Banyumas Siaga Bencana, Banjir dan Longsor Mulai Terjadi
Hujan lebat mengguyur wilayah Banyumas dan Cilacap pada Senin (26/10/2020) dini hari. Sejumlah wilayah terendam banjir dan longsor pun terjadi di beberapa titik. Pemkab Banyumas menyiagakan 8 posko siaga.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Jajaran Pemerintah Kabupaten Banyumas bersama TNI-Polri mengecek kesiapan personel dan peralatan dalam menghadapi bencana alam saat apel siaga kebencanaan di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/10/2020).
PURWOKERTO, KOMPAS — Cuaca ekstrem berupa hujan deras diprediksi terjadi dalam dua pekan ke depan. Pemerintah Kabupaten Banyumas bersiaga menghadapi bencana alam berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Delapan posko disiagakan dengan personel yang disiapkan mencapai 1.000 orang.
”Posko ada di Kantor BPBD Tambak, Lumbir, Pekuncen, Sokaraja, Sumbang, Baturraden, dan Purwokerto Selatan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Titi Puji Astuti, di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/10/2020).
Penempatan posko itu, lanjut Titi, berada di lokasi yang rawan longsor, banjir, dan angin puting beliung supaya pergerakan personel dan peralatan bisa segera dilakukan. ”Semua wilayah kami pantau, tapi posko-posko didirikan di beberapa lokasi dan bergabung dengan posko siaga Covid-19,” tuturnya.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, diprediksi hujan lebat turun dalam dua pekan mendatang. Oleh karena itu, kesiapsiagaan ditingkatkan untuk mewaspadai bencana alam. ”Bencana-bencana itu terulang. Ada langkah-langkah yang sifatnya permanen, seperti normalisasi sungai, tapi itu program jangka panjang karena dananya besar,” tutur Husein.
KOMPAS/Arsip BPBD Cilacap
Jalan raya penghubung Buntu-Kroya di Kabupaten Cilacap terendam banjir, Senin (26/10/2020) pagi.
Husein memaparkan, potensi longsor di Banyumas, antara lain, ada di wilayah Kecamatan Pekuncen, Tambak, dan Kedungbanteng. Kemudian untuk wilayah yang rawan banjir di antaranya ada di Kecamatan Kemranjen, Tambak, Sumpiuh, Rawalon, dan Purwokerto Selatan. ”Angin rawan di Pekuncen, Cilongok, dan Baturraden,” kata Husein.
Komandan Distrik Militer 0701/Banyumas Letkol Inf Candra menyampaikan, total personel yang terlibat mengikuti apel siaga kebencanaan ada 300 orang dari perwakilan sejumlah elemen masyarakat serta TNI-Polri, BPBD, Tagana, dan PMI. ”Di lapangan ada sekitar 1.000 personel yang siaga,” tutur Candra.
Banjir terjadi di Kecamatan Kemranjen meliputi Desa Kedungpring, Desa Kecila, dan Desa Alasmalang. (Ady Candra)
Mulai terjadi
Komandan Tagana Kabupaten Banyumas Ady Candra menyampaikan, hujan deras pada Senin dini hari menyebabkan tanah longsor dan banjir di sejumlah daerah di Banyumas. Banjir terjadi di Kecamatan Kemranjen meliputi Desa Kedungpring, Desa Kecila, dan Desa Alasmalang. Di Desa Alasmalang, banjir merendam 74 rumah dengan ketinggian 60-80 sentimeter. Banjir di Desa Kecila merendam 30 rumah dengan ketinggian 60 sentimeter. Di Desa Kedungpring, banjir menyebabkan 39 rumah terendam. ”Pada Senin pagi, air sudah surut,” tutur Ady.
Sebanyak 300 personel gabungan mengikuti apel siaga kebencanaan di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/10/2020).
Adapun tanah longsor, lanjut Ady, terjadi di Desa Karangsalam (Kecamatan Kemranjen), Desa Klinting (Kecamatan Somagede), Desa Pasinggangan dan Karangrau (Kecamatan Banyumas), Desa Cingebul (Kecamatan Lumbir), serta Desa Bangsa dan Karangsari (Kecamatan Kebasen). Longsor yang tersebar di beberapa titik itu menimpa atau merusak rumah milik warga, menyebabkan jembatan antardesa putus dan juga talud ambrol. ”Dari semua kejadian tidak ada korban jiwa. Kerugiaan materiil masih dalam perhitungan,” papar Ady.
Dari Cilacap, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap Tri Komara menyampaikan, banjir merendam jalan raya penghubung Buntu-Kroya di Desa Mujur, Kecamatan Kroya, dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter. ”Jalan raya terendam lebih kurang 50 sentimeter dan tidak bisa dilewati kendaraan roda dua,” kata Tri.
Banjir di Kroya, Cilacap, lanjut Tri, disebabkan hujan lebat mulai dari pukul 03.00 hingga pukul 06.30. Selain merendam jalan raya, banjir juga mengganggu aktivitas warga di Desa Karangasem, Kecamatan Sampang, Cilacap. Sebanyak 30 keluarga terdampak banjir.