.
Pohon tumbang itu mengenai jaringan kabel telepon. Akibatnya, sebuah tiang penyangga kabel telepon ikut patah. Jalan Siaga tak bisa dilalui kendaraan sekitar 4 jam. BPBD Kota Balikpapan dan warga baru bisa menyingkirkan pohon tumbang itu sekitar pukul 17.30 Wita.