Tercatat 78 Wisatawan Reaktif dalam Tes Cepat di Jabar
Wisatawan yang reaktif tes cepat selanjutnya akan menjalani tes usap dan dianjurkan isolasi mandiri sambil menunggu hasil. Pengawasan maksimal ini dilakukan di daerah yang diramaikan wisatawan.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Aktivitas wisata saat libur panjang akhir pekan ini rentan memicu lonjakan kasus baru Covid-19 di Jawa Barat. Sejauh ini, 78 wisatawan di Jawa Barat terkonfirmasi reaktif setelah mengikuti tes cepat.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad, di Bandung, Sabtu (31/10/2020), menuturkan, wisatawan yang terkonfirmasi reaktif akan langsung melakukan tes usap. Selama menunggu hasilnya keluar, mereka diminta melakukan isolasi mandiri.
”Kami menyebarkan 26.700 alat rapid test, 1.935 alat pelindung diri, dan 14.400 viral transport medium (VTM). Saat libur panjang, kami adakan tes acak di pusat kerumunan, seperti tempat wisata, pasar, dan upacara peringatan Maulid Nabi di beberapa pesantren,” tutur Daud.
Pengawasan ini dilakukan di 14 kabupaten dan kota, terutama daerah tujuan wisata. Beberapa di antaranya adalah Lembang di Bandung Barat, Ciwidey (Kabupaten Bandung), pemandian air panas Ciater (Subang), Puncak (Bogor), dan kawasan pantai selatan Jabar.
Hasil tes cepat yang reaktif ini berpotensi meningkatkan kasus positif Covid-19 di Jabar. Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar hingga Sabtu (31/10/2020) pukul 16.00 mencatat, jumlah total kasus positif mencapai 36.338 pasien. Sebanyak 9.974 orang di antaranya masih diisolasi.
Sementara itu, angka kesembuhan di Jabar mencapai 25.644 orang dengan kematian 719 jiwa. Berdasarkan tren, penambahan kasus di Jabar rata-rata dalam sepekan terakhir masih tinggi, mencapai 397 pasien per hari.
Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Marion Siagian menyatakan, penerapan protokol kesehatan di keramaian menjadi tameng terkuat mengantisipasi persebaran Covid-19. ”Masyarakat diimbau tetap menaati protokol kesehatan, seperti memakai masker dengan benar, tidak menurunkan masker di bawah hidung atau dagu,” paparnya.