Lokasi Debat Pilkada Kota Magelang Disterilkan dari Pendukung Paslon
Sekitar 100 polisi dikerahkan mengamankan area debat paslon wali kota dan wakil wali kota Magelang, Kamis (22/10/2020). Mereka menjalankan tugas, antara lain, mencegah kerumunan massa pendukung masuk ke area debat.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Sekitar 100 personel polisi dikerahkan mengamankan lokasi debat pertama pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Magelang, Jawa Tengah, yang dijadwalkan digelar pada Kamis (22/10/2020). Pengamanan termasuk untuk mencegah kemungkinan kerumunan massa di jalan atau pendukung yang nekat ingin memasuki lokasi debat.
”Sesuai ketentuan dari KPU, kami bertugas mencegah agar massa pendukung tidak menerobos memasuki gedung, apalagi ke ruang yang menjadi area debat,” ujar Kepala Polres Magelang Kota Ajun Komisaris Besar Nugroho Ari Setyawan, Rabu (21/10/2020).
Seluruh polisi juga akan berjaga dan berupaya mencegah terjadinya kerumunan di jalan-jalan. Nugroho mengatakan, total personel polisi yang dikerahkan untuk mengamankan acara debat berjumlah 550 orang. Selain mengamankan lokasi debat dan sekitarnya, keseluruhan personel polisi nantinya akan bertugas mengawal setiap paslon dan mengamankan situasi di jalan-jalan.
Sejak ditetapkan sebagai paslon pilkada, mereka terus dikawal dan didampingi dua personel polisi. Seorang polisi bertugas mendampingi satu calon wali kota atau calon wakil wali kota dalam setiap kegiatan, termasuk aktivitas kampanye dan sosialisasi. ”Dalam tugas pengawalan tersebut, kami memiliki tugas, antara lain, mencegah kerumunan massa dalam kegiatan paslon,” ujarnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang Basmar Perianto Amron mengatakan, debat paslon wali kota dan wakil wali kota Magelang nantinya akan digelar tertutup, memakai salah satu ruangan di sebuah hotel di Kota Magelang.
Dalam ruangan debat, jumlah orang yang hadir dibatasi hanya terdiri dari 2 paslon, 2 perwakilan tim kampanye, 2 orang dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Magelang, 6 orang dari KPU Kota Magelang, dan 1 moderator.
”Kami tidak menerima tambahan orang lain di luar yang sudah ditetapkan, termasuk massa pendukung paslon,” ujarnya.
Selama debat, paslon diwajibkan terus memakai masker dan baru boleh dibuka saat akan menyampaikan pendapat.
Debat pertama paslon akan mengangkat tema ”Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dalam Tatanan Normal Baru”. Untuk menyusun materi pertanyaan terkait tema ini, KPU Kota Magelang bekerja sama dengan pihak akademisi dan rumah sakit, yaitu Universitas Negeri Tidar, Universitas Muhammadiyah Magelang, dan Rumah Sakit Jiwa Prof dr Soerojo Magelang.
Acara debat juga tidak ditayangkan melalui layar proyektor di luar lokasi debat. Bagi yang ingin menonton bisa melihatnya melalui tayangan televisi lokal dan media sosial KPU. ”Kami menyiarkan acara debat secara live streaming melalui semua media sosial KPU, seperti Instagram, Facebook, dan Youtube,” ujarnya.