Setiap Hari Laboratorium Biologi Molekuler Kupang Periksa 181 Spesimen
Laboratorium Biologi Molekuler RSUD WZ Johannes, Kupang, Nusa Tenggara Timur, rata-rata melakukan tes usap Covid-19 hasil kiriman dari 21 kabupaten/kota sebanyak 181 spesimen per hari.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Laboratorium Biologi Molekuler RSUD WZ Johannes Kupang, Nusa Tenggara Timur, rata-rata melakukan tes usap Covid-19 hasil kiriman dari 21 kabupaten/kota sebanyak 181 spesimen per hari. Pemerintah provinsi sedang menyiapkan tes usap massal dalam bentuk pool test Covid-19 di Kota Kupang. Kasus transmisi lokal Covid-19 di Kota Kupang mendesak segera dilakukan tes usap massal.
Kepala Laboratorium Biologi Molekuler RSUD WZ Johannes, Kupang, Ita Malewa, Rabu (4/11/2020), mengatakan, sejak diresmikan 18 Mei 2020, Laboratorium Biologi Molekuler Kesehatan RSUD WZ Johannes Kupang terus mengalami peningkatan dalam hal layanan pemeriksaan spesimen Covid-19. Pemeriksaan awal berkisar 40-80 spesimen reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR) per hari.
Pemeriksaan di laboratorium kesehatan masyarakat masih dalam kumpulan atau kelompok.
Sekarang rata-rata 181 per hari sampel spesimen dari 21 kabupaten/kota setelah ada tambahan tenaga analis menjadi 14 orang. Jika ada penelusuran akibat kontak erat dengan pasien Covid-19, jumlah spesimen yang datang bisa melampaui kapasitas sehingga harus antre hari berikut.
”Kebanyakan sampel spesimen yang dikirim dari 21 kabupaten/kota langsung diperiksa hari itu. Memang ada beberapa kali spesimen sempat antre hari berikut, tetapi untuk saat ini tidak ada,” kata Ita.
Ia mengatakan, tes usap massal khusus dari Kota Kupang di laboratorium itu bisa dilakukan. Nmaun, saat ini pihaknya masih fokus pada tes usap spesimen yang dikirim dari 21 kabupaten/kota.
Ketua Tim Pool Test Laboratorium Biologi Molekuler Kesehatan Masyarakat Firma Inabuy mengatakan, pihaknya sedang bekerja sama dengan Universitas Nusa Cendana, Kupang, dan Forum Academia Kupang untuk menggelar tes usap massal. Sasaran tes usap massal untuk warga Kota Kupang dengan kasus penyebaran Covid-19 melalui transmisi lokal yang besar.
Sedang disiapkan
Tes usap massal sedang disiapkan dan akan berlangsung di Laboratorium Undana, Kupang. Hasil pengumpulan tes Covid-19 akan dikirim ke Laboratorium Biologi Molekuler WZ Johannes, Kupang, untuk menetapkan dan mengesahkan terkait nama, alamat, dan identitas pasien lain. ”Pemeriksaan di laboratorium kesehatan masyarakat masih dalam kumpulan atau kelompok,” kata Inabuy.
Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Wilayah NTT Hyron Fernandes mengatakan, kasus positif Covid-19 di Kota Kupang per 2 November 2020 tembus 24 kasus, semuanya merupakan transmisi lokal. Data sehari sebelumnya, juga ada 18 kasus melalui transmisi lokal. Itu berarti transmisi lokal di Kota Kupang sudah cukup mengkhawatirkan.
Dalam kondisi seperti sekarang, tes usap massal di Kota Kupang sangat mendesak dilakukan, terutama pada titik-titik tertentu, seperti pasar tradisional, swalayan, pusat perbelanjaan, dan lingkungan pegawai negeri sipil. Lebih cepat dilakukan tes usap massal, menurut Hyron, hasilnya lebih dini terpantau sebelum terjadi penyebaran yang lebih luas. ”Jika terus dibiarkan, akan terjadi bom waktu atas kasus Covid-19 di NTT, khususnya Kota Kupang,” ujarnya.
Jumlah 24 kasus positif Covid-19 di Kota Kupang itu, yaitu 13 perempuan, 10 laki-laki, dan 1 orang meninggal, karena sistem penularan melalui transmisi lokal. Jumlah spesimen yang diperiksa per 2 November 2020 sebanyak 205 yang terdiri dari 163 spesimen diperiksa di laboratorium RSUD WZ Johannes dan 42 spesimen melalui PCR Balai Besar Teknik Kesehatan Laboratorium Surabaya, Jawa Timur.
Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 per 2 November 2020 mencapai 718 kasus, yaitu transmisi lokal 284 kasus, kluster atau kelompok berjumlah 251 kasus, pelaku perjalanan 162 kasus, dan kluster lain-lain 21 kasus.
Adapun jumlah pasien sembuh 519 orang, 9 orang meninggal, serta pasien masih dirawat dan karantina 190 kasus. Kota Kupang menempati urutan tertinggi perawatan, yakni 44 kasus, serta terendah di Timor Tengah Utara dan Sikka, masing-masing satu pasien yang masih dirawat.
Sudah terpapar
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Kupang Ernest Ludji mengatakan, jumlah 24 kasus per hari merupakan angka tertinggi selama masa pandemi Covid-19 di Kota Kupang. Jumlah ini tersebar di Kelurahan Oesapa sebanyak 13 kasus, Sikumana (3), Oetete (1), Oebufu (2), Oebobo (1), Alak (1), Naikoten II (1), Penfui (1), dan Nunbaunsabu satu orang meninggal. Seluruh kelurahan di Kota Kupang sudah terpapar Covid-19 melalui transmisi lokal.
”Kami akan berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk wajib menerapkan protokol pencegahan Covid-19 secara baik dan benar. Gerakan 3M segera diwajibkan, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” katanya.
Dengan tambahan kasus yang tinggi melalui transmisi lokal, Pemerintah Kota Kupang akan mengkaji kembali pelaksanaan pesta-pesta di dalam masyarakat dan di gedung-gedung. Demikian pula pusat-pusat hiburan malam, seperti pijat tradisional, pusat spa, karaoke, dan bar.
Anggota DPRD Kota Kupang, Epi Seran, mengingatkan Pemkot Kupang agar melakukan tes usap massal bagi warga Kota Kupang. Tes usap massal ini dalam rangka mempercepat pemutusan rantai penyebaran Covid-19.
”Laboratorium untuk tes PCR massal ini terbatas, hanya di RSUD WZ Johannes untuk 21 kabupaten/kota. Dalam rangka percepatan menurunkan penyebaran kasus Covid-19, pemkot atau pemprov bisa bekerja sama dengan Pemprov Jawa Timur untuk memeriksa spesimen PCR dari NTT,” kata Seran.