Empat Daerah di Kalimantan Barat Kembali ke Zona Oranye
Kabupaten Bengkayang, Landak, Kubu Raya, dan Kota Pontianak di Kalimantan Barat kembali ke zona oranye (risiko sedang) pada Selasa (26/10/2020). Kasus baru terus ditemukan seiring tes yang masif.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Kabupaten Bengkayang, Landak, Kubu Raya, dan Kota Pontianak di Kalimantan Barat kembali memasuki zona oranye (risiko sedang) Covid-10, Senin (26/10/2020). Kasus baru terus ditemukan seiring tes yang masif. Sementara itu, 10 kabupaten/kota lainnya tetap berada di zona kuning (risiko rendah).
”Peningkatan kasus dari zona kuning ke oranye terjadi karena kabupaten/kota melakukan tes usap (swab). Jika semakin rajin melakukan tes usap, akan diketahui kasusnya karena banyak orang tanpa gejala (OTG),” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson, Selasa (26/10).
Berdasarkan pemeriksaan sampel usap dari Kabupaten Sintang dan tes cepat molekuler (TCM) dari Kabupaten Ketapang, Kalbar terdapat tambahan konfirmasi baru 12 orang pada Senin (26/10). Kasus baru tersebar di Ketapang 11 orang dan Sintang 1 orang. ”Baik pasien konfirmasi di Ketapang maupun di Sintang dirawat di rumah sakit,” ungkap Harisson.
Selain itu, ada 10 kasus sembuh yang tersebar di Sintang sebanyak 7 orang, Kubu Raya 2 orang dan Pontianak 1 orang. Secara kumulatif hingga Senin (26/10) terdapat 1.576 kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar. Sebanyak 1.296 orang di antaranya sembuh dan 12 orang meninggal.
”Kemaren (Minggu) ada tambahan 2 orang meninggal sehingga total yang meninggal menjadi 12 orang,” ujar Harisson.
Dua kasus meninggal tersebut ada di Pontianak dan Kubu Raya. Pasein meninggal di Pontianak berusia 65 tahun, sedangkan di Kubu Raya berusia 57 tahun. Semuanya dimakamkan sesuai prosedur Covid-19.
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji (masker putih), menyerahkan ventilator kepada salah satu direktur rumah sakit di Kalbar, Senin (26/10/2020).
Adapun kasus aktif hingga Senin di Kalbar sebanyak 268 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 102 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri dan 166 orang lagi dirawat di rumah sakti di seluruh Kalbar.
”Pasien isolasi meningkat, tetapi rumah sakit masih bisa menampung. Apalagi, beberapa rumah sakit rujukan lain diaktifkan. Rumah sakit rujukan lainnya diminta meningkatkan kapasitas tempat tidur,” kata Harisson.
Pasien isolasi meningkat, tetapi rumah sakit masih bisa menampung.
Gubernur Kalbar Sutarmidji menuturkan, Covid-19 hendaknya menjadi perhatian daerah sebaik-baiknya. Jangan sampai kewalahan. Sejumlah daerah yang zona oranye sebetulnya sudah diingatkan setiap hari agar waspada sebelumnya.
”Saya setiap hari selalu mengingatkan kabupaten/kota agar tidak lengah. Obat Covid-19 secara spesifik belum ada,” kata Sutarmidji.
Pemerintah Provinsi Kalbar pada Senin pagi mendapat bantuan 3 ventilator dan noninvasive ventilator. Alat tersebut bantuan dari salah satu perusahaan dan pengusaha yang peduli Covid-19.
Harisson menuturkan, alat tersebut diserahkan ke beberapa rumah sakit. Ventilator bisa dipergunakan untuk pasien Covid-19 dan non-Covid-19. Adapun noninvasive ventilator khusus digunakan untuk menangani pasien Covid-19.
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendapat bantuan ventilator dan noninvasive ventilator dari salah satu perusahaan dan pengusaha peduli Covid-19, Senin (26/10/2020).
Alat-alat itu diserahkan ke RSUD Soedarso Pontianak sebanyak 3 unit, RSUD Abdul Aziz Singkawang 2 unit, RSUD Rubini Mempawah 2 unit, dan Rumah Sakit Landak 2 unit. Kemudian, Rumah Sakit Sambas 2 unit, RSUD Sanggau 2 unit, RSUD Ade Mohammad Djoen Sintang 2 unit, RSUD Agoesdjam Ketapang 2 unit, RS Kartika Husada 2 unit dan RS Anton Soedjarwo 2 unit.
Khusus untuk RSUD Soedarso diserahkan vantilator yang bisa digunakan untuk pasien Covid-19 dan non-Covid-19. Adapun rumah sakit lainnya mendapat noninvasive ventilator yang memang khusus untuk pasien Covid-19.
Sutarmidji menuturkan, semua bantuan tersebut telah diserahkan kepada para direktur rumah sakit. Setelah diserahkan, diharapkan alat-alat tersebut segera dimanfaatkan untuk menunjang pelayanan.