Tes Cepat bagi Pengunjung 17 ”Rest Area” Jalur Tol Jawa Tengah
Selama libur panjang, sebagian pemudik yang beristirahat di 17 area rehat tol Trans-Jawa di wilayah Jateng akan dites acak untuk mendeteksi penyebaran Covid-19. Kapasitas orang dan waktu istirahat juga dibatasi.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
BREBES, KOMPAS — Sejumlah pemudik ataupun wisatawan yang singgah di 17 tempat rehat atau rest area jalur tol Jakarta-Surabaya di pantura Jawa Tengah akan dicek suhu badannya dan menjalani tes cepat untuk mendeteksi risiko penyebaran Covid-19. Waktu istirahat dan jumlah pemudik di tempat rehat juga dibatasi untuk mencegah kerumunan.
Sehari jelang arus mudik libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, Kepala Kepolisian Daerah Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi meninjau persiapan pemantauan arus lalu lintas di Gerbang Tol Brebes Timur, Selasa (27/10/2020). Selain memastikan kesiapan pemantauan lalu lintas, Luthfi juga menyiapkan antisipasi penyebaran Covid-19 di jalur mudik.
”Antisipasinya kami lakukan dengan menyiapkan pengecekan suhu dan tes cepat di 17 tempat istirahat di sepanjang tol Trans-Jawa bagian Jateng. Pengawasan penerapan protokol kesehatan dan pembatasan masyarakat di tempat istirahat juga akan kami lakukan,” kata Luthfi, Selasa (27/10/2020), di Brebes.
Luthfi menambahkan, pengecekan suhu dan tes cepat akan dilakukan oleh polisi bekerja sama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jateng. Adapun orang-orang yang akan dites cepat dipilih oleh gugus tugas berdasarkan skala prioritas.
Selain itu, menurut Luthfi, pemudik yang beristirahat akan dibatasi maksimal hanya separuh dari kapasitas rest area untuk menekan risiko kerumunan. Waktu istirahat juga dibatasi maksimal 30 menit.
Pemudik yang beristirahat akan dibatasi maksimal hanya separuh dari kapasitas rest area untuk menekan risiko kerumunan. Waktu istirahat juga dibatasi maksimal 30 menit.
Selama arus mudik dan arus balik, Polda Jateng akan mendirikan empat pos pantau di Brebes, Banyumas, Semarang, dan Banyumas. Adapun jumlah personel yang disiagakan sebanyak 1.700 orang.
”Khusus untuk jalan tol akan kami siapkan 73 tim patroli jalan raya. Sementara di luar jalur tol, pengamanan akan dilakukan jajaran polres,” ujar Luthfi.
Sementara itu, Kepala Cabang Operasional PT Pejagan-Pemalang Tol Road Ian Dwinanto mengatakan, penambahan volume kendaraan yang masuk ke Jateng mulai terjadi sejak Senin (26/10/2020). Adapun puncak arus mudik diprediksi terjadi pada Rabu (28/10/2020).
”Rata-rata harian jumlah kendaraan yang masuk sebanyak 16.000 unit per hari. Pada Senin, jumlah kendaraan yang melintas 16.500 unit. Adapun hingga Selasa siang, kendaraan yang masuk sekitar 16.900 unit,” kata Ian.
Jumlah kendaraan yang masuk ke Jateng diperkirakan akan terus bertambah menjadi sekitar 20.000 unit pada Selasa malam. Adapun pada puncak arus mudik, Rabu, jumlah kendaraan yang melintas diprediksi mencapai 31.000 unit dalam sehari.
Waspada bencana
Selain kepadatan lalu lintas, pemudik yang akan melintas di wilayah Jateng juga diminta mewaspadai potensi bencana alam. Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, pihaknya akan membuat peta bencana peta infrastruktur yang bisa dijadikan acuan masyarakat dalam melakukan perjalanan.
Pemudik yang akan melintas di wilayah Jateng juga diminta mewaspadai potensi bencana alam.
”Kami akan mengolah data prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika kemudian membuat peta bencana. Informasi ini akan kami sebarkan supaya masyarakat bisa mengantisipasi potensi bencana di perjalanan,” ujar Ganjar.
Sebelumnya, Ganjar mengatakan, pihaknya akan menggelar tes acak di sejumlah titik untuk memastikan pemudik yang melintas di Jateng dalam kondisi sehat. Untuk menunjang tes, petugas medis dan mobil laboratorium reaksi rantai polimerase (PCR) akan disiagakan di titik-titik pemeriksaan (Kompas.id, 26/10/2020).