Kota Pontianak, Kalimantan Barat, berada di zona merah atau risiko tinggi Covid-19. Hal itu terjadi diduga selain tes usap gencar juga karena padatnya lalu lintas orang. Masyarakat juga menganggap situasi sudah normal.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendapat bantuan ventilator dan noninvasive ventilator dari salah satu perusahaan dan pengusaha peduli Covid-19, Senin (26/10/2020).
PONTIANAK, KOMPAS – Kota Pontianak, ibu kota Kalimantan Barat, berada di zona merah atau risiko tinggi Covid-19. Hal itu terjadi diduga selain tes usap gencar juga karena padatnya lalu lintas orang. Selain itu, masyarakat berasumsi kondisi sekarang sudah normal.
Kota Pontianak zona merah tersebut berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat terkait risiko kenaikan kasus kabupaten/kota per 1 November. Selain itu, untuk Kabupaten Landak, Sintang, Kubu Raya dan Melawi masuk dalam zona orange (risiko sedang) Covid-19.
Pontianak zona merah karena gencar tes usap (swab) sehingga banyak temuan kasus. Lalu lintas orang juga semakin padat. Selain itu, masyarakat sepertinya berasumsi kondisi sekarang sudah seperti biasa (Sutarmidji)
Sejumlah kabupaten/kota lainnya berada di zona kuning (risiko rendah), yakni Kabupaten Kayong Utara, Ketapang, Kapuas Hulu, Sekadau dan Bengkayang. Selain itu, Kabupaten Mempawah, Sanggau, Sambas dan Kota Singkawang.
“Pontianak zona merah karena gencar tes usap (swab) sehingga banyak temuan kasus. Lalu lintas orang juga semakin padat. Selain itu, masyarakat sepertinya berasumsi kondisi sekarang sudah seperti biasa,” ungkap Gubernur Kalbar Sutarmidji, Senin (2/11/2020).
Sutarmidji, menuturkan, dari 22 total kasus kematian akibat Covid-19 di Kalbar, sekitar 16 di antaranya dari Pontianak. Kasus Covid-19 di Kalbar meningkat 3 kali lipat dan angka kematian meningkat 4 kali lipat akhir-akhir ini.
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Zona risiko Covid-19 di Kalimantan Barat per 1 November 2020.
Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Nasional secara kumulatif hingga Senin (2/11) kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar 1.677 orang. Sebanyak 1.338 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan 21 orang meninggal dunia.
“Saya sebagai ketua Satgas Covid-19 Provinsi berharap Wali Kota Pontianak lebih gencar melakukan pencegahan. Tutup dulu tempat yang berpotensi terjadi kerumunan selama 1 minggu. Apalagi sudah lebih dari 200 orang yang dirawat di rumah sakit di Kalbar,” ujarnya.
Terkait Pontianak zona merah, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, menuturkan, Pemerintah Kota Pontianak mengimbau masyarakat untuk sabar dan menahan diri serta menunda kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Tempat-tempat yang ramai dikunjungi akan dibatasi lagi.
“Kami meminta masyarakat untuk lebih patuh terhadap protokol kesehatan,” papar Edi.
Relawan
Sementara itu Dinas Kesehatan Kota Pontianak terus berupaya merekrut relawan Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu, menuturkan, batas waktu pendaftaran relawan Covid-19. Semula pendaftaran bagi relawan Covid-19 dibuka 26 Oktober-2 November, kini diperpanjang hingga 4 November.
Handanu menuturkan, sejauh ini sudah ada sekitar 31 orang relawan yang mendaftar, antara lain dokter 1 orang dan perawat 8 orang. Selain itu, tenaga gizi 4 orang, sanitarian 3 dan tenaga admin 11.
“Pendaftaran akan kami perpanjang hingga 4 November karena jumlah yang mendaftar belum sampai batas yang dicari. Sebagai contoh, kebutuhan dokter di Pontianak saja sekitar 5 orang,” ungkap Handanu.
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Proses pemakaman salah satu kepala bidang RSUD Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (23/9/2020). Ia meninggal karena Covid-19 disertai penyakit penyerta.
Berapa jumlah tenaga kesehatan yang diperlukan secara keseluruhan belum ditentukan karena tergantung berapa yang mendaftar dan lolos seleksi. “Yang sudah mendaftar belum tentu lolos dalam seleksi,” kata Handanu.
Dinas Kesehatan Kota Pontianak membuka pendaftaran relawan Covid-19 untuk berbagai posisi. Jenis tenaga relawan yang diperlukan, antara lain dokter umum, perawat, sanitarian, asisten apoteker, nutrisionis, petugas administrasi dan pengemudi ambulans.
Pembukaan pendaftaran relawan Covid-19 tersebut karena cukup banyak tenaga kesehatan terkonfirmasi Covid-19. Untuk seluruh Kalbar berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar hingga Selasa (27/10) tenaga kesehatan terkonfirmasi Covid-19 sekitar 440 orang. Sebagian besar berada di Pontianak. Sekitar 86 persen dari 440 orang itu sudah sembuh.