Pemudik ke Banyumas dan Purbalingga Bakal Jalani Tes Cepat hingga Pakai Gelang Khusus
Pemudik yang akan masuk ke Banyumas dan Purbalingga, Jawa Tengah, akan dipantau ketat untuk mengantisipasi penularan Covid-19. Mereka akan menjalani tes cepat hingga menggunakan gelang khusus.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Pemudik yang datang ke beberapa daerah di Jawa Tengah akan diawasi ketat guna menekan penyebaran Covid-19. Di Banyumas, mereka bakal menjalani tes cepat. Sementara di Purbalingga, pemudik harus mengenakan gelang khusus.
Pekan depan, pemudik diperkirakan akan datang ke Banyumas dan Purbalingga. Banyak warga di kedua daerah itu mengadu nasib di kota lain. Libur panjang adalah kesempatan mereka untuk pulang melepas rindu dengan keluarga.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (24/10/2020), mengatakan, ada posko pemeriksaan di empat pintu masuk ke Banyumas. Empat pintu masuk itu adalah Wangon, Ajibarang, Sokaraja, dan Tambak. Di sana, pihaknya akan menggelar tes cepat.
”Posko akan digelar Rabu (28/10/2020) sampai Minggu (1/11/2020). Petugasnya dari TNI/Polri, dinas kesehatan, dinas perhubungan, BPBD, dan petugas kecamatan. Ada lebih kurang 12 orang dalam satu shif,” katanya.
Di Banyumas kini tercatat 739 orang terpapar Covid-19. Dari jumlah itu, 532 orang sembuh, 185 orang masih dirawat dan menjalani karantina, serta 22 orang meninggal.
Pemantauan ketat pada pemudik juga akan dilakukan di Purbalingga sejak di perbatasan dan terminal bus. Penjabat Bupati Purbalingga Sarwa Pramana menyampaikan, pemudik yang masuk ke Purbalingga akan mendapat gelang sebagai penanda pemudik. Posko pemantauan di perbatasan juga akan dijaga Satpol PP.
Kepala Dishub Purbalingga Yani Sutrisno Udi Nugroho menambahkan, pihaknya akan memeriksa penumpang kendaraan umum dari luar kota. ”Nantinya pengecekan tersebut akan didampingi dinas kesehatan, polisi, dan satpol PP. Penumpang yang suhu badannya lebih dari 37,5 derajat celsius akan dicatat identitas, asal, dan tujuannya,” kata Yani.
Kemudian, lanjut Yani, data tersebut akan diteruskan dengan dinkes dan petugas kesehatan desa tujuan agar orang itu dikarantina mandiri. Proses karantina mandiri akan dipantau petugas kesehatan di tingkat desa.
Di Purbalingga, berdasarkan data hingga Jumat (23/10/2020) ada 267 orang positif Covid-19. Dari jumlah itu, 194 orang sembuh, 67 orang dirawat, dan 6 orang meninggal.