Dinas Kesehatan Kota Pontianak Membuka Pendaftaran Relawan Covid-19
Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, membuka pendaftaran relawan Covid-19. Pembukaan pendaftaran relawan Covid-19 tersebut guna percepatan penanganan Covid-19.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Proses pemakaman salah satu kepala bidang RSUD Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (23/9/2020). Ia meninggal karena Covid-19 disertai penyakit penyerta.
PONTIANAK, KOMPAS — Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, membuka pendaftaran relawan Covid-19. Pembukaan pendaftaran relawan Covid-19 tersebut guna percepatan penanganan Covid-19.
Pengumuman terkait perekrutan relawan Covid-19 tersebut melalui surat dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak di situs laman Pemerintah Kota Pontianak. Pengumuman perekrutan dilaksanakan pada 26 Oktober-2 November.
Jadwal penerimaan lamaran pada 26 Oktober-2 November. Setelah itu, akan ada seleksi administrasi, 26 Oktober-2 November. Hasil seleksi akan diumumkan pada 4 November di situs Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Setelah itu, para pendaftar akan mengikuti pembekalan pada 5 November.
Relawan diperlukan seiring kasus Covid-19 yang masih bertambah. Dalam satu hari, antrean di instalasi gawat darurat Rumah Sakit Kota Pontianak 5-10 orang.
Jenis tenaga relawan yang diperlukan dalam percepatan penanganan Covid-19 beragam, antara lain dokter umum, perawat, dan sanitarian. Selain itu, asisten apoteker, nutrisionis, petugas administrasi, dan pengemudi ambulans.
”Kami belum menentukan jumlah karena yang mendaftar belum ada. Kalau sudah ada yang mendaftar, baru kami tentukan jumlahnya. Belum tentu juga ada yang mendaftar,” kata Kepala Dinas Kota Pontianak Sidiq Handanu, Selasa (27/10/2020).
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson (baju kuning) meninjau ruangan isolasi terpadu di RSUD Soedarso Pontianak, Sabtu (19/9/2020).
Perekrutan relawan Covid-19 tersebut salah satunya karena adanya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Namun, Handanu tidak menyebutkan berapa sejauh ini total tenaga kesehatan di Pontianak yang terpapar Covid-19.
Perekrutan relawan Covid-19 juga diperlukan karena Dinas Kesehatan Kota Pontianak ingin meningkatkan kapasitas tempat isolasi di rusunawa. Semula, kapasitas rusunawa 3 lantai menjadi 4 lantai dengan 1 kamar 2 orang.
Kapasitas Rumah Sakit Kota Pontianak juga akan ditambah. Semula kapasitas Rumah Sakit Kota Pontianak untuk perawatan Covid-19 sebanyak 37 tempat tidur akan ditambah menjadi 53 tempat tidur sehingga perlu penambahan sumber daya manusia.
”Relawan diperlukan seiring kasus Covid-19 yang masih bertambah. Dalam satu hari, antrean di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Kota Pontianak 5-10 orang,” ungkap Handanu.
Gubernur Kalbar Sutarmidji menuturkan, sejak awal pandemi Covid-19 hingga Selasa (27/10), jumlah tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 440 orang. Jumlah tersebut terdiri dari dokter umum 35 orang, dokter spesialis 19 orang, perawat 220 orang, bidan 11 orang, petugas laboratorium 28 orang, apoteker 1 orang, fisioterapi 1 orang, penata rontgen 1 orang, dan petugas administrasi dan lain-lain 124 orang.
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Empat kabupaten/kota di Kalimantan Barat kembali berada di zona orange (risiko sedang) Covid-19, Senin (26/10/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson menuturkan, dari 440 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Covid-19 tersebut, sebagian besar berada di Pontianak. Namun, sekitar 86 persen dari 440 orang itu sudah sembuh.
Tenaga kesehatan di RSUD Soedarso Pontianak juga ada beberapa yang terkonfirmasi Covid-19. Hal ini tentu akan mengurangi jumlah tenaga kesehatan yang melayani. Direktur RSUD Soedarso telah mengajukan tambahan relawan untuk membantu pelayanan sehingga, walaupun ada tenaga kesehatan terpapar, pelayanan tetap dilaksanakan.
”Pengajuannya 10 dokter umum untuk di IGD yang akan direkrut,” kata Harisson.
Rumah sakit lainnya di Kalbar diharapkan juga segera merekrut relawan. Dengan demikian, jika ada tenaga kesehatan di suatu rumah sakit positif Covid-19, dapat digantikan relawan sehingga masyarakat yang memerlukan pelayanan IGD tetap terlayani.
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendapat bantuan ventilator dan noninvasive ventilator dari salah satu perusahaan dan pengusaha peduli Covid-19, Senin (26/10/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang Rustami menuturkan, sebanyak 27 tenaga kesehatan di RSUD Agoesdjam Ketapang positif Covid-19. IGD RSUD Agoesdjam Ketapang ditutup sementara sejak Jumat (23/10) hingga Rabu (28/10). Pelayanan secara umum tetap berjalan kecuali IGD.
”Kami sedang mempersiapkan tenaga kesehatan pengganti sementara,” kata Rustami.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, pada Selasa (27/10) ada tambahan 29 kasus konfirmasi baru dan 6 kasus sembuh. Secara kumulatif hingga Selasa (27/10), kasus konfirmasi di Kalbar 1.606 orang. Sebanyak 1.304 orang di antaranya sembuh dan 12 orang meninggal.