Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Asmat, Papua, terus meningkat. Transmisi lokal virus korona penyebab Covid-19 diduga telah terjadi di wilayah terpencil tersebut.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Penyebaran Covid-19 di Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, Papua, terus meningkat. Total sebanyak 19 orang terpapar hingga Minggu kemarin. Transmisi lokal virus korona penyebab Covid-19 diduga telah terjadi di wilayah terpencil tersebut.
Koordinator Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Asmat Steven Langi, saat dihubungi dari Jayapura, Senin (26/10/2020), mengatakan, 19 orang yang terpapar Covid-19 ini bergejala ringan. Semua pasien itu bermukim di Agats.
Sebanyak 13 dari 19 orang yang positif itu adalah tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Agats dan salah satu puskesmas. ”Sebanyak 15 orang telah menjalani isolasi di gedung baru RSUD Agats. Sementara empat warga lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah,” papar Steven.
Ia menuturkan, penyebaran Covid-19 di Asmat kini terjadi melalui transmisi lokal. Sebab, sebanyak 19 warga yang positif itu hanya berada di Agats dan tidak melakukan perjalanan ke luar Asmat.
Steven menyatakan, terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan dalam sembilan hari terakhir. Sebelumnya, pada 17 Oktober lalu, hanya delapan orang yang positif. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran karena daerah tersebut minim tenaga dan fasilitas kesehatan.
”Hingga Senin ini, kami telah melakukan tes Covid-19 bagi 51 orang yang diduga memiliki gejala. Kami masih menantikan pengumuman hasil tes usap mereka,” tutur Steven.
Ia menambahkan, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 akan berupaya maksimal mencegah penyebaran virus ke distrik atau kecamatan lainnya di Asmat. ”Kami akan mengawasi arus masuk warga dari Agats ke distrik lainnya di pelabuhan tradisional. Hal ini untuk mencegah masuknya Covid-19 di daerah pedalaman,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat Richard Mirino menuturkan, sangat berisiko jika Covid-19 tersebar di Asmat. Hal ini karena sejumlah faktor, seperti minimnya fasilitas kesehatan, minimnya tenaga medis dan perawat, kondisi geografis yang sulit, serta rendahnya kesadaran warga untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, dokter hanya terdapat di 13 puskesmas dari total 17 puskesmas. Jumlah dokter pun hanya sebanyak 25 orang di seluruh kabupaten itu, tanpa dokter spesialis paru yang dibutuhkan untuk menangani pasien Covid-19.
Ketua Harian Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Welliam Manderi meminta pemda di daerah-daerah terisolasi agar meningkatkan disiplin protokol kesehatan, khususnya di pintu masuk daerah tersebut.
Dari data Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua hingga Minggu kemarin, jumlah kumulatif kasus telah mencapai 9.197. Angka itu terdiri dari 3.231 orang dirawat, 5.821 sembuh, dan 145 meninggal.
Rasio positif Covid-19 di Papua juga termasuk tinggi, yakni mencapai 12,28 persen hingga Minggu kemarin. Angka tersebut jauh di atas batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, yakni 5 persen.