logo Kompas.id
NusantaraBara Konflik Mendidih di...
Iklan

Bara Konflik Mendidih di Perairan Pulau Tujuh

Sepanjang 2020, warga di gugusan Pulau Tujuh menanggung keprihatinan yang sama. Periuk nasi mereka diporakporandakan kapal pukat dari luar ataupun dalam negeri.

Oleh
PANDU WIYOGA
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5fHBM8O9wYzWUJ2_Bk5f8Flop2A=/1024x581/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F26099554-dda1-45f4-ab70-22a046cdb44a_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Foto udara hamparan batu granit berukuran besar di kawasan wisata Alif Stone Park di Sepempang, Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, yang tutup, Rabu (5/2/2020).

Sebelum Kepulauan Riau ditetapkan menjadi provinsi, Anambas, Natuna, dan Tambelan merupakan satu wilayah yang dikenal sebagai gugusan Pulau Tujuh. Setelah 18 tahun dipisahkan batas kabupaten, tahun ini mereka kembali disatukan keprihatinan yang sama. Periuk nasi mereka diporakporandakan kapal pukat dari luar ataupun dalam negeri.

Ketua Aliansi Nelayan Kabupaten Natuna Hendri tidak menyangka tahun 2020 akan menjadi periode terberat dalam kehidupan nelayan setempat. Sinyal bahaya yang pertama mereka tangkap pada pengujung 2019 saat kapal pukat asing membanjiri Laut Natuna Utara.

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000