Arus Balik Meningkat, Pembatasan Angkutan Barang Dipercepat
Kendaraan angkutan barang dilarang melintas di tol untuk mengurangi beban kepadatan kendaraan saat arus balik. Larangan ini berlaku hingga Senin (2/11/2020) pagi. Puncak arus balik berlangsung Minggu (1/11/2020).
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Kepolisian Resor Kota Cirebon, Jawa Barat, mempercepat pembatasan angkutan barang di jalan tol dari semula Sabtu (31/10/2020) pukul 20.00 menjadi pukul 12.00. Pembatasan dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan saat arus balik libur panjang.
Larangan bagi truk angkutan barang mulai diberlakukan di Gerbang Tol Palimanan 4 yang menuju ke Jakarta, Sabtu siang. Petugas memasang marka jalan dan mengarahkan kendaraan keluar tol menuju jalan pantai utara Jabar.
Larangan tidak berlaku bagi angkutan barang sembako, bahan bakar minyak, dan barang ekspor-impor, dan yang sudah ditentukan oleh Kementerian Perhubungan. Kebijakan tersebut untuk mengurangi beban kepadatan di tol saat arus balik.
”Arus balik sudah meningkat. Lebih banyak kendaraan yang ke Jakarta dibandingkan ke arah Jawa. Mulai siang ini, rekayasa lalu lintas dilakukan,” ujar Kepala Polresta Cirebon Komisaris Besar M Syahduddi.
Kendaraan yang memasuki Jalan Tol Cikopo-Palimanan arah Jakarta pada Sabtu pukul 00.00-09.00 lebih dari 9.791 unit. Padahal, sebelumnya, kendaraan yang melintas dalam rentang waktu itu sekitar 6.000 unit.
Itu sebabnya, larangan angkutan barang di tol dipercepat dari rencana pukul 20.00. Rekayasa tersebut akan berlangsung hingga Senin (2/11/2020) pukul 08.00. Sebelumnya, saat arus mudik libur panjang pada 27-28 Oktober, kebijakan serupa juga dilakukan.
Rekayasa lalu lintas tersebut menambah jarak tempuh kendaraan. Jika melintasi Jalan Tol Cipali, kendaraan dapat memangkas jarak hingga 40 kilometer dari Cirebon-Jakarta. Rekayasa juga berdampak pada kepadatan di jalur arteri pantura.
Titik kepadatan, antara lain, berada di sepanjang Palimanan hingga perbatasan Cirebon-Indramayu. Pasar tumpah, seperti di Tegalgubug, Kertasemaya, dan Eretan, juga merupakan titik rawan kepadatan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak kepolisian menyiagakan 828 personel. Mereka tersebar di pos pengamanan Gerbang Tol Palimanan serta area istirahat Kilometer 229 Tol Kanci-Pejagan jalur A dan jalur B. Pos pengamanan di jalur pantura tersebar di Weru, Kanci, Palimanan, dan Losari.
Rudi Irawan, Kepala Subdirektorat Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan setiap polres agar kendaraan angkutan barang tidak masuk tol. Kendaraan tersebut diizinkan masuk di Tol Cikarang Barat.
”Angkutan barang ini kurang lebih 25 persen dari arus balik. Namun, kendaraan besar ini kecepatannya rendah sehingga bisa memicu kecelakaan tabrak belakang,” ujarnya. Adapun prediksi puncak arus balik berlangsung pada Minggu pagi hingga malam. Sebab, pada Senin, pegawai mulai masuk kerja.
Rudi mengatakan, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta untuk libur panjang berkisar 600.000-700.000 kendaraan. ”Sampai siang ini, yang kembali 100.000-150.000 kendaraan. Kami imbau masyarakat agar kembali ke Jakarta pada hari Sabtu, sebelum puncak arus balik,” katanya.