Presiden Resmikan "Food Estate" di Humbang Hasundutan Besok
Presiden Joko Widodo, Selasa (27/10/2020), direncanakan meresmikan "food estate" khusus tanaman hortikultura di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Hal itu diharapkan memenuhi kebutuhan sejumlah hasil bumi.
Oleh
AUFRIDA WISMI WARASTRI
·4 menit baca
MEDAN, KOMPAS - Presiden Joko Widodo, Selasa (27/10/2020) pagi, direncanakan meresmikan lahan terpadu lumbung pangan atau food estate di Desa Ria Ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Wilayah tersebut akan dijadikan sentra hortikultura.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi bersama unsur Forum Pimpinan Daerah Sumut, Senin (26/10/2020) telah meninjau persiapan kedatangan presiden. Edy meninjau persiapan pengerjaan lahan yang akan ditanami tanaman hortikultura seperti kentang, bawang merah, bawang putih, wortel dan lainnya. Dia juga memastikan kesiapan penyediaan sarana pendukung utama berupa embung guna memenuhi kebutuhan pasokan air.
“Kebutuhan beberapa komoditas di Sumut masih sedikit yang bisa dipenuhi dari sini. Untuk Sumut saja masih kurang, belum lagi untuk Sumatera,” ujar Gubernur saat meninjau lapangan seperti disampaikan dalam siaran pers Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Sumut.
Edy mencontohkan, komoditas bawang merah masih harus dipasok dari Brebes, Jawa Tengah. Padahal menurut dia, lahan di Sumut cukup subur dengan areal potensial yang cukup luas. Untuk itu, pihaknya menekankan produksi perlu dimulai dengan menjadikan Humbang Hasundutan sebagai kawasan food estate.
“Kami berharap pasokan bawang putih, bawang merah, kentang, dan wortel, selain dari Tanah Karo, itu nanti dari sini (Humbang Hasundutan). Jadi pusatnya nanti dari sini, karena lahannya masih begini besar,” kata Edy.
Edy juga meyakini, kehadiran Presiden Joko Widodo ke Sumut guna meresmikan dimulainya program food estate, pada 27 Oktober esok, akan semakin mendorong sektor pertanian Sumut semakin produktif. “Doakan semoga besok dibuka oleh Presiden. Dananya dari APBN dan APBD (Provinsi). Nanti ada bantuan dari investor yang menanamkan modalnya untuk pertanian dan peternakan, berupa kerbau dan sapi,” katanya
Nanti ada bantuan dari investor yang menanamkan modalnya untuk pertanian dan peternakan, berupa kerbau dan sapi. (Edy Rahmayadi)
Usai meninjau lahan food estate, Edy juga meninjau kesiapan pelaksanaan agenda Presiden yakni penyerahan sertifikat kepada petani di Sumut, bertempat di Stadion Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin dan Pangdam I/Bukit Barisan Mayjend TNI Irwansyah yang bersama Edy Rahmayadi meninjau lokasi, juga menegaskan pihaknya telah mempersiapkan pengamanan kunjungan presiden. Pengamanan dilakukan mulai dari Bandara Silangit hingga dua lokasi tersebut serta selama berlangsungnya acara. Pihaknya juga terus menegakkan disiplin protokol kesehatan, yakni mewajibkan penggunaan masker, penyiapan tempat mencuci tangan atau cairan pembersih, serta mengatur jarak saat acara berlangsung.
Hingga Senin (26/10) sore, persiapan akhir terus dilakukan untuk menyambut kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Kabupaten Humbang Hasundutan.
Ribuan hektar
Sebelumnya pada pertengahan Agustus 2020, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Sabrina, usai rapat secara virtual dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Kabupaten Humbang Hasundutan rencananya akan dijadikan food estate untuk tanaman hortikultura, yaitu bawang merah, bawang putih dan kentang.
Lahan 4.000 hektar yang direncanakan untuk pengembangan ketiga tanaman tersebut terpecah menjadi sembilan blok yaitu Blok Parsingguran 1, 2, dan 3; Blok Ria-Ria 1 dan 2; Blok Pandumaan; Blok Si Batu-Batu; dan Blok Pansur Batu 1 dan 2.
Sesuai survey investigation design (SID) dan detail engineering design (DED) Kementerian Pertanian, ada 1.000 hektar lahan di Kabupaten Humbang Hasundutan yang siap untuk menjadi kawasan food estate. Lahan tersebut, seperempat dari total lahan (4.000 hektar) yang disiapkan di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Namun, belakangan luasan lahan food estate berkembang. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya, seperti dikutip Antara, Sabtu, (12/9/2020) menyatakan, luasan lahan food estate di Humbang Hasundutan yang akan dikembangkan mencapai 30.000 hektar. Tahun ini, untuk uji coba disediakan lahan sekitar 1.000 hektar.
Penyediaan lahan salah satunya dilakukan dengan mengurangi konsesi PT Toba Pulp Lestari yang beroperasi di kawasan itu. Sebelumnya, pada 28 Juli 2020, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dalam surat keputusannya nomor SK.307/Menlhk/Setjen/HPL.0/7/2020 mengurangi area Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) PT Toba Pulp Lestari seluas 16.574 hektar.
Dalam surat keputusan itu ditulis, pengurangan itu dilakukan untuk mendukung kebijakan pemerintah menyiapkan usulan lokasi ketahanan pangan seluas 14.826 hektar, pengembangan kebun raya seluas 1.120 hektar, kawasan hutan dengan tujuan khusus dan kemenyan masyarakat seluas 618 hektar, pengembangan herbal pemerintah daerah di Kabupaten Humbang Hasundutan, serta TPA sampah Kabupaten Simalungun seluas 10 hektar.
Jandres Silalahi, salah satu Direktur PT Toba Pulp Lestari menyatakan, pada prinsipnya pihaknya mendukung program yang dicanangkan oleh pemerintah di Kabupaten Humbang Hasundutan yakni ketahanan pangan (food estate), pengembangan kebun raya, kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) dan pengembangan tanaman herbal Pemda Kabupaten Humbang Hasundutan.
"Kami berharap semoga program yang dicanangkan tersebut tidak mengenai tanaman pokok perusahaan berikut infrastrukturnya yang telah menjadi asset-aset perusahaan. Harapan kami, program ketahanan pangan dan keberlangsungan industri pulp dapat berjalan bersama-sama untuk mendukung perekonomian nasional, khususnya perekonomian di Sumatera Utara," kata Jandres.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa areal HTI TPL di Kabupaten Humbahas, terdapat tanaman kemenyan masyarakat yang tetap mereka lindungi dan tetap diusakan petani. Pihaknya juga melaksanakan program kemitraan dengan para petani lain melalui program kemitraan tanaman pangan. Selain itu juga menghibahkan fasilitas cold storage berupa gedung dan mesin pendingin dengan nilai Rp 2,5 miliar ke Pemerintah Kabupaten Humbahas pada tahun 2018 agar hasil pertanian dapat disimpan sebelum dipasarkan.