Stok Darah PMI Kota Cirebon Menipis, Jurnalis Ikut Donor
Saat ini, stok darah di PMI Kota Cirebon kurang dari 100 kantong. Bahkan, darah jenis AB hanya 22 kantong. Padahal, sebelum pandemi Covid-19, stok darah mencapai 150 kantong.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Stok darah di Palang Merah Indonesia Kota Cirebon, Jawa Barat, menipis selama pandemi Covid-19. Masyarakat diharapkan turut mendermakan darahnya demi memenuhi kebutuhan darah yang meningkat.
Puluhan jurnalis yang tergabung dalam Solidaritas Jurnalis Cirebon Peduli (SJCP), misalnya, mendonorkan darahnya di Kantor PMI Kota Cirebon, Selasa (27/10/2020). Selain menjaga jarak, pendonor dan petugas juga tetap mengenakan masker sesuai protokol kesehatan.
”Ini aksi spontan teman-teman jurnalis saat mendengar stok darah di PMI menipis. Dari aksi itu, terkumpul 27 kantong darah,” kata Koordinator SJPC Faizal Nurathman.
Meskipun tidak banyak, aksi tersebut diharapkan mendorong masyarakat ikut mendermakan darahnya untuk memenuhi stok darah yang menurun drastis. Sementara itu, kebutuhan darah cenderung meningkat.
Saat ini, stok darah di PMI Kota Cirebon tercatat 58 kantong golongan darah A, golongan darah B hanya 41 kantong, dan golongan darah O 81 kantong. Adapun golongan darah AB terdata paling sedikit, hanya 22 kantong.
”Padahal, sebelum pandemi Covid-19, stok untuk setiap golongan darah sekitar 150 kantong. Kebutuhan darah berbagai jenis per hari bisa 80-100 kantong,” kata Niken Dewi Setiyaningtyas, petugas Pencarian, Pelestarian, Donor Darah PMI Kota Cirebon.
Golongan darah AB terdata paling sedikit, hanya 22 kantong.
Akibatnya, katanya, keluarga pasien yang membutuhkan darah harus menyiapkan donor pengganti. Ini untuk menggantikan stok donor darah yang diambil.
Menurut Niken, pasokan darah dari masyarakat menurun drastis sejak pandemi Covid-19 melanda, Maret lalu. Selain penerapan pembatasan sosial berskala besar, kekhawatiran warga terjadi kerumunan yang berpotensi menularkan Covid-19 saat mendonor juga menyebabkan jumlah pendonor berkurang.
Padahal, pihaknya menerapkan protokol kesehatan saat pengambilan darah. Untuk mencegah kerumunan, calon pendonor mengantre sesuai jadwal. Penyemprotan cairan disinfektan di lokasi pun dilakukan. Pendonor dan petugas juga wajib menjaga jarak serta mengenakan masker.
Menurut Niken, selain mengajak warga ikut donor darah, pihaknya siap jika instansi hingga jurnalis ingin mendonorkan darahnya. PMI Kota Cirebon juga membuka layanan donor darah 24 jam.
Heri Syafrudin (32), salah satu jurnalis yang mendonorkan darahnya, menilai, kegiatan donor darah oleh PMI Kota Cirebon sudah menerapkan protokol kesehatan. ”Sebelum darah diambil, petugas memberikan teh hangat karena tensi darah saya sempat tinggi,” katanya.
Heri mengaku baru menjalani donor darah setelah beberapa tahun absen dari kegiatan sosial tersebut. ”Ini untuk membantu masyarakat yang membutuhkan darah. Semoga nanti bisa konsisten donor tiga bulan sekali,” ucapnya.