Kolaborasi Pertamina di Balongan Tingkatkan Efisiensi dan Produksi Minyak
PT Pertamina Exploration Production Asset 3 bersama PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan mengoperasikan ”steam line” untuk menyalurkan uap dari tempat pengumpulan ke pengolahan minyak. Ini menguntungkan kedua pihak.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — PT Pertamina Exploration Production Asset 3 bersama PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan mengoperasikan pipa jalur aliran uap atau steam line untuk menyalurkan uap dari tempat pengumpulan ke pengolahan minyak. Kolaborasi itu dapat meningkatkan produksi minyak sekaligus menghemat biaya operasional hingga ratusan miliar rupiah.
Peresmian steam line 12 inci itu digelar di PT Pertamina EP Asset 3 Main Gathering Station (MGS) Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (3/11/2020). Turut hadir General Manager Pertamina EP Asset 3 Wisnu Hindadari dan GM Pertamina RU VI Balongan Hendri Agustian. Kegiatan tersebut berlangsung dengan protokol kesehatan di ruang terbuka.
Pipa jalur aliran uap tersebut membentang 2,9 kilometer dari MGS Balongan ke tempat pengolahan minyak mentah di Pertamina RU VI Balongan. Melalui pipa tersebut, Pertamina RU VI Balongan menyalurkan uap sisa yang selama ini tidak digunakan.
Uap tersebut mempercepat pengaturan kandungan sedimen, kadar air, dan kadar garam dalam minyak mentah. Hal itu dilakukan dengan inovasi pembersihan kandungan garam dalam minyak mentah atau desalter. Kualitas minyak mentah di Pertamina EP Asset 3 juga ditingkatkan agar sesuai spesifikasi kebutuhan Pertamina RU VI Balongan.
Selama ini, Pertamina EP Asset 3 hanya menyalurkan sekitar 6.000 barel per hari minyak mentah ke kilang Pertamina RU VI melalui pipa. Ini setara 5 persen dari kebutuhan kilang. Di Pertamina RU VI Balongan, minyak mentah diolah untuk menjadi produk bahan bakar minyak, non-BBM, dan petrokimia.
Kualitas minyak mentah di Pertamina EP Asset 3 juga ditingkatkan agar sesuai spesifikasi kebutuhan Pertamina RU VI Balongan.
Pertamina RU VI Balongan lebih banyak menerima minyak dari Riau dan daerah lain. Sementara stasiun pengumpul utama Pertamina EP Asset 3 mengirim hampir seluruh minyaknya ke Pertamina RU V Balikpapan dan Pertamina RU IV Cilacap via kapal. Pengiriman menelan waktu berhari-hari.
”Kalau minyak sudah dikirim ke Pertamina RU VI, kami tidak lagi investasi pompa transfer untuk mengirim minyak ke kapal dan menghemat 12,4 juta dollar AS (sekitar Rp 179 miliar),” kata Wisnu. Biaya pengiriman minyak melalui kapal juga dapat dihemat 200.000 dollar AS atau sekitar Rp 2,8 miliar.
Kehadiran jalur aliran uap juga menjadi bahan bakar boiler di stasiun pengumpul utama Pertamina EP Asset 3. Pihaknya bisa menghemat investasi untuk perbaikan boiler sekitar 7,9 juta dollar AS atau sekitar Rp 144 miliar. Wisnu berharap produksi minyak mentah dari Pertamina EP Asset 3 sekitar 400.000 barel per bulan dapat disalurkan ke Pertamina RU VI Balongan.
Hendri Agustian menargetkan, Pertamina EP Asset 3 dapat memasok minyak mentah ke Pertamina RU VI Balongan hingga 8 persen dari kebutuhan kilang. ”Kami sedang membangun fleksibilitas kilang sehingga bisa menerima minyak mentah sampai 8 persen. Ini menguntungkan karena supply (pasokan) untuk kami lebih terjamin dari tetangga (Pertamina EP Asset 3),” katanya.
Di sisi lain, pihaknya juga menerima keuntungan dari pembelian uap oleh Pertamina EP Asset 3. Hendri menilai, kolaborasi tersebut memberikan semangat antar-perusahaan untuk menghadapi situasi sulit pandemi Covid-19. ”Permintaan minyak berkurang karena mobilitas orang menurun,” ujarnya.