Calon Wali Kota Petahana Semarang Hendrar Prihadi Positif Covid-19
Hendrar membenarkan kabar tersebut. ”Iya mas,” ujcapnya. Namun, ketika ditanya lebih lanjut, ia hanya membalas dengan emotikon dua tangan menempel dan menghadap ke atas, yang biasa diartikan sebuah salam.
Oleh
ADI PRINANTYO/ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Calon wali kota Semarang, Jawa Tengah, pada Pemilihan Kepala Daerah 2020, yang juga Wali Kota petahana, Hendrar Prihadi, terkonfirmasi positif Covid-19. Hendrar atau akrab disapa Hendi diopname sejak Minggu (25/10/2020). Sejumlah pihak terkait belum bersedia memberikan keterangan.
Ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (3/11/2020), Hendrar membenarkan kabar tersebut. ”Iya Mas,” ucap Hendrar. Namun, ketika ditanya lebih lanjut, dia hanya membalas dengan emotikon dua tangan menempel dan menghadap ke atas, yang biasa diartikan sebuah salam.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang Susi Herawati, ketika dikonfirmasi terkait uji usap Hendrar, enggan memberi jawaban. ”Mohon maaf. Sesuai profesi saya, saya tidak ada kewenangan untuk menjawab. Terima kasih,” tulisnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam dan Ketua Tim Pemenangan Hendrar Prihadi-Hevearita G Rahayu pada Pilwalkot Semarang 2020, Kadarlusman, hingga Selasa sore, juga belum memberi respons.
Hendrar-Hevearita, yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, merupakan pasangan calon tunggal pada Pilwalkot Semarang 2020 dan akan melawan kolom kosong. Paslon itu merupakan wali kota dan wakil wali kota petahana. Mereka didukung semua partai pemilik kursi DPRD Kota Semarang (50 kursi).
Hendrar dan Hevearita, sejak 23 September, juga sudah cuti dari jabatannya selama 71 hari untuk mengikuti tahapan Pilkada 2020. Pasangan petahana itu akan melakukan serangkaian kampanye.
Hendrar dan Hevearita, sejak 23 September, juga sudah cuti dari jabatannya selama 71 hari untuk mengikuti tahapan Pilkada 2020. Pasangan petahana itu akan melakukan serangkaian kampanye.
Berdasarkan catatan Kompas, selama masa kampanye Pilkada 2020, Hendrar-Hevearita memadukan kampanye dengan virtual box dan door to door (secara personal). Hal itu dilakukan karena Pilkada 2020 digelar di tengah situasi pandemi Covid-19.
Virtual box merupakan media yang menampilkan layar besar dengan gambar Hendrar-Hevearita untuk berkomunikasi dengan masyarakat secara virtual. Adapun konsep door to door adalah mendatangi langsung warga dengan protokol kesehatan untuk menghindari kerumunan.
Berdasarkan data pada laman informasi Covid-19 Pemerintah Kota Semarang, hingga Selasa (3/11/2020) sore, terdapat 10.515 kasus positif kumulatif dengan rincian 389 orang dirawat, 9.182 orang sembuh, dan 944 orang meninggal. Sebagian dari data itu merupakan warga luar Kota Semarang.
Pertengahan Oktober lalu, sempat viral sebuah video menampilkan Hendrar bernyanyi tanpa menggunakan masker. Diiringi sebuah band dan penyanyi, Hendrar bernyanyi di atas panggung. Terkait hal itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku telah menegur Hendrar dan telah menerima permintaan maaf darinya.
”Sudah, sudah saya kontak Pak Wali Kotanya (Hendrar). Dia minta maaf dan bilang sebenarnya itu cuma sebentar saja. Saya katakan ya enggak, karena mestinya diingatkan juga,” kata Ganjar kala itu.