Belum Ada Sukarelawan Covid-19 Mendaftar hingga Hari Ketiga Pendaftaran
Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, membuka pendaftaran sukarelawan Covid-19 sejak Senin (26/10/2020) untuk percepatan penanganan. Namun, hingga hari ketiga masa pendaftaran belum juga ada yang mendaftar.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Proses pemakaman salah satu kepala bidang RSUD Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (23/9/2020). Ia meninggal karena Covid-19 disertai penyakit penyerta.
PONTIANAK, KOMPAS — Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, membuka pendaftaran sukarelawan Covid-19 sejak Senin (26/10/2020) untuk percepatan penanganan. Namun, hingga hari ketiga masa pendaftaran belum juga ada yang mendaftar.
Pendaftaran bagi sukarelawan Covid-19 dibuka pada 26 Oktober-2 November. Jenis tenaga sukarelawan yang diperlukan beragam, antara lain dokter umum, perawat, sanitarian, asisten apoteker, nutrisionis, petugas administrasi, dan pengemudi ambulans.
”Sejauh ini, belum ada sukarelawan yang mendaftar. Mungkin karena hari libur. Selain itu, berdasarkan beberapa cerita yang saya tangkap, ada ketakutan terpapar Covid-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu, Rabu (28/10/2020).
Jika hingga batas waktu pendaftaran 2 November tetap belum ada yang mendaftar, kemungkinan batas waktu pendaftaran sukarelawan akan diundur satu hingga dua hari. Sedapat mungkin pada 5 November sudah ada sukarelawan yang mendaftar.
”Kalau belum ada juga yang mendaftar, akan menjadi kondisi yang sulit, sementara kondisi rumah sakit membutuhkan. Kami belum menentukan jumlah kuota karena yang mendaftar belum ada,” kata Handanu.
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji (bermasker putih) menyerahkan ventilator kepada salah satu direktur rumah sakit di Kalbar, Senin (26/10/2020).
Jika batas waktu pendaftaran ditambah, tetapi belum ada juga yang mendaftar, kemungkinan meminta bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalbar. Bisa juga akan diambil langkah-langkah lainnya. ”Bisa mengambil tenaga kesehatan dari daerah lainnya, mungkin juga dari TNI-Polri,” ujarnya.
Perekrutan sukarelawan Covid-19 salah satunya karena adanya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Untuk seluruh Kalbar, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, jumlah tenaga kesehatan terkonfirmasi Covid-19 sekitar 440 orang. Sebagian besar berada di Pontianak. Namun, sekitar 86 persen dari 440 orang itu sudah sembuh.
Kalau belum ada juga yang mendaftar, akan menjadi kondisi yang sulit, sementara kondisi rumah sakit membutuhkan.
Perekrutan sukarelawan Covid-19 juga diperlukan karena Dinas Kesehatan Kota Pontianak ingin meningkatkan kapasitas tempat isolasi di rusunawa. Semula, kapasitas rusunawa tiga lantai menjadi empat lantai dengan satu kamar dua orang.
Kapasitas Rumah Sakit Kota Pontianak juga akan ditambah. Semula, kapasitas Rumah Sakit Kota Pontianak untuk perawatan Covid-19 sebanyak 37 tempat tidur akan ditambah menjadi 53 tempat tidur sehingga perlu penambahan sumber daya manusia.
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Empat kabupaten/kota di Kalimantan Barat kembali berada di zona oranye (risiko sedang) Covid-19, Senin (26/10/2020).
Gubernur Kalbar Sutarmidji menuturkan, di tingkat Provinsi Kalbar, ada beberapa sukarelawan yang sudah dipekerjakan selama ini dan ada pula yang sedang disiapkan. Sukarelawan yang sudah dipekerjakan lebih dari 20 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson menuturkan, direktur RSUD Soedarso juga telah mengajukan tambahan sukarelawan untuk membantu pelayanan sehingga walaupun ada tenaga kesehatan terpapar, tetapi pelayanan tetap dilaksanakan. Pengajuannya 10 dokter umum untuk di instalasi gawat darurat (IGD).
Rumah sakit lainnya di Kalbar diharapkan juga segera merekrut sukarelawan. Dengan demikian, jika ada tenaga kesehatan di suatu rumah sakit positif Covid-19, dapat digantikan sukarelawan sehingga masyarakat yang memerlukan pelayanan IGD tetap terlayani.
Direktur RSUD Soedarso Pontianak Yulianti Saripawan dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Rabu siang, menuturkan, kekurangan sumber daya manusia dipenuhi dengan beberapa alternatif. Salah satunya menerima sukarelawan tenaga kesehatan Covid-19 yang ditetapkan sesuai Keputusan Gubernur Kalbar. Kemudian menempatkan tenaga kesehatan di ruang Covid-19 dengan kriteria tidak memiliki penyakit penyerta (komorbid), tidak sedang hamil, dan tidak menyusui.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi dalam kunjungannya ke Kalbar menuturkan, Covid-19 merupakan masalah nasional. Pontianak secara nasional memang dari sisi penanganan kasus bagus. Kesembuhannya bagus daripada daerah lain. Namun, harus tetap waspada dan saling memperbaiki bersama.
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson (berbaju kuning) meninjau ruangan isolasi terpadu di RSUD Soedarso Pontianak, Sabtu (19/9/2020).
Pemerintah memberikan santunan kepada ahli waris tenaga kesehatan yang meninggal akibat Covid-19. Presiden Joko Widodo sudah mengamanatkan memberikan santunan kepada setiap ahli waris tenaga kesehatan sebesar Rp 300 juta.
Oscar dalam kunjungannya itu juga memberikan santunan kepada ahli waris tenaga kesehatan di Pontianak yang meninggal akibat Covid-19. Oscar berpesan kepada tenaga kesehatan, bagi tenaga kesehatan yang masih bertugas hendaknya bisa menjaga kesehatan.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Pusat hingga Rabu (28/10/2020), kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar secara kumulatif 1.620 orang. Sebanyak 1.328 orang di antaranya sembuh dan 16 orang meninggal dunia.