Milenial Jawa Timur Diingatkan untuk Berperan Pulihkan Ekonomi
Peringatan 92 Tahun Sumpah Pemuda diharapkan mendorong generasi milenial di Jawa Timur berperan memulihkan perekonomian terdampak wabah Covid-19.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan pemuda pemudi khususnya generasi milenial untuk berperan memulihkan perekonomian terdampak wabah Covid-19 akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2).
”Peringatan 92 Tahun Sumpah Pemuda, hari ini, dapat menjadi momentum mengingatkan kembali generasi milenial untuk turut berkomitmen membangun dan mengatasi persoalan bangsa,” kata Khofifah seusai mengikuti upacara peringatan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jatim, Rabu (28/10/2020).
Saat ini persoalan besar yang dihadapi Indonesia dan 215 negara lainnya ialah pandemi Covid-19. Pagebluk telah memukul perekonomian termasuk sendi-sendi kehidupan masyarakat. Jatim juga mendapat pukulan berat dari sisi kesehatan dan ekonomi meski perlahan bangkit.
Khofifah mengatakan, tema 92 Tahun Sumpah Pemuda ialah ”Bersatu dan Bangkit”. Tajuk itu amat relevan untuk digaungkan dan diwujudkan saat ini dalam masa sulit kehidupan akibat pandemi. Yang diperlukan memang bersatu dan bangkit untuk memulihkan kehidupan khususnya perekonomian.
”Generasi milenial tentu dapat berperan melalui inovasi, kreativitas, dan produktivitas agar kesulitan ekonomi bisa segera teratasi,” kata Khofifah, mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan mantan Menteri Sosial itu.
Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayor Jenderal Widodo Iryansyah menjadi inspektur upacara 92 Tahun Sumpah Pemuda di Grahadi. Upacara diselenggarakan dalam protokol kesehatan dengan membatasi jumlah undangan dan peserta.
Generasi milenial tentu dapat berperan melalui inovasi, kreativitas, dan produktivitas agar kesulitan ekonomi bisa segera teratasi. (Khofifah Indar Parawansa)
Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/835/X/2020 tanggal 21 Oktober 2020, Widodo akan memasuki masa pensiun. Widodo akan digantikan oleh Mayor Jenderal Suharyanto yang menjabat Sekretaris Militer Presiden Kementerian Sekretariat Negara. Jabatan ini pernah diemban oleh Widodo sebelum menjadi Panglima Kodam V/Brawijaya.
Secara terpisah, kalangan generasi muda mendeklarasikan Surabaya Berenerji. Deklarasi itu dilaksanakan dalam jumpa pers di depan Mal Pelayanan Publik Siola di Jalan Tunjungan. Sebelumnya, mereka berjalan dari rumah kelahiran Soekarno dan rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto di Peneleh, kampung tua Surabaya.
”Bung Karno dan Pak Tjokro di masa muda adalah tokoh pergerakan bangsa sehingga kami terinspirasi untuk berperan di Surabaya,” kata Mokhamad Afrizal Ferdiansyah alias Pepeng, inisiator Surabaya Berenerji.
Meski menyanggah berafiliasi dengan salah satu dari dua calon wali kota Surabaya, nama gerakan ini mengandung akronim pasangan calon nomor urut 1, yakni Eri Cahyadi -Armuji atau Erji. Unsur Erji terdapat dalam Surabaya Berenerji.
”Kami tidak terafiliasi dengan pasangan mana pun,” kata Pepeng.
Erji akan berkontestasi bersama pasangan nomor urut 2, Machfud Arifin-Muliaman Sukirno alias Maju dalam pemilihan Wali Kota Surabaya pada 9 Desember 2020.