Antusiasme Libur Panjang, Lokasi Wisata di Sulsel Ramai Pengunjung
Sejumlah lokasi wisata di Sulsel ramai pengunjung yang mengisi libur panjang kali ini. Antisipasi dilakukan dengan menyiagakan petugas SAR dan memperbanyak posko kesehatan dan pemantauan protokol kesehatan.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Walau sebelumnya Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengimbau warga untuk menahan diri dalam libur panjang ini, warga tetap antusias mendatangi tempat-tempat wisata. Sejumlah obyek wisata di daerah itu ramai pengunjung. Di Makassar, sebagian warga memilih memanfaatkan hotel yang sedang diskon untuk berlibur.
Salah satu yang ramai dikunjungi wisatawan adalah kawasan Malino di Kabupaten Gowa. Daerah pegunungan itu memiliki hutan pinus Malino, hutan pinus Lembanna, puncak Gunung Bawakaraeng, dan Lembah Ramma. Ribuan pengunjung telah berdatangan sejak Rabu (28/10/2020).
Kondisi serupa juga dialami kawasan wisata karst Rammang-Rammang di Kabupaten Maros. Gowa dan Maros berbatasan langsung dengan Makassar, ibu kota Sulsel. Kawasan wisata lain di Sulsel, seperti Bira di Kabupaten Bulukumba dan Toraja, juga ramai pengunjung.
”Sejak pagi ramai yang datang. Bahkan, sejak kemarin, yang mau menginap sudah mulai berdatangan. Hari ini sejak pagi perahu sudah keluar masuk membawa pengunjung. Kami belum menghitung berapa pastinya, tetapi ratusan,” kata M Ikhwan, salah satu pelaku wisata di kawasan wisata Rammang-Rammang, Kamis (29/10).
Di Malino, sejak Rabu, Pos Registrasi SAR Universitas Hasanuddin mencatat sudah lebih 6.000 pengunjung ke hutan pinus Lembanna, Puncak Bawakareng, dan Lembah Ramma. Ini belum termasuk pengunjung dengan tujuan kawasan Malino dan hutan pinus Malino.
Untuk antisipasi kejadian yang tidak diinginkan, Kantor Basarnas Makassar menerjunkan personel untuk melakukan siaga khusus di sejumlah tempat. Ini di antaranya dilakukan di Pos SAR Bone, Selayar, Makassar, Bantaeng, Palopo, serta kawasan Malino.
”Kami melakukan pemantauan di tempat-tempat yang berpotensi dikunjungi masyarakat dan juga rawan terjadi kecelakaan,” kata Kepala Kantor Basarnas Makassar Mustari, Rabu.
Sebagian warga yang tidak keluar kota memilih menghabiskan libur panjang dengan menginap di hotel. Program diskon yang digelar sejumlah hotel menjadi daya tarik bagi sebagian warga untuk menghabiskan liburan di Makassar.
”Sebenarnya mau keluar kota, tetapi karena banyak yang keluar kota juga dan khawatir terlalu ramai, saya memilih membawa anak ke hotel. Lumayan dapat harga Rp 500.000 per malam per kamar di hotel bintang lima,” kata Arvina Juniarti (37), warga yang menginap di hotel bintang lima di bilangan Jalan AP Pettarani, Makassar.
Sebelumnya, Sekretaris Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani mengimbau warga menahan diri walau libur adalah hak setiap orang. Hal ini terkait kondisi daerah yang masih menghadapi pandemi Covid-19.
”Kami melakukan antisipasi dengan berkoordinasi dengan pemerintah di setiap kabupaten untuk memperbanyak posko pemeriksaan dan pemantauan protokol kesehatan. Kami juga berharap, warga bisa tetap patuh protokol kesehatan karena cuti panjang ini berlangsung di tengah pandemi,” kata Abdul pekan lalu.